Lagu Kebangsaan Negara Asia Tenggara ( ASEAN )

Posted by Muhammad Irfan on Thursday, November 01, 2012 with 1 comment

1. Indonesia ( Indonesia Raya )

Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini pertama kali diperkenalkan oleh komponisnya, Wage Rudolf Soepratman, pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat Kongres Pemuda II di Batavia. Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia" sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi beberapa koloni.
Stanza pertama dari Indonesia Raya dipilih sebagai lagu kebangsaan ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Indonesia Raya dimainkan pada upacara bendera. Bendera Indonesia dinaikkan dengan khidmat dan gerakan yang diatur sedemikian supaya bendera mencapai puncak tiang bendera ketika lagu berakhir. Upacara bendera utama diadakan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Upacara ini dipimpin oleh Presiden Indonesia.

Sejarah

Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan "lagu kebangsaan" di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po, sedangkan rekaman pertamanya dimiliki oleh seorang pengusaha bernama Yo Kim Tjan.
Setelah dikumandangkan tahun 1928 dihadapan para peserta Kongres Pemuda II dengan biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya. Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka menyanyikan lagu itu dengan mengucapkan "Mulia, Mulia!" (bukan "Merdeka, Merdeka!") pada refrein. Akan tetapi, tetap saja mereka menganggap lagu itu sebagai lagu kebangsaan. Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah Indonesia merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan perlambang persatuan bangsa.
Namun pada saat menjelaskan hasil Festival Film Indonesia (FFI) 2006 yang kontroversial dan pada kompas tahun 1990-an, Remy Sylado, seorang budayawan dan seniman senior Indonesia mengatakan bahwa lagu Indonesia Raya merupakan jiplakan dari sebuah lagu yang diciptakan tahun 1600-an berjudul Lekka Lekka Pinda Pinda. Kaye A. Solapung, seorang pengamat musik, menanggap tulisan Remy dalam Kompas tanggal 22 Desember 1991. Ia mengatakan bahwa Remy hanya sekadar mengulang tuduhan Amir Pasaribu pada tahun 1950-an. Ia juga mengatakan dengan mengutip Amir Pasaribu bahwa dalam literatur musik, ada lagu Lekka Lekka Pinda Pinda di Belanda, begitu pula Boola-Boola di Amerika Serikat. Solapung kemudian membedah lagu-lagu itu. Menurutnya, lagu Boola-boola dan Lekka Lekka tidak sama persis dengan Indonesia Raya, dengan hanya delapan ketuk yang sama. Begitu juga dengan penggunaan Chord yang jelas berbeda. Sehingga, ia menyimpulkan bahwa Indonesia Raya tidak menjiplak.[2]

Naskah pada koran Sin Po (1928)

Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh WR Supratman dan dikumandangkan pertama kali di muka umum pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 di Jakarta (pada usia 25 tahun), dan disebarluaskan oleh koran Sin Po pada edisi bulan November 1928. Naskah tersebut ditulis oleh WR Supratman dengan Tangga Nada C (natural) dan dengan catatan Djangan Terlaloe Tjepat, sedangkan pada sumber lain telah ditulis oleh WR Supratman pada Tangga Nada G (sesuai kemampuan umum orang menyanyi pada rentang a - e) dan dengan irama Marcia , Jos Cleber (1950) menuliskan dengan irama Maestoso con bravura (kecepatan metronome 104).

Aransemen simfoni Jos Cleber (1950)

Secara musikal, lagu ini telah dimuliakan — justru — oleh orang Belanda (atau Belgia) bernama Jos Cleber (pada waktu itu ia berusia 34 tahun) yang tutup usia tahun 1999 pada usia 83 tahun. Setelah menerima permintaan Kepala Studio RRI Jakarta Jusuf Ronodipuro pada tahun 1950, Jos Cleber pun menyusun aransemen baru, yang penyempurnaannya ia lakukan setelah juga menerima masukan dari Presiden Soekarno.

Rekaman asli (1950) dan rekam ulang (1997)

Rekaman asli dari Jos Cleber tahun 1950 dari Orkes Cosmopolitan Jakarta, telah dimainkan dan direkam kembali secara digital di Australia tahun 1997 berdasarkan partitur Jos Cleber yang tersimpan di RRI Jakarta, oleh Victoria Philharmonic di bawah pengarahan Addie MS.

Lirik asli, ejaan 1958, dan EYD

Lirik asli (1928)

INDONESIA RAJA
I
Indonesia, tanah airkoe,
Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.

Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
"Indonesia Bersatoe".

Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg'rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.
II
Indonesia, tanah jang moelia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s'lama-lamanja.

Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
"Indonesia Bahagia".

Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanja,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.
III
Indonesia, tanah jang soetji,
Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji:
"Indonesia Bersatoe"

S'lamatlah rajatnja,
S'lamatlah poet'ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg'rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.
Refrain
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg'rikoe jang koetjinta.
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Hidoeplah Indonesia Raja.

