The Knowledge For Our Common

Tuesday, July 31, 2012

Macam-Macam Kurma


Sebentar lagi kita bakalan siap-siap memasuki bulan Ramadhan. Yakni bulan yang dipercayai merupakan bulan penuh berkah dan ladang amal. Menjalani  bulan puasa rasanya tidak lengkap tanpa adanya kurma. Bahkan nabi Muhamad SAW mensunahkan berbuka dengan kurma. Namun kebanyakan orang-orang memilih kurma dengan bentuk dan rasa yang berbeda. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat jenis macam kurma yang perlu kita ketahui dibawah ini:
Kurma Ajwa

Kurma ini hanya tumbuh di tanah Madinah (Saudi Arabia) dan ini merupakan kurma favorit Nabi
Muhammad SAW, warna hitam, tekstur lembut, Kurma ini tidak terlalu manis namun rasanya hampir mirip dengan kismis.


Kurma Sekki 

Ada dua warna, atas kekuning-kuningan sedang bawah kecoklatan, bagian yang
kuning kalau dimakan lebih keras,  namun untuk yang berwarna kecoklatan biasanya rasanya empuk. Kurma ini memiliki tingkat kemanisan yang sedang.



Kurma Barhi 
 
Kurma yang satu ini memiliki warna cokelat cerah., rasanya juga mirip dengan caramel. Kurma ini juga sering sekali ada pada hari-hari selain bulan ramadhan.


Kurma Kholas 
 
Warna cokelat terang keemasan mirip kurma barhi, hanya saja ada citarasa
coffee caramel, tekstur dagingnya lebih empuk rasanya juga tidak terlalu manis.



Kurma Khidri 

Warna maron gelap lebih kering, kenyal, tidak terlalu manis paling banyak
diproduksi, biasa digunakan bahan dasar olahan kurma, mulai dari kurma
isi almond, orange, hingga campuran cokelat.


Kurma Mactoumi 


Warna sedikit hitam kemerahan , permukaan agak keriput, kenyal, rasa manis.



Kurma Sokari 
 
Tekstur kenyal lembut tapi ada juga jenis yang keras, paling disukai di Arab Saudi, sedikit kering dan manis.


Kurma Silaj 

Warna cokelat kemerahan bentuk lonjong, tekstur lembut rasa manis sedang.


Kurma Majol 
 
Warna cokelat sangat manis lembut dan kenyal, tekstur kurma ini juga berwarna cokelat yang mengkilap.


Kurma Monief 

Kurma monief ini berwarna cokelat terang, ukurannya tidak begitu besar,rasanya  manis sedang dan memiliki tekstur yang lembut.

