Sunat Tak Pengaruhi Kepuasan Seksual
Posted by Muhammad Irfan on Wednesday, December 18, 2013 with No comments
Tindakan sunat kerap dikhawatirkan mengganggu fungsi
seksual pria. Namun, kekhawatiran ini dibantah dengan riset terbaru
yang membuktikan bahwa prosedur ini tak memengaruhi fungsi seksual
seorang pria.
Ini adalah kesimpulan para ilmuwan Australia yang
mengkaji sedikitnya 40 penelitian. Hal ini sekaligus membuktikan
prosedur sunat tak berefek negatif pada sensitivitas atau kesenangan
berhubungan seksual. Hasil penelitian ini tentu bertentangan dan
mempertanyakan kualitas riset yang pernah dilakukan sebelumnya.
Kalaupun
sunat menimbulkan efek negatif, menurut riset ini, pengaruhnya sangat
sedikit. Menurut pimpinan studi, Professor Brian Morris dari University
of Sydney, hasil riset ini membantah seluruh artikel yang pernah ada
terkait dampak merugikan sunat.
"Sempat ada kekhawatiran sunat akan mengurangi fungsi dan kesenangan
seksual pada pria. Namun riset ini membuktian, sunat tidak berefek buruk
pada fungsi, sensitivitas, sensasi, dan kepuasan saat berhubungan seks.
Fungsi sunat dari aspek kesehatan juga sudah didokumentasikan dengan
baik," kata Morris.
Manfaat dari aspek kesehatan ini meliputi
penurunan risiko tertular atau menulari HIV, dan penularan virus atau
bakteri lainnya. Sunat juga menurunkan risiko menderita kanker penis
atau kanker prostat. Keuntungan juga diperoleh wanita yang berhubungan
seks dengan pria yang sudah disunat. Sunat pria menurunkan risiko wanita
menderita kanker mulut rahim dan infeksi lainnya seperti HPV dan
klamidia.
Riset ini dilakukan Morris bersama John Krieger di 36
negara dengan responden 40.473 pria. Setengah dari responden disunat,
sedangkan lainnya tidak. Tiap riset didasarkan pada tingkatan kualitas,
berdasarkan pedoman resmi yang ada. Menurut Morris, hasil terbaik dari
riset membuktikan sunat tidak berefek pada sensitivitas penis, sensasi
hubungan seksual, dan fungsi ereksi. Sunat juga tidak memengaruhi
ejakulasi, lamanya berhubungan, penetrasi, orgasme, hingga kepuasan saat
berhubungan. Riset ini sudah dimuat Journal of Sexual Medicine.
Salah
satu riset dilakukan di Kenya pada 3 ribu pria yang berpengalaman
berhubungan seksual. Para responden kemudian menyelesaikan kuesioner
terkait kualitas hubungan seksual dengan interval 6-24 bulan seusai
sunat.
Hasilnya, pada satu titik tidak ada perbedaan signifikan
terkait kepuasan seksual pada pria yang disunat dan tidak. Namun, pada
kuesioner yang dilakukan setelah 24 bulan, sebanyak 99,9 persen pria
merasa senang dengan sunat yang dilakukan. Dari hasil tersebut, sebanyak
72 persen responden merasa sensitivitas seksualnya bertambah, sedangkan
19 persen merasa sama saja. Untuk kemudahan mencapai orgasme 63 persen
merasa lebih mudah, sedangkan 22 persen merasa sama saja.
Riset
lebih besar dilakukan terhadap pria asal Uganda sebanyak 2.250
responden. Awalnya, para pria merasa tidak ada perbedaan pada keinginan
dan ereksi seksual. Namun, satu tahun setelah sunat, 99,9 persen pria
merasa lebih puas secara seksual.
Kendati begitu, hasil berbeda
ditemukan pada pria asal Australia yang disunat untuk alasan kesehatan.
Para pria yang disunat cenderung memiliki keinginan lebih sedikit untuk
berhubungan seksual. Para ahli berpendapat, sunat untuk alasan kesehatan
mungkin bisa saja berhubungan dengan masalah seksual. Meski begitu,
riset ini tetap membutuhkan penelitian lanjutan untuk mendukung bukti
yang diperoleh.
@http://health.kompas.com/
0 comments:
Post a Comment