Lirik resmi (1958)

INDONESIA RAJA
I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri,
Djadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rajatku, sem'wanja,
Bangunlah djiwanja,
Bangunlah badannja,
Untuk Indonesia Raja.
II
Indonesia, tanah jang mulia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanja.

Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanja,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnja,
Suburlah djiwanja,
Bangsanja, Rajatnja, sem'wanja,
Sadarlah hatinja,
Sadarlah budinja,
Untuk Indonesia Raja.
III
Indonesia, tanah jang sutji,
Tanah kita jang sakti,
Disanalah aku berdiri,
Ndjaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang aku sajangi,
Marilah kita berdjandji,
Indonesia abadi.

S'lamatlah rakjatnja,
S'lamatlah putranja,
Pulaunja, lautnja, sem'wanja,
Madjulah Neg'rinja,
Madjulah pandunja,
Untuk Indonesia Raja.
Refrain
Indonesia Raja,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku jang kutjinta!
Indonesia Raja,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raja.

Lirik modern

INDONESIA RAYA
I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.

Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.

S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Refrain
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.

Protokol

Lagu kebangsaan Indonesia Raya dan penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 1958.

Penyiaran

Lagu kebangsaan Indonesia Raya selalu dimainkan pada siaran pembuka stasiun televisi TVRI, RCTI, SCTV, MNC News, JakTV, O Channel, JTV, Bali TV dan Kompas TV yang stasiun televisi tidak siaran 24 jam nonstop.





2. Malaysia - Negaraku

Lagu Negaraku (Jawi: لاڬو نڬاراکو, bahasa Tionghoa: 我的祖國, bahasa Tamil: நெகாராகூ) merupakan lagu resmi dari Kesultanan Perak. Lagu Terang Bulan, yang berasal dari pulau Mahé di Kepulauan Seychelles dan diadopsi oleh Raja Abdullah setelah pulang dari pengasingan di Seychelles. Iramanya berasal dari lagu "La Rosalie" digubah oleh seorang komposer berkebangsaan Perancis, Pierre Jean de Beranger (1780-1857), kemudian digubah ulang dan diberi judul "Allah Lanjutkan Usia Sultan" seterusnya dijadikan lagu resmi Kesultanan Perak ketika pertabalan raja Edward VII 1901 Irama lagu Negaraku ini juga sama dengan irama lagu Mamula Moon yang dipopulerkan oleh Felix Mendelssohn dan Hawaiian Serenaders.
Lagu resmi negeri Perak "Allah Lanjutkan Usia Sultan" ini dipilih menjadi lagu nasional Malaysia oleh dewan peradilan yang diketuai oleh Tunku Abdul Rahman pada 5 Agustus 1957. Rapat pemilihan lagu kebangsaan ini berlangsung di Kantor Polisi Depoh, Kuala Lumpur. Sebanyak 4 buah lagu telah diperdengarkan oleh Korps Band Polisi Diraja Malaysia. Lagu Allah Lanjutkan Usia Sultan kemudian dipilih. Keputusan dewan peradilan ini kemudian disampaikan kepada Majlis Raja-raja Melayu.
Setelah disetujui, kerajaan mengeluarkan hadiah RM 1,000 kepada penggubah lagu untuk membuat liriknya. Hadiah ini dimenangkan oleh Saiful Bahri dan lirik lagu kebangsaan 'Negaraku' gubahan beliau terdapat dalam 3 versi. Lagu Negaraku digubah iramanya menjadi lebih menarik oleh Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia ke-4. Lagu Negaraku yang baru ini dinyanyikan di Dataran Merdeka tengah malam 30 Agustus 2003.
Lagu Negaraku yang baru ini dinyanyikan setelah Perdana Menteri Malaysia yang keempat, Mahathir Mohamad melaungkan "Merdeka" sebanyak tujuh kali.

Lirik lagu Negaraku

Latin
Negaraku
Tanah tumpahnya darahku,
Rakyat hidup
bersatu dan maju

Rahmat bahagia
Tuhan kurniakan,
Raja kita
selamat bertahta,

Rahmat bahagia
Tuhan kurniakan.
Raja kita
selamat bertahta
Jawi
نڬاراكو
تانه تومڤهڽ دارهكو
رعيت هيدوڤ
برساتو دان ماجو