http://sehat-untuksemua.blogspot.com/2011/07/kenali-macam-macam-kurma.html

Asal Nama Pulau Besar Indonesia


Nama asli Sumatera, sebagaimana tercatat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah “Pulau Emas”. Istilah pulau ameh (bahasa Minangkabau, berarti pulau emas) kita jumpai dalam cerita Cindur Mata dari Minangkabau. Dalam cerita rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pulau Sumatera. Seorang musafir dari Cina yang bernama I-tsing (634-713), yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya (Palembang sekarang) pada abad ke-7, menyebut Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti “negeri emas”.
Dalam berbagai prasasti, Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. Dalam cerita Ramayana dikisahkan pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa.
Para musafir Arab menyebut Sumatera dengan nama Serendib (tepatnya: Suwarandib), transliterasi dari nama Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib. Namun ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib dengan Srilangka, yang tidak pernah disebut Suwarnadwipa.
Lalu dari manakah gerangan nama “Sumatera” yang kini umum digunakan baik secara nasional maupun oleh dunia internasional? Ternyata nama Sumatera berasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan ke-14. Para musafir Eropa sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebut seluruh pulau.
Peralihan Samudera (nama kerajaan) menjadi Sumatera (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. Odorico da Pardenone dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau.
Pada tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudera Hindia dan di sana tertulis pulau Samatrah. Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan muncullah nama Camatarra. Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama Samatara, sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama Samatra. Ruy d’Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu Camatra, dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya Camatora. Antonio Pigafetta tahun 1521 memakai nama yang agak ‘benar’: Somatra. Tetapi sangat banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau’ menuliskannya: Samoterra, Samotra, Sumotra, bahkan Zamatra dan Zamatora.
Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatra. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah kita: Sumatera
Jawa:
Asal-usul nama ‘Jawa’ tidak jelas. Salah satu kemungkinan adalah bahwa para musafir dari India menamakan pulau ini berdasarkan tanaman jáwa-wut, yang sering dijumpai . Ada kemungkinan lain sumber: kata Jau dan variasinya berarti “di luar” atau “jauh”. Dan, dalam bahasa Sansekerta yava berarti barley atau Jelai atau Jawawut, tanaman yang terkenal pulau itu. Sumber lain menyatakan bahwa kata “Jawa” berasal dari Proto-Austronesia yang berarti ‘rumah’.
Kalimantan:
• Pertama.
Borneo dari kata Kesultanan Brunei Darussalam yang sebelumnya merupakan kerajaan besar dan luas (mencakup Serawak dan sebagian Sabah karena sebagian Sabah ini milik kesultanan Sulu-Mindanao. Para pedagang Portugis menyebutnya Borneo dan digunakan oleh orang-orang Eropa. Di dalam Kakimpoi Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365 Kerajaan Brunei kuno disebut “Barune”, sehingga ada pula yang menyebutnya “Waruna Pura”. Namun penduduk asli menyebutnya sebagai pulo Klemantan.
• Kedua.
Menurut Crowfurd dalam Descriptive Dictionary of the Indian Island (1856), kata Kalimantan adalah nama sejenis mangga sehingga pulau Kalimantan adalah pulau mangga namun dia menambahkan bahwa kata itu berbau dongeng dan tidak populer.
• Ketiga.
Menurut Dr. B. Ch. Chhabra dalam jurnal M.B.R.A.S vol XV part 3 hlm 79 menyebutkan kebiasaan bangsa India kuno menyebutkan nama tempat sesuai hasil bumi seperti jewawut dalam bahasa sanksekerta yawa sehingga pulau itu disebut yawadwipa yang dikenal sebagai pulau Jawa sehingga berdasarkan analogi itu pulau itu yang dengan nama Sansekerta Amra-dwipa atau pulau mangga.
• Keempat.
Menurut dari C.Hose dan Mac Dougall menyebutkan bahwa kata Kalimantan berasal dari 6 golongan suku-suku setempat yakni Dayak Laut (Iban), Kayan, Kenya, Klemantan, Munut, dan Punan. Dalam karangannya, Natural Man, a Record from Borneo (1926), C Hose menjelaskan bahwa Klemantan adalah nama baru yang digunakan oleh bangsa Melayu.
• Kelima.
Menurut W.H Treacher dalam British Borneo dalam jurnal M.B.R.A.S (1889), mangga liar tidak dikenal di Kalimantan utara. Lagi pula Borneo tidak pernah dikenal sebagai pulau yang menghasilkan mangga malah mungkin sekali dari sebutan Sago Island (pulau Sagu) karena kata Lamantah adalah nama asli sagu mentah.
• Keenam.
Menurut Prof. Dr. Slamet Muljana dalam bukunya Sriwijaya (LKIS 2006), kata Kalimantan bukan kata melayu asli tapi kata pinjaman sebagai halnya kata malaya, melayu yang berasal dari India (malaya yang berarti gunung). Kalimantan atau Klemantan berasal dari Sanksekerta, Kalamanthana yaitu pulau yang udaranya sangat panas atau membakar (kal[a]: musim, waktu dan manthan[a]: membakar). Karena vokal a pada kala dan manthana menurut kebiasaan tidak diucapkan, maka Kalamanthana diucap Kalmantan yang kemudian disebut penduduk asli Klemantan atau Quallamontan yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.
Sulawesi:
Orang Portugis adalah yang pertama merujuk ke Sulawesi sebagai ‘Celebes’. Arti nama ini tidak jelas. Satu teori mengklaim kalau itu berarti “sulit untuk dicapai” karena pulau tersebut dikelilingi arus laut dan air dan sungai yang deras. Nama modern ‘Sulawesi’ mungkin berasal dari kata-kata sula ( ‘pulau’) dan besi ( ‘besi’) dan dapat merujuk kepada sejarah ekspor besi dari Danau Matano yang kaya akan deposit bijih besi.
Irian Jaya atau Papua:
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea).
Setelah berada di bawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Irian sendiri merupakan kependekan dari Ikut Republik Indonesia, Anti Nederland (join/follow the Republic of Indonesia, rejecting the Netherlands)
Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Pada 2003, disertai oleh berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini.
Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli.

http://infoindonesia.web.id/asal-usul-nama-pulau-pulau-besar-di-indonesia
http://sibukforever.blogspot.com/ 

Kota Tertua Di Indonesia

5. Kota Medan 1 Juli 1590





Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, Danau Toba.


