The Knowledge For Our Common

Showing posts with label TEEN GALLERY. Show all posts
Showing posts with label TEEN GALLERY. Show all posts

Wednesday, January 22, 2014

Mengapa Pria Suka Wanita Langsing? Inilah Alasannya!


Seorang pria selalu berharap punya pacar yang langsing di pelukannya. Efek dari menonton televisi yang menghadirkan aktris-aktris cantik nan seksi membuat kaum Adam berfantasi wanita yang langsing.



Namun, preferensi pria bervariasi. Banyak pria justru mengaku menyukai wanita gemuk, sedangkan mayoritas pria ingin punya pacar yang langsing. Yang mengejutkan lagi, banyak pria memutuskan pacarnya yang kian ‘membesar’.
Menurut sebuah survei baru, sebagian besar pria tidak suka berkencan dengan wanita gemuk (begitu juga pada wanita yang ingin berkencan dengan pria langsing).
Sebagian besar pria bersikap terbuka untuk mengakui suka wanita langsing, namun ada juga beberapa pria yang tidak menyatakan keinginan terpendamnya itu secara terbuka!
Jadi, mengapa pria menyukai wanita langsing? Cari tahu fakta-fakta berikut ini dari Boldsky.com:
1. Wanita langsing itu seksi: Ketika melihat bagian pinggang dan indeks rasio pinggul, wanita langsing akan memiliki kurva sempurna yang mampu menggoda pria!. Semakin kecil rasionya, wanita akan terlihat lebih ‘hot’ dan lebih menarik.

2. Wanita langsing cocok dengan pakaian apapun: Wanita langsing bisa terlihat sangat sensual dan menarik jika berpakaian dengan sempurna. Seorang pria suka berkencan dengan wanita langsing jika memiliki payudara yang lebih besar dan pinggang kecil. Keuntungan terbaik dari wanita langsing, mereka bisa sangat cocok saat mengenakan hot pants, rok mini, celana jeans dan kemeja! Jika dibarengi dengan sikap yang baik dan percaya diri, wanita langsing bisa memikat hati para pria.

3. Mudah untuk diangkat: Pria akan lebih mudah untuk mengangkat wanita yang langsing. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa pria suka wanita langsing. Bila dibandingkan dengan wanita yang gemuk, wanita langsing bisa dengan mudah dirangkul dan digendong!

4. Langsing dan bukan kurus: Ada garis tipis perbedaan antara langsing dan kurus. Wanita langsing terlihat sehat dan memiliki kurva sempurna seperti model. Sementara, wanita kurus itu tidak begitu menarik, karena memiliki massa otot yang kecil! Wanita kurus memiliki massa tubuh yang sangat kurang untuk memamerkan aset mereka, seperti payudara atau bokong. Pria menyukai wanita langsing dan bukan yang kurus.

5. Fleksibel di ranjang: Salah satu alasan mengapa pria menyukai wanita langsing karena mudah untuk di ‘handle’ di ranjang. Wanita gemuk mungkin bisa menggoda Anda dengan perut dan bokong besar, tetapi mereka tidak terlalu fleksibel. Jika ingin melakukan eksperimental dan lebih “panas” di ranjang, wanita Anda harus langsing!
Well, itu adalah 5 alasan mengapa pria menyukai wanita langsing. Apakah Anda setuju dengan itu?
 
 
 
 http://duniafitnes.