رحمة بهاڬيا
توهن كورنياكن
راج كيت
سلامت برتختا

رحمة بهاڬيا
توهن كورنياكن
راج كيت
سلامت برتختا


3. Singapura - Majulah Singapura

Majulah Singapura" adalah lagu kebangsaan Singapura. Lagu ini digubah oleh Zubir Said pada tahun 1958 sebagai lagu untuk Dewan Kota Singapura. Lagu ini terpilih sebagai lagu kebangsaan Singapura pada tahun 1959 ketika pemerintahan sendiri mulai berjalan. Setelah kemerdekaan penuh pada tahun 1965, "Majulah Singapura" secara resmi menjadi lagu kebangsaan Singapura. Menurut hukum, lagu ini hanya boleh dinyanyikan dalam lirik Melayu-nya.
Lagu ini awalnya digubah dalam kunci G mayor. Pada tahun 2001, lagu kebangsaan secara resmi dikumandangkan dengan kunci F mayor untuk mendapat "aransemen yang lebih megah dan mengilhami".
Lagu kebangsaan biasanya dinyanyikan pada upacara di sekolah-sekolah dan kamp angkatan bersenjata. Orang Singapura diminta untuk menyanyikan lagu kebangsaan pada perayaan nasional seperti Parade Hari Nasional

Inggeris
Come, fellow Singaporeans
Let us progress towards happiness together
May our noble aspiration bring
Singapore success
Come, let us unite
In a new spirit
Together we proclaim
Onward Singapore
Onward Singapore
Cina
来吧,新加坡人民,
让我们共同向幸福迈进;
我们崇高的理想,
要使新加坡成功。
来吧,让我们以新的精神,
团结在一起;
我们齐声欢呼:
前进吧,新加坡!
前进吧,新加坡!
Tamil
சிங்கப்பூர் மக்கள் நாம்
செல்வொம் மகிழ்வை நோக்கியே
சிங்கப்பூரின் வெற்றிதான்
சிறந்த நம் நாட்டமே
ஒன்றிணைவோம் அனைவரும்
ஓங்கிடும் புத்துணர்வுடன்
முழுங்குவோம் ஒன்றித்தே
முன்னேறட்டும் சிங்கப்பூர்
முன்னேறட்டும் சிங்கப்பூர்


4. Brunei Darusalam - Allah Peliharakan Sultan


لله فليهاراكن سلطن
Lagu kebangsaan  Brunei
Lirik Pengiran Haji Mohamed Yusuf bin Pengiran Abdul Rahim, 1947
Musik Haji Awang Besar bin Sagap, 1947
Diadopsi 1951
Allah Peliharakan Sultan merupakan lagu kebangsaan Brunei Darussalam.
Lagu ini ditulis oleh Pangeran Haji Mohamed Yusuf bin Abdul Rahim dan digubah oleh Awang Haji Besar bin Sagap pada tahun 1947.Lagu ini diberikan status resminya pada tahun 1951.

Lirik

Ya Allah lanjutkanlah Usia
Kebawah Duli Yang Maha Mulia
Adil berdaulat menaungi nusa
Memimpin rakyat kekal bahagia
Hidup sentosa Negara dan Sultan
Ilahi selamatkan Brunei Darussalam




5. Filipina - Lupang Hinirang 

 
Lagu ini adalah lagu kebangsaan Filipina. Dibuat oleh lagu Julian Felipe Nuong 1898 dan surat dari lagu ini juga diadaptasi dari Filipinas puisi yang ditulis oleh Jose Palma di Spanyol Nuong 1899.
Ini dimulai sebagai march instrumental panjang-keputusan Emilio Aguinaldo untuk menggunakan ekspresi kemerdekaan Filipina dari Spanyol. Marcha Filipina Magdalo pertama, tetapi berubah nama dan menjadi Marcha Nacional Filipina setelah ditunjuk sebagai lagu kebangsaan Republik Pertama Filipina. Pertama mulai mengisi San Francisco de Malabon atas pada hari proklamasi kemerdekaan pada tanggal 12 Juni 1898. Surat-surat dari lagu yang ditambahkan hanya setelah Joseph Palma menulis puisi Filipinas Agustus 1899.
Merasa terkesan oleh pemerintah kolonial Amerika Serikat pada tahun 1920 untuk menerjemahkan lagu kebangsaan dalam bahasa Inggris dari Spanyol dicabut setelah UU Bendera [1]. Terjemahan yang paling populer adalah "Himne Filipina" yang dibuat oleh Senator Camilo Osias dan seorang Amerika, Mary A. Lane. Ini adalah terjemahan resmi yang dibuat oleh Dewan Filipina pada tahun 1938.
Terjemahan dari lagu kebangsaan dalam bahasa Tagalog dibuat pada 1940-an. Versi yang paling populer dari Sintang Land O ditulis oleh Julian Cruz Balmaceda, Ildefonso Santos dan Francisco Caballo. Ini menjadi lagu kebangsaan pada tahun 1948.
Komisi itu juga membentuk Pendidikan Sekretaris Gregorio Hernandez mengubah kata-kata dari lagu kebangsaan dalam jangka Tagalog Presiden Ramon Magsaysay. Yang mengikuti lagu lagu nasional pertama sung Nuong 26 Mei 1956. Ada beberapa perubahan lain ditambahkan Nuong digunakan 1962 hingga saat ini.