4. Semarang 2 Mei 1547





Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Semarang merupakan kota yang dipimpin oleh wali kota Drs. H. Soemarmo HS, MSi dan wakil wali kota Hendrar Prihadi, SE, MM. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 624 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara). Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.


3. Jakarta 22 Juni 1527





Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972).

Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 9.607.787 jiwa (2010). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.


2. Magelang 11 April 907 M







Kota Magelang adalah salah satu kota di provinsi Jawa Tengah. Kota ini terletak di tengah-tengah kabupaten Magelang. Karena memang dulunya Kota Magelang adalah ibukota dari Kabupaten Magelang sebelum mendapat kebijakan untuk mengurus rumah tangga sendiri sebagai sebuah kota baru. Kota Magelang memiliki posisi yang strategis, karena berada di jalur utama Semarang-Yogyakarta. Kota Magelang berada di 15 km sebelah Utara Kota Mungkid, 75 km sebelah selatan Semarang, dan 43 km sebelah utara Yogyakarta. Kota Magelang terdiri atas 3 kecamatan, yakni Magelang Utara, Magelang Selatan dan Magelang Tengah , yang dibagi lagi sejumlah kelurahan.
Hari Jadi Kota Magelang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989, bahwa tanggal 11 April 907 Masehi merupakan hari jadi. Penetapan ini merupakan tindak lanjut dari seminar dan diskusi yang dilaksanakan oleh Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Magelang bekerjasama dengan Universitas Tidar Magelang dengan dibantu pakar sejarah dan arkeologi Universitas Gajah Mada, Drs.MM. Soekarto Kartoatmodjo, dengan dilengkapi berbagai penelitian di Museum Nasional maupun Museum Radya Pustaka-Surakarta. Kota Magelang mengawali sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih, yang saat ini dikenal dengan Kampung Meteseh di Kelurahan Magelang. Mantyasih sendiri memiliki arti beriman dalam Cinta Kasih. Di kampung Meteseh saat ini terdapat sebuah lumpang batu yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan Sima atau Perdikan.

Untuk menelusuri kembali sejarah Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah Prasasti POH, Prasasti GILIKAN dan Prasasti MANTYASIH. Ketiganya merupakan parsasti yang ditulis di atas lempengan tembaga.

Parsasti POH dan Mantyasih ditulis zaman Mataram Hindu saat pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910 M), dalam prasasti ini disebut-sebut adanya Desa Mantyasih dan nama Desa Glangglang. Mantyasih inilah yang kemudian berubah menjadi Meteseh, sedangkan Glangglang berubah menjadi Magelang.

Dalam Prasasti Mantyasih berisi antara lain, penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, serta penyebutan angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu, dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907. Dalam Prasasti ini disebut pula Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih. Juga disebut-sebut Gunung SUSUNDARA dan WUKIR SUMBING yang kini dikenal dengan Gunung SINDORO dan Gunung SUMBING.

Begitulah Magelang, yang kemudian berkembang menjadi kota selanjutnya menjadi Ibukota Karesidenan Kedu dan juga pernah menjadi Ibukota Kabupaten Magelang. Setelah masa kemerdekaan kota ini menjadi kotapraja dan kemudian kotamadya dan di era reformasi, sejalan dengan pemberian otonomi seluas - luasnya kepada daerah, sebutan kotamadya ditiadakan dan diganti menjadi kota.

Ketika Inggris menguasai Magelang pada abad ke 18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintahan setingkat Kabupaten dan diangkatlah Mas Ngabehi Danukromo sebagai Bupati pertama. Bupati ini pulalah yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membangun Alun - alun, bangunan tempat tinggal Bupati serta sebuah masjid. Dalam perkembangan selanjutnya dipilihlah Magelang sebagai Ibukota Karesidenan Kedu pada tahun 1818.

