Masjid dan Gereja ini Satu Halaman di Solo
Posted by Muhammad Irfan on Wednesday, December 18, 2013 with No comments
Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan dan Masjid Al-Hikmah |
Web nu.or.id hari ini (19/7) melaporkan hasil liputan mengenai dua
bangunan ibadah Masjid dan Gereja yang memiliki satu halaman. Kedua
rumah ibadah itu terletak di Jl. Gatot Subroto No 222, Solo, Jawa
Tengah, tidak tersekat tembok kokoh, apalagi pagar tinggi. Satu-satunya
pemisah bangunan tersebut hanya tugu lilin tua yang merupakan simbol
perdamaian kerukunan umat beragama.
Menurut nu.or.id, hidup berdampingan dalam perbedaan, tapi tanpa
perselisihan, adalah impian semua umat dan hal itu tampak di Kota Solo
pada Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al-Hikmah yang
memiliki halaman bersama.
Menurut salah satu jamaah masjid, Sujadi mengatakan "Kita merasa
bangga, bisa hidup bersama meski dengan keyakinan berbeda," jelasnya
ketika ditemui pada Rabu (18/7).
Menurut Pendeta Nunung Istiningdya, GKJ Joyodiningratan
didirikan tahun 1939, sementara mushala Al-Hikmah yang saat ini sudah
berubah menjadi masjid didirikan tahun 1947. Suasana kondusif yang
terjalin selama ini, kata Nunung, lantaran selalu terjalinnya komunikasi
di antara pengurus kedua tempat beribadah itu.
"Selama puluhan tahun kami tak pernah ada konflik. Sebagai tanda
kerukunan, kami mendirikan sebuah tugu lilin di antara bangunan gereja
dan masjid," katanya.
Kerukunan antardua jemaah beda agama ini tidak hanya terlihat
pada kegiatan ibadah sehari-hari. Saat perayaan hari besar misalnya,
mereka akan saling membantu dan mengamankan kegiatan peringatan hari
besar tersebut.
Pernyataan Nunung juga dibenarkan oleh Ketua Takmir Masjid Al
Hikmah, Natsir Abu Bakar. Menurutnya, sebagai pengurus masjid pihaknya
selalu berkomunikasi dengan gereja.
"Kami selalu berkomunikasi, apa pun yang dilakukan harus selalu rukun," terangnya.
Karena harmonisasi yang baik ini, tak jarang dua rumah ibadah
tersebut menjadi rujukan pemuka agama seluruh dunia. Ada yang datang
dari Singapura, Malaysia, Belanda, Jerman, Inggris, Italia, Spanyol,
juga dari Filipina, Jepang, dan Vietnam.
Berdasarkan buku tamu gereja maupun buku tamu masjid, terlihat
siapa saja yang pernah berkunjung. Kedatangan mereka ke Solo adalah
untuk melihat secara langsung tentang kerukunan umat beragama di Solo.
@http://satuharapan.com/
0 comments:
Post a Comment