Teks dalam bahasa Tagalog

 Bayang magiliw, Perlas ng Silanganan
Alab ng Puso sa dibdib mo'y buhay.
Lupang hinirang, Duyan ka ng magiting,
Sa manlulupig di ka pasisiil.
Sa dagat at bundok
Sa simoy at sa langit mong bughaw,
May dilag ang tula
At awit sa paglayang minamahal.
Ang kislap ng watawat mo'y
Tagumpay na nagniningning,
Ang bituin at araw niya
Kailan pa ma'y di magdidilim.
Lupa ng araw, ng luwalhati't pagsinta,
Buhay ay langit sa piling mo.
Aming ligaya na pag may mangaapi
Ang mamatay nang dahil sa iyo.

Teks dalam Bahasa Iloko

Imnas nga ili
Baggak ti dumadaya
Daytoy ayatmi
Ti sagutmi kenka
Dagat' kinasudi
Indayon ti nakired
Iti mangdadael
Haanka pailuges
Iti tangatang, ulep ken pul-oy
Bambantay ken baybay
Addan dayag ti daniw ken dayyeng
Ti nasamit a wayam
Ti raniag ta wagaywaymo
Ket balligi a nasileng
Ti init ken dagiti bituenna
Dinto pulos aglidem
Nakaliblibnos unay a dagan' ayat
Daytoy biag langit dita dennam
Ngem no ti dayawmot' inda dadaesen
Inggat' tanem sumalakankam

Terjemahan

Negeri tercinta, Mutiara dari Timur
Semangat membara di hati, terus menyala di dada
Tanah terpilih, karunia dari Yang Kuasa
Takkan pernah lepas, kepada penjajah
Di lautan dan pegunungan,
Dan di langit-Nya yang biru,
Di sanalah keindahan sebuah syair,
Dan lagu untuk kebebasan.
Kilauan bendera-Mu,
Lambang kejayaan yang bersinar,
Bintang dan Bulannya yang bercahaya,
Takkan pernah terlenyap.
Tanah matahari, kejayaan, dan cinta,
Hidup adalah surga di pangkuan-Mu,
Inilah kebahagiaan kami, ketika ada penyerang,
Untuk mati karena Engkau.




6. Singapura - Majulah Singapura

Majulah Singapura (Singapore Onward) adalah lagu kebangsaan Singapura. Disusun oleh Zubir Said di 1958 sebagai lagu tema untuk fungsi-fungsi resmi Dewan Kota Singapura, lagu terpilih pada tahun 1959 sebagai lagu kebangsaan pulau itu ketika mencapai pemerintahan sendiri. Setelah kemerdekaan penuh pada tahun 1965, Majulah Singapura secara resmi diadopsi sebagai lagu kebangsaan Singapura. Secara hukum lagu kebangsaan hanya dapat dinyanyikan dengan lirik aslinya Melayu, meskipun terdapat terjemahan resmi dari lirik lagu kebangsaan dalam tiga bahasa resmi Singapura lainnya: Inggris, Mandarin dan Tamil
Awalnya terdiri dalam kunci G utama, pada tahun 2001 lagu kebangsaan secara resmi diluncurkan kembali dalam kunci lebih rendah dari F mayor seperti ini dikatakan memungkinkan untuk "pengaturan megah dan lebih inspiratif".

Lagu kebangsaan secara teratur dilakukan atau dinyanyikan di sekolah-sekolah dan angkatan bersenjata kamp pada upacara yang diadakan di awal dan / atau akhir setiap hari, di mana bendera nasional juga mengangkat dan menurunkan dan ikrar nasional diambil. Singapura secara khusus didorong untuk menyanyikan lagu kebangsaan pada kesempatan perayaan nasional atau signifikansi nasional seperti pada Parade Hari Nasional, pada upacara Hari Nasional ketaatan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan dan departemen pemerintah, dan di acara olahraga di mana Singapura tim yang berpartisipasi.

Sejarah

The Victoria Theatre dan Concert Hall sebagai itu muncul pada Januari 2006. Victoria Theatre adalah tempat untuk kinerja publik pertama Majulah Singapura pada tanggal 6 September 1958.