Setelah pemerintah Inggris ditaklukkan oleh Belanda, kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh pemerintah Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian. Selain itu karena letaknya yang strategis, udaranya yang nyaman serta pemandangannya yang indah Magelang kemudian dijadikan Kota Militer: Pemerintah Belanda terus melengkapi sarana dan prasarana perkotaan. Menara air minum dibangun di tengah-tengah kota pada tahun 1918, perusahaan listrik mulai beroperasi tahun 1927, dan jalan - jalan arteri diperkeras dan diaspal.


1. Palembang 17 Juni 683 M









Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan.

Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East("Venesia dari Timur").

Ternyata kota-kota di Indonesia itu ada juga yang sudah tua banget ya sobat....


Sumber: http://zamrudhijau.blogspot.com/2012/06/5-kota-tertua-yang-ada-di-indonesia.html#ixzz1ya9lDjsO

Landmark Paling Terkenal di Indonesia

Hampir di setiap provinsi di Indonesia memiliki bangunan yang menjadi ikon terkenal yang sering dijadikan lokasi wisata, seperti Monas di DKI Jakarta. Berikut adalah 5 ikon provinsi paling terkenal di Indonesia. Penasaran?

Bila Paris punya Menara Eiffel sebagai ikon kota atau landmark, kota-kota di Indonesia juga punya. Bahkan, hampir setiap provinsi di Indonesia memiliki ikon. Beberapa di antaranya cukup terkenal karena bentuk yang tak biasa. Tak heran bila ikon seperti ini dijadikan destinasi wisata. Ingin tahu ikon provinsi apa saja yang terkenal sebagai objek wisata?

1. Monas, DKI Jakarta

Monumen Nasional atau yang lebih dikenal dengan Monas merupakan landmark Kota Jakarta. Terletak tepat di tengah kota Jakarta, Monas selalu sukses menarik wisatawan yang datang ke Jakarta untuk mengunjunginya.
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

Monas merupakan sebuah monumen yang memiliki tinggi 132 meter dengan mahkota lidah api yang terbuat dari emas. Jika masuk dalam, pengunjung bisa melihat diorama yang menceritakan sejarah Indonesia. Anda juga bisa menikmati suasana Monas dengan menaiki delman yang ada di sekitar Monas. Tempat ini selalu ramai dikunjungi warga ibukota pada hari libur. Tak jarang pula yang menjadikan tempat ini sebagai lokasi lari Minggu pagi.
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

2. Jam Gadang, Sumatera Barat

Landmark kedua yang cukup terkenal di Indonesia adalah Jam Gadang di Bukittinggi. Jam Gadang bukan hanya terkenal sebagai landmark Kota Bukittinggi, tetapi juga Sumatera Barat. Banyak wisatawan yang merasa kurang lengkap liburannya di Sumbar bila belum mengunjungi Jam Gadang.
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

Wisatawan yang datang bisa masuk ke dalam jam dan melihat bagian dalam jam. Puas melihat dalam jam, Anda bisa berkeliling dan belanja pernak-pernik khas Sumbar di Pasar Bukittinggi tepat di depan Jam Gadang. Duduk-duduk di pelataran jam sambil menikmati udara sejuk Bukittinggi juga asyik, lho!
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

3. Jembatan Ampera, Sumatera Selatan

Bila Bukittinggi terkenal dengan Jam Gadangnya, Palembang di Sumatera Selatan terkenal dengan Jembatan Amperanya. Dibangun dari tahun 1962 hingga 1965, Jembatan Ampera sukses menjadi ikon Sumatera Selatan.

5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

Jembatan ini selalu ramai dikunjungi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan Kota Palembang dan ketenangan Sungai Musi. Waktu paling asyik untuk datang ke tempat ini adalah malam hari. Saat itu, jembatan akan diterangi dengan kemilau cahaya lampu. Indah sekali!