Komposisi Majulah Singapura terjadi selama dorongan untuk kemerdekaan dari Inggris. Sementara Singapura adalah koloni Inggris, lagu kebangsaan adalah "God Save Raja (atau Ratu)". Pada tahun 1951, koloni itu diberikan status kota oleh sebuah piagam kerajaan dari Raja George VI. Pada tahun 1958, Ong Pang Boon, Wakil Walikota Dewan Kota Singapura, mendekati Zubir Said, seorang arranger skor dan penulis lagu dengan Cathay-Keris Productions Film, untuk menulis sebuah lagu tema untuk fungsi resmi Dewan akan berjudul Majulah Singapura (Melayu untuk "Onward Singapore"). Frasa ini dipilih karena itu adalah moto yang akan ditampilkan di Teater Victoria setelah renovasi pada tahun 1958
Zubir mengambil satu tahun untuk menyelesaikan menyusun musik dan lirik untuk lagu. Dalam sebuah wawancara sejarah lisan 1.984, ia mengingat proses: "[T] dia kesulitan yang sedemikian melodi pendek, saya harus dimasukkan ke dalam semua kata-kata ... [I] t harus sangat sederhana, dimengerti untuk semua ras di Singapura ... saya berkonsultasi juga [sic] seorang penulis dalam bahasa Melayu sehingga saya dapat melakukannya dalam bahasa Melayu yang tepat tetapi tidak terlalu dalam dan tidak terlalu sulit. " Menyimpulkan filsafatnya saat menulis lagu kebangsaan, Zubir dikutip pepatah Melayu "Di mana bumi dipijak, di in situ Langit dijunjung" ("Anda harus menahan langit dari tanah di mana Anda tinggal").

Komposisi diselesaikan pertama kali dilakukan pada tanggal 6 September 1958 oleh Ensemble Chamber Singapura selama grand finale dari konser dipentaskan di Teater Victoria untuk merayakan nya resmi pembukaan kembali .

Pada tahun 1959, Singapura mencapai pemerintahan sendiri dan Dewan Kota dibubarkan. Pemerintah merasa bahwa lagu kebangsaan diperlukan untuk menyatukan ras yang berbeda di Singapura. Wakil Perdana Menteri Toh Chin Chye memilih lagu Dewan Kota sebagai itu sudah populer. Atas permintaan Toh, Zubir memodifikasi lirik dan melodi,  dan lagu direvisi diadopsi oleh Majelis Legislatif pada tanggal 11 November 1959. Pada tanggal 30 November lengan Negara Singapura dan Bendera dan Lagu Kebangsaan Ordonansi 1.959  disahkan untuk mengatur penggunaan dan tampilan dari lambang nasional. Majulah Singapura secara resmi diperkenalkan kepada bangsa pada tanggal 3 Desember ketika Yusof bin Ishak diresmikan sebagai Yang di-Pertuan Negara, Kepala Singapura negara. Pada kesempatan yang sama, yang juga menandai peluncuran "Minggu Loyalitas", bendera nasional dan lambang negara diperkenalkan. Setelah kemerdekaan penuh Singapura dari Malaysia pada tanggal 9 Agustus 1965, Majulah Singapura secara resmi diadopsi sebagai lagu kebangsaan Republik.
Penggunaan lagu kebangsaan
Peristiwa
Sebuah bendera Singapura raksasa ditangguhkan dari helikopter CH-47 Chinook selama latihan Parade Hari Nasional pada tanggal 29 Juli 2006. Jembatan terjadi ketika Majulah Singapura sedang dimainkan.

Di Singapura sekolah dasar di tingkat bawah, pelajaran yang berkaitan dengan lagu kebangsaan dan nyanyian lagu kebangsaan yang dilakukan sebagai bagian dari kewarganegaraan dan program pendidikan moral. [9] The lagu kebangsaan dinyanyikan di semua sekolah umum dan angkatan bersenjata kamp pada upacara yang diadakan di awal dan / atau akhir setiap hari, di mana bendera nasional juga mengangkat dan menurunkan dan ikrar nasional diambil.

Singapura secara khusus didorong untuk menyanyikan lagu kebangsaan pada kesempatan perayaan nasional atau signifikansi nasional,  seperti pada Parade Hari Nasional, pada upacara Hari Nasional ketaatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan  dan departemen pemerintah, dan di acara olahraga di yang Singapore tim yang berpartisipasi  Pada bulan November 2004, Olivia Ong, 18-tahun Singapura yang berbasis di Tokyo, menyanyikan Majulah Singapura di Dunia 2006 FIFA putaran kualifikasi Piala Asia di Stadion Saitama di Saitama,. Jepang.  Dua bulan kemudian, pada bulan Januari 2005, Singapore Idol Taufik Batisah diundang untuk menjadi pemain pertama yang menyanyikan Majulah Singapura pada pertandingan sepak bola internasional di Stadion Nasional Singapura - kaki kembali dari Piala Tiger (sekarang AFF Football Championship) akhir antara Singapura dan Indonesia di Singapura. Karena komitmen Layanan Nasional, Taufik harus menurun dan digantikan oleh penyanyi Jai Wahab  Pada bulan Juli 2005, Singapura penyanyi dan aktris Jacintha Abisheganaden menyanyikan lagu kebangsaan di Esplanade -. Theatres on the Bay selama upacara pembukaan ke-117 Sidang Komite Olimpiade Internasional, di mana London terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade 2012.
Hormat

Hal ini konvensional untuk orang hadir ketika lagu kebangsaan dilakukan untuk berdiri dengan tangan di sisi mereka.

Ketika bendera nasional dinaikkan atau diturunkan dan lagu kebangsaan dimainkan, orang-orang di seragam militer atau paramiliter yang berada di luar ruangan mengenakan gaun kepala mereka dan menghadapi bendera. Jika mereka dalam formasi di bawah perintah komandan, hanya hormat komandan, jika tidak, semua tenaga pelayanan salut. Menghormat tidak diperlukan jika tenaga pelayanan berada di dalam ruangan ketika menaikkan atau menurunkan bendera upacara berlangsung. Dalam kasus tersebut, orang-orang hanya perlu menghentikan apa yang mereka lakukan dan berdiri tegak
Kegunaan lain

Lagu kebangsaan dimainkan di sign-on dan sign-off dari penyiaran jam di TV dan radio di Singapura, meskipun penggunaan lagu kebangsaan telah agak menurun karena munculnya 24-jam saluran TV dan stasiun radio.

Lagu kebangsaan telah meminjamkan namanya [18] ke Connection Majulah, sebuah organisasi nirlaba berbasis di Singapura dibentuk November 2002 sampai menghubungkan Singapura dengan Singapura di luar negeri dan teman-teman dari Singapura. Organisasi ini resmi didirikan sebagai sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) pada bulan Januari 2003. [19]
Pedoman untuk penggunaan

Penggunaan lagu kebangsaan diatur oleh Bagian IV dari lengan Singapura dan Bendera dan Lagu Kebangsaan Aturan dibuat di bawah lengan Singapura dan Bendera dan Lagu Kebangsaan Act Aturan-aturan ini menyediakan sebagai berikut.:

    Lagu kebangsaan dapat dilakukan atau dinyanyikan pada setiap kesempatan yang tepat Secara khusus, itu harus dilakukan ketika Presiden menerima salut umum.
    Ketika lagu kebangsaan dilakukan atau dinyanyikan, setiap orang yang hadir harus berdiri sebagai tanda penghormatan
    Mengenai aransemen musik dari lagu kebangsaan:
        Setiap orang yang melakukan atau menyanyikan lagu kebangsaan harus melakukannya sesuai dengan pengaturan resmi ditetapkan dalam Jadwal Ketiga Undang-undang atau perikatan lainnya yang diizinkan berdasarkan ayat berikutnya UU
        Lagu kebangsaan dapat ulang dalam cara yang sesuai dengan martabat karena itu, tunduk pada kondisi berikut:

            (A) lagu kebangsaan tidak boleh dimasukkan ke dalam setiap komposisi atau medley, dan
            (B) setiap susunan lagu kebangsaan harus secara akurat mencerminkan lagu lengkap dan lirik resmi lengkap dari lagu kebangsaan.

        Setiap orang yang menyanyikan lagu kebangsaan harus mengikuti lirik resmi dan tidak harus menyanyikan lirik yang terjemahan.

Ini merupakan pelanggaran bagi setiap orang untuk sadar melakukan atau menyanyikan lagu kebangsaan bertentangan dengan aturan 13 (1) (tidak melakukan atau menyanyikan lagu sesuai dengan pengaturan resmi atau pengaturan diijinkan lainnya) atau 13 (3) (tidak menyanyikan lagu sesuai dengan lirik resmi atau menyanyikan terjemahan lirik), hukumannya adalah denda tidak melebihi S $ 1,000

Selain itu, pedoman yang diterbitkan oleh Kementerian Informasi, Komunikasi dan Seni (MICA) menyatakan bahwa baik versi instrumental atau vokal dari lagu kebangsaan mungkin dilakukan, dan bahwa martabat dan kesopanan harus diamati setiap kali lagu tersebut dimainkan atau dinyanyikan.
Translations

Diwawancarai oleh Departemen Sejarah Lisan pada tahun 1989, Dr Toh Chin Chye mengatakan itu sesuai untuk lagu kebangsaan berada dalam bahasa Melayu, "bahasa asli daerah, seperti bahasa Inggris bukan asli ini bagian dari dunia." Dia merasa bahwa versi "Melayu lagu kebangsaan akan menarik bagi semua ras ... itu dapat dengan mudah dipahami. Dan pada saat yang sama [itu] dapat dengan mudah diingat ... [I] t harus singkat, dengan titik, ... dan dapat dinyanyikan " Namun, pada tanggal 22 Juli 1991, surat kabar harian Inggris The Straits Times melaporkan bahwa selama pertemuan antara Perdana Menteri Goh Chok Tong dan tokoh masyarakat,  kelompok. akar rumput pemimpin dan pengacara telah menyarankan bahwa "penyesuaian" dibuat untuk lagu kebangsaan. Alasan yang diberikan adalah bahwa banyak orang Singapura tidak bisa menyanyikannya dalam bahasa Melayu dan karena itu tidak memiliki "perasaan yang kuat" atau "emosi yang kuat ketika mereka menyanyikan lagu kebangsaan"