4. Tugu Katulistiwa, Kalimantan Barat

Tugu Katulistiwa adalah monumen yang berada di Jl Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat. Letaknya sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak ke arah Kota Mempawah. Tugu ini merupakan penanda lewatnya garis katulistiwa di Indonesia.
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

Karena dilewati tepat oleh garis Khatulistiwa, ada peristiwa menarik yang pengunjung rasakan ketika berada di tugu ini. Peristiwa tersebut adalah kulminasi matahari atau fenomena alam ketika matahari tepat berada di atas kepala. Saat itu, Anda tidak akan bisa melihat bayangan sendiri. Peristiwa kulminasi hanya terjadi setahun dua kali, yaitu 21-23 Maret dan 21-23 September.

5. Gedung Sate, Bandung

Nah, ini dia ikonnya Kota Bandung, Gedung Sate. Dinamakan Gedung Sate karena dibagian atas gedung memiliki ornamen menyerupai tusuk sate. Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1920.
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

Gedung Sate bukanlah gedung biasa, tetapi merupakan gedung perkantoran pemerintah Jawa Barat. Pada hari Minggu, halaman Gedung Sate dijadikan tempat sebagian masyarakat Bandung untuk bersantai. Seolah tahu gedung ini ramai dikunjungi warga, para pedagang pun banyak memenuhi lokasi ini.

6. Jembatan Nasional Suramadu

Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan terpanjang di Asia Tenggara ialah Bang Na Expressway di Thailand (54 km). Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesiad

7. Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 45 yard (40.5 meter) berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia.
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.

Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan.

8. Pantai Losari

Pantai Losari terletak di sebelah barat kota Makassar, Sulawesi Selatan. Di awal pembangunannya, pantai ini terkenal sebagai salah satu lokasi warung terpanjang di dunia dengan deretan penjual makanan yang berjejer sepanjang kurang lebih satu kilometer.
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

Kini lokasi mereka telah dipindahkan ke ujung selatan pantai di depan rumah dinas Walikota. Aneka makanan dijajakan oleh penjual disana. Mulai dari gorengan, makanan hasil laut (seafood), coto Makassar hingga pisang epe. Pisang epe adalah pisang mentah yang dibakar kemudian dipipihkan dan dicampurkan dengan air gula merah. Rasanya nikmat sekali.

9. SLG (Simpang Lima Gumul),, Landmarknya kota Kediri
5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia

5 Landmark Paling Terkenal di Indonesia
 
 
 
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13945668 
 

10 Masjid Termegah Di Dunia

Masjid atau mesjid adalah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan – kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur’an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.
Berikut 10 Masjid termegah di dunia yang berhasil dirangkum Sidomi.com
1. Al-Masjid al-Harām
Masjidil Haram
Al-Masjid al-Harām atau Masjidil Haram adalah sebuah masjid di kota Mekkah, yang ditengah-tengahnya terdapat bangunan Ka’bah. Merupakan tempat tersuci yang ada di dunia bagi umat Islam. Setiap tahunnya berjuta – juta muslim dari seluruh penjuru dunia berdatangan terutama untuk melaksanakan rukun islam yang ke 5, haji. Masjid ini adalah kiblat sholat. Jadi, jika di masjid – masjid yang lain semua berbaris menghadap ke satu arah yaitu ke kiblat, lain halnya dengan di Masjidil Haram. Orang – orang yang sholat di sini tinggal mengelilingi ka’bah, maka itulah kiblatnya. Masjid besar ini memiliki 9 menara dan telah mengalami banyak renovasi dan ekstensi yang dilakukan oleh otoritas masjid selama bertahun-tahun. Karena kemegahan dan nilai keagamaan yang begitu kuat, masjid ini layak untuk menjadi yang nomer 1.
2. Al-Masjid al-Nabawi
masjid-nabawi
Masjid Nabawi, adalah salah satu mesjid terpenting yang terdapat di Kota Madinah, Arab Saudi karena dibangun oleh Nabi Muhammad saw. dan menjadi tempat makam beliau dan para sahabatnya. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Muslim setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah saw., setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah saw. tiba di Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi saw. menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah saw. untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab di tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan di tahun 29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m² di tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd di tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m², ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m² dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk salat seluas 135.000 m². Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.
3. Masjid Hassan II
masjid-hassan2
Masjid Hassan II merupakan nama masjid yang terletak di Casablanca, Maroko. Masjid ini mulai dibangun tahun 1980, didesain oleh arsitek berkebangsaan Perancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues. Masjid ini disebut-sebut sebagai yang terbesar kedua di dunia setelah Masjidil Haram di Kota Mekkah. Masjid ini memiliki minaret yang paling tinggi di dunia dengan ketinggian 210 meter (689 kaki) dan memiliki kapasitas 25.000 orang.
Setiap malam, di puncak menara dilengkapi dengan sinar laser yang mengarah ke Makkah. Masjid Hasan II ini juga dilengkapi dengan sentuhan modern seperti Kubah yang bisa bergerak, pemanas lantai, anti gempa bumi, pintu elektrik. Interior yang mempercantik Masjid Hasan II secara khusus dirancang dan dibangun atas permintaan Raja Hasan II.
“Aku ingin membangun masjid ini di atas air, sebab singgasana Tuhan berada di atas air. Sehingga orang yang beriman akan mendatanginya untuk sembahyang dan memuji Sang Pencipta sembari merenungkan langit dan lautan yang diciptakan-Nya,” titah Raja Hasan II.
4. Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan
masjid-sheikh zayed
Dubai telah dikenal selama beberapa waktu sebagai kota besar yang penuh dengan gedung pencakar langit yang mengagumkan menyaingi gedung pencakar langit yang paling memukau di dunia. Masjid Agung yang terkenal disini bernama Masjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan, sebuah bangunan megah berkubah 82 dibangun di Abu Dhabi oleh ayah dari UEA sendiri, dan kubah utama masjid dibuka pada tahun 2007. Masjid ini  berdiameter 32,8 meter dengan ketinggian 85 meter, sehingga menjadikannya salah satu yang terbesar di dunia. Ruang sholat utama memegang rekor dunia dua, satu untuk menampilkan karpet buatan tangan terbesar di dunia dan yang lainnya untuk memiliki lampu terbesar di dunia. Sheikh Zayed meninggal pada tahun 2004 dan makam nya di halaman masjid. Lihatlah gambar di atas, dan katakan bagian mana yang tidak mengagumkan dari masjid ini?
5. Masjid Imam
imam_mosque
Shah Abbas I dipuji sebagai penguasa terbesar dari dinasti Safawi. Selama era kekuasaannya, ibukota Kekaisaran Persia dipindahkan ke Isfahan. Naqsh-e Jahan Square yang megah dibangun dan façade selatan alun-alun yang tak diragukan lagi memiliki pandangan yang luar biasa indahnya.
Dari gerbang utama, masjid terhubung melalui sebuah gang yang membentuk sebuah altar yang indah. Masjid ini dikelilingi oleh empat iwans masing-masing di tengah empat arcade. Para iwan menghadap kiblat, (arah ke Mekah), adalah yang terbesar dan paling mengesankan yang juga berisi ubin biru yang ditinggikan, kubah berlapis ganda. Dinding masjid yang dilapisi dengan inskripsi 7 warna mosaik dan kaligrafi yang tampaknya tanda tangan yang rumit dan menyilaukan. Sifat akustik yang luar biasa dan refleksi bawah kubah besar harus dicatat. Masjid Imam adalah arsitektur terbaik Persia.
6. Masjid Jame Asr Hassanal Bolkiah
Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah
Masjid Jame Asr Hassanal Bolkiah merupakan wakaf Ke Bawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Muizzadin Wadaullah, Sultan Brunei yang ke-29. Masjid ini terletak di kampung kiarong 4 km dari Bandar Seri Begawan. Mulai di bangun pada tahun 1988 di atas tanah seluas 20.
Masjid ini mulai resmi di gunakan pada malam jum’at bertepatan dengan hari ulang tahun Sultan Brunei yang ke-48, pada tanggal 15 juli 1994. Kapasitas mesjid ini dapat menampung lebih dari 5000 orang jama’ah. Masjid ini juga di lengkapi beberapa fasilitas penunjang seperti ruang perpustaka’an,ruang pentakbiran dan lain-lain.
7. Masjid Faisal
masjid-faisal
Masjid Faisal adalah masjid terbesar di Pakistan dan terletak di ibukota nasional Islamabad. Masjid ini juga merupakan masjid terbesar di Asia selatan dan salah satu masjid terbesar di dunia. Namanya diambil dari nama Raja Faisal bin Abdul – akhir Aziz dari Arab Saudi yang telah mendukung dan membiayai pembangunan masjid ini.
Masjid Faisal ditetapkan sebagai Masjid Nasional Pakistan. Tidak seperti masjid di Asia pada umumnya, Masjid Faisal tidak memiliki kubah maupun arca. Bentuknya yang tidak biasa, terinspirasi dari tenda yang didirikan salah satu suku Arab, Bedouin. Ruang salat utama berbentuk seperti segitiga besar dan menara dibuat meruncing ke atas. Sedikit dipengaruhi oleh gaya bangunan Turki, Masjid Faisal termasuk salah satu gambaran masjid dengan desain arsitektur kontemporer.
8. Masjid Badshahi
Masjid Badshahi
Masjid Badshahi, yang dibangun pada tahun 1673 terletak di kawasan Asia Selatan, Lahore. Masjid megah ini mampu menampung sekitar 200.000 jama’ah di ruang shalat utama dan di serambi itu hingga kini masih berdiri kokoh dan indah.
Masjid yang berarsitektur mirip Masjid Jami di New Delhi, India, ini dijadikan UNESCO World Heritage Site sebagai salah satu tempat bersejarah di Lahore. Masjid yang memiliki arti “Masjid Kaisar” itu tidak pernah kehilangan pesonanya, menjadi salah satu obyek wisata budaya favorit bagi warga setempat, dan bagaikan magnet terus menyedot ratusan wisatawan dari berbagai negara.
9. Masjid Istiqlal
istiqlal
Masjid Istiqlal adalah masjid yang terletak di pusat ibukota negara Republik Indonesia, Jakarta. Masjid ini adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Sukarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban.
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor Majelis Ulama Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Tidak diketahui apakah umat non-Islam dapat berkunjung ke masjid ini.
10. Masjid Sultan Ahmet
masjid-sultan-ahmet
Masjid Sultan Ahmed adalah sebuah masjid di Istanbul, kota terbesar di Turki dan merupakan ibukota Kesultanan Utsmaniyah ( dari 1453 sampai 1923). Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena warna cat interiornya didominasi warna biru. Akan tetapi cat biru tersebut bukan merupakan bagian dari dekor asli masjid, maka cat tersebut dihilangkan. Sekarang, interior masjid ini tidak terlihat berwarna biru.
Arsitek Masjid Sultan Ahmed, Sedefhar Mehmet Aga, diberi mandat untuk tidak perlu berhemat biaya dalam penciptaan tempat ibadah umat Islam yang besar dan indah ini. Struktur dasar bangunan ini hampir berbentuk kubus, berukuran 53 kali 51 meter. Seperti halnya di semua masjid, masjid ini diarahkan sedemikian rupa sehingga orang yang melakukan Salat menghadap ke Makkah, dengan mihrab berada di depan.





@http://sidomi.com/

5 Masjid Terbesar di Indonesia

Mungkin, pembaca semua sudah sering membaca atau mendapatkan informasi mengenai masjid-masjid terbesar di Dunia, tapi terkadang kita tidak mengenal masjid-masjid terbesar yang ada di Indonesia.
Untuk itu saya akan coba memberikan informasi yang mudah-mudahan bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan saudara semua.
Berikut ini saya informasikan 5 Masjid Terbesar di Indonesia :
1. Masjid Istiqlal Jakarta
Masjid Istiqlal Jakarta merupakan salah satu masjid terbesar yang ada di Indonesia, bahkan menurut beberapa informasi adalah salah satu Masjid Terbesar di Asia Tenggara.
Masjid Istiqlal berada di timur laut lapangan Monumen Nasional (Monas). Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai. Masjid ini mempunyai kubah yang diameternya 45 meter. Masjid ini mampu menampung orang hingga lebih dari 200.000 (dua ratus ribu) jamaah.
Luas tanah 12 ha, dan  Luas bangunan 7 ha.
2. Islamic Center Samarinda
Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di  Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, yang merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal. Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak.
Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi.
Dan menurut beberapa sumber, masjid ini menjadi salah satu masjid termegah,dan indah yang ada di Indonesia dan Asia tenggara.
3. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh
Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh, Masjid ini cukup terkenal di Indonesia bahkan di Dunia, karena memiliki keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya.
Nama Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari nama Masjid Raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 Hijriah bersamaan dengan tahun 1612 Miladiyah. Riwayat lain menyebutkan bahwa yang mendirikan Masjid Raya Baiturrahman di Zaman kerajaan Aceh ialah Sultan Alidin Mahmudsyah pada tahun 1292 Miladiyah
luas ruangan dalam Masjid menjadi 4.760 M2 berlantai marmer buatan Italia, jenis secara dengan ukuran 60 x 120 cm dan dapat menampug 9.000 jama’ah. Dengan perluasan tersebut, Masjid RAya Baiturrahman sekarang memiliki 7 kubah, 4 menara, dan 1 menara induk. Dari masa kemasa Masjid Raya Baiturrahman telah berkembang pesat baik ditinjau dari segi arsitektur, peribadatan maupun kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan perkembangan, luas area Masjid Raya Baiturrahman ± 4 Ha, didalamnya terdapat sebuah kolam, menara induk dan bagian halaman lainya ditumbuhi rumput yang ditata dengan rapid dan indah diselingi tanaman/pohon hias.
4. Masjid Modern Al Markaz Al Islami, Makasar
Masjid Al Markaz Al Islami Makasar adalah sebuah masjid yang berada di Jalan Mesjid Raya, kecamatan Bontala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Masjid ini memiliki ciri khas dari bangunan nya yang megah dan berarsitektur indah. Arsitektur Al Markaz Al Islami banyak dipengaruhi oleh Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah Al Munawwarah.
Menempati luas areal 72.229 m2 atau 7,229 ha, didirikanlah Masjid Al-Markaz Al-Islami. Pemancangan tiang pertamanya dilakukan dalam suatu upacara khidmat pada tanggal 8 Mei 1994.
5. Masjid Dian Al-Mahri, Depok
Masjid Dian Al-Mahri Depok atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kubah Emas adalah masjid yang berada di Kecamatan Limo, Depok
Masjid Dian Al-Mahri sendiri dibangun oleh keluarga Dian Djurian Maimum Al-Rasyid. Ia pengusaha asal Banten yang lama bermukim di Arab Saudi. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1999 dan dibuka untuk umum pada tahun 2006. Luasnya 50 hektar, dengan bangunan utama masjid berukuran 60×120 meter atau 8000 meter persegi.Demikian besarnya, Masjid Dian Al-Mahri sanggup menampung 20.000 orang sekaligus.
Adalah kubah masjid yang menjadikan Masjid Dian Al-Mahri magnit bagi banyak umat Muslim di Indonesia. Kubahnya terbuat dari emas murni 24 karat. Di seluruh dunia ini, tak banyak masjid yang seperti ini. Hanya ada 8 buah, dan Masjid Dian Al-Mahri terbilang yang paling baru di antara 8 Masjid Kubah Emas.
Totalnya, Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah yang melambangkan jumlah rukun Islam. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2-3 mm dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter.
Selain itu, interior dalamnya pun ekstra mewah. Ada lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton. Porselen dan beberapa ornamennya khusus diimpor dari Italia. Langit-langit kubah juga dilapisi lukisan yang bisa menyesuaikan dengan kondisi fisik pada waktu sholat. Biru langit jika siang dan gelap berbintang jika malam hari.
——————————————————————————————–
Itulah beberapa masjid terbesar dan termegah yang ada di Indonesia, mudah-mudahan tidak hanya besar dan megahnya saja, masjid sebagaimana fungsinya harus menjadi bagian dari tegaknya Agama Islam di Indonesia ini, semoga masyarakat sekitar senantiasa memakmurkan masjid-masjid tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
dan .. terakhir .. rencananya akan ada lagi masjid besar yang dibangun di Indonesia, tepatnya Masjid Raya Sriwijaya di Palembang  Sumatera Selatan.
sumber-sumber :
  • wikipedia.org
  • http://info.g-excess.com/id/info/AlmarkazaMasjidModernMakasar.info
  • http://islamiccentersamarinda.blogspot.com/
  • http://www.detiknews.com/read/2008/09/22/113024/1010165/627/kemilau-masjid-kubah-emas-depok
  • http://www.ihsanfirdaus.com/