Secara khusus, beberapa pemimpin akar rumput berpendapat bahwa karena Cina merupakan mayoritas penduduk, versi Mandarin dari lagu kebangsaan harus digunakan  Respon Perdana Menteri adalah bahwa ia akan menjaga lagu kebangsaan seperti itu sambil memastikan bahwa terjemahan. dalam bahasa ibu lain yang lebih mudah tersedia.  Usulan untuk mengubah liriknya juga dikritik oleh mantan Wakil Perdana Menteri S. Rajaratnam, yang merasa bahwa lirik lagu kebangsaan Melayu yang begitu sederhana bahwa "siapa pun atas usia lima , kecuali keterbelakangan mental, tidak mengalami kesulitan menyanyikan lagu kebangsaan Singapura Semua anak usia TK tidak hanya tidak memiliki kesulitan menghafal kata-kata tetapi telah selama beberapa dekade dinyanyikan setiap pagi dengan 'perasaan yang kuat dan emosi'.. " Dia juga mencatat bahwa lagu telah diterjemahkan ke dalam tiga bahasa resmi Singapura lainnya (Inggris, Mandarin dan Tamil) bagi mereka yang tidak dapat memahami Melayu.

Sebuah jajak pendapat berikutnya oleh The Straits Times menemukan bahwa sementara banyak orang Singapura tahu apa lagu umumnya berarti, hanya tujuh dari 35 orang yang diwawancarai mengetahui arti dari setiap kata. Namun, semua kecuali tiga dari mereka yang diwawancarai setuju bahwa lagu kebangsaan harus terus dinyanyikan dalam bahasa Melayu. Tiga orang yang tidak setuju merasa bahwa lagu kebangsaan harus dalam bahasa Inggris karena itu adalah bahasa yang paling umum digunakan di Singapura. Semua orang yang diwawancarai, termasuk mereka yang tidak tahu arti dari lirik, mengatakan mereka merasakan rasa bangga ketika mereka mendengar atau menyanyikan lagu kebangsaan.

Penyanyi Taufik Batisah dikritik karena salah menyanyikan kata berseru (untuk menyatakan) bukan Bersatu (menyatukan) selama rendition nya Majulah Singapura sebelum memulai 2009 Formula 1 Singtel Singapore Grand Prix pada tanggal 27 September 2009. Sebuah jajak pendapat Straits Times kemudian menemukan bahwa dari 50 orang hanya 10 yang mampu menyanyikan lagu kebangsaan dengan sempurna. Kebanyakan orang mendapat antara 80 dan 90% dari lirik yang tepat, sementara enam hanya bisa membaca baris pertama atau kurang. Meskipun banyak benar menyatakan bahwa judul lagu tersebut berarti "Onward Singapore", mayoritas tidak mengerti arti dari lagu tersebut. Namun, sebagian besar orang yang disurvei setuju bahwa lagu kebangsaan harus dalam bahasa Inggris, salah satu responden mengatakan: "Lebih baik dalam bahasa Melayu karena ada sejarah budaya untuk itu dan [itu] lebih bermakna, dan memiliki jejak ke akar kami."
Pengaturan dan rekaman

Sebuah versi singkat Majulah Singapura telah digunakan oleh badan-badan resmi sejak tahun 1965 meskipun versi yang diperluas, digunakan hanya pada fungsi seremonial besar, ada. Versi ini diatur oleh seorang Inggris, Michael Hurd. Pengaturan ini pertama kali dicatat oleh Singapore Symphony Orchestra di bawah tongkat Lim Yau pada tahun 1989.

Versi asli dari lagu kebangsaan itu dalam kunci G utama, meskipun pada tahun 1983 sekolah yang mengeluarkan rekaman pendidikan menggambarkan kesalahan umum yang dibuat dalam menyanyikan lagu kebangsaan dan diberi pilihan untuk menyanyikan lagu kebangsaan di F mayor . Pada tahun 1993, versi yang lebih pendek dari Majulah Singapura dinyatakan sebagai seorang pejabat.

Pada tanggal 19 Januari 2001, Majulah Singapura secara resmi diluncurkan kembali dalam kunci F-utama, karena ini dikatakan sebagai "pengaturan megah dan lebih menginspirasi" lagu kebangsaan. Departemen Informasi dan Seni (MITA), sekarang Departemen Informasi, Komunikasi dan Seni (MICA) mengambil lebih dari satu tahun untuk menghasilkan versi baru. Tujuan utamanya adalah untuk membuat lagu yang lebih mudah diakses untuk semua Singapura. Pada bulan Mei 2000, beberapa komposer lokal terkemuka diundang untuk mengatur ulang lagu kebangsaan di F mayor. Sebuah panel evaluasi dipimpin oleh Bernard Tan memilih versi yang telah dikirim Cultural Medallion pemenang Phoon Yew Tien. Orkestrasi Phoon yang dipekerjakan tempo lebih lambat dan menggunakan instrumen yang lebih untuk membuat rendition megah lagu kebangsaan. MITA kemudian menugaskan Ken Lim untuk menghasilkan rekaman oleh Singapore Symphony Orchestra yang dilakukan oleh Lim Yau, yang dilakukan di Victoria Concert Hall pada tanggal 20 November 2000. Pengaturan baru  tercatat dalam tujuh versi, termasuk dua versi orkestra (instrumental, dan dengan solois Jacintha Abisheganaden dan Paduan Suara Pemuda Singapura) dan versi piano solo.
Lirik
Melayu (lirik resmi) English

Mari kitd rakyat Singapura
sama-sama Menuju bahagia;
Cita-cita kitd Yang mulia,
berjaya Singapura.

Marilah kitd Bersatu
Artikel Baru Semangat Baru Yang;
* Semua kitd berseru,
Majulah Singapura,
Majulah Singapura!

Marilah kitd Bersatu
Artikel Baru Semangat Baru Yang;
* Semua kitd berseru,
Majulah Singapura,
Majulah Singapura!


Ayo, Singapura sesama
Mari kita kemajuan menuju kebahagiaan bersama
Semoga aspirasi mulia kami membawa
Singapore Keberhasilan

Ayo, mari kita bersatu
Dalam semangat baru
Bersama-sama kita memberitakan
Onward Singapura
Onward Singapura

Ayo, mari kita bersatu
Dalam semangat baru
Bersama-sama kita memberitakan
Onward Singapura
Onward Singapura
Mandarin Chinese Tamil

来吧, 新加坡 人民,
让 我们 共同 向 幸福 迈进;
我们 崇高 的 理想,
要使 新加坡 成功.

来吧, 让 我们 以 新 的 精神,
团结 在一起;
我们 齐声 欢呼:
前进 吧, 新加坡!
前进 吧, 新加坡!

来吧, 让 我们 以 新 的 精神,
团结 在一起;
我们 齐声 欢呼:
前进 吧, 新加坡!
前进 吧, 新加坡!


சிங்கப்பூர் மக்கள் நாம்
செல்வொம் மகிழ்வை நோக்கியே
சிங்கப்பூரின் வெற்றிதான்
சிறந்த நம் நாட்டமே

ஒன்றிணைவோம் அனைவரும்
ஓங்கிடும் புத்துணர்வுடன்
முழுங்குவோம் ஒன்றித்தே
முன்னேறட்டும் சிங்கப்பூர்
முன்னேறட்டும் சிங்கப்பூர்

ஒன்றிணைவோம் அனைவரும்
ஓங்கிடும் புத்துணர்வுடன்
முழுங்குவோம் ஒன்றித்தே
முன்னேறட்டும் சிங்கப்பூர்
முன்னேறட்டும் சிங்கப்பூர்
Penyalinan huruf dr satu abjad ke huruf abjad lain
Cina

Lai ba, Xinjiapo Renmin,
Rang wǒmen gòngtóng xiang Xingfu màijìn;
Wǒmen chónggāo de lǐxiǎng,
Yao shǐ Xinjiapo Chenggong.
Lai ba, Rang wǒmen yǐ xin de Jingshen,
Tuanjie zai yīqǐ;
Wǒmen Qi Sheng Huanhu:
Qianjin ba, Xinjiapo!
Qianjin ba, Xinjiapo!
Lai ba, Rang wǒmen yǐ xin de Jingshen,
Tuanjie zai yīqǐ; Wǒmen Qi Sheng Huanhu:
Qianjin ba, Xinjiapo! Qianjin ba, Xinjiapo!
Tamil

Ciṅkappūr Makkal nam
Celvom makiḻvai nōkkiyē
Ciṅkappūriṉ veṟṟitāṉ
Ciṟanta nam nāṭṭamē
Oṉṟiṇaivōm aṉaivarum
Ōṅkiṭum puttuṇarvuṭaṉ
Muḻuṅkuvōm oṉṟittē
Muṉṉēṟaṭṭum ciṅkappūr
Muṉṉēṟaṭṭum ciṅkappūr
Oṉṟiṇaivōm aṉaivarum
Ōṅkiṭum puttuṇarvuṭaṉ
Muḻuṅkuvōm oṉṟittē
Muṉṉēṟaṭṭum ciṅkappūr:
Muṉṉēṟaṭṭum ciṅkappūr!



source ; wikipedia.org
             youtube.com



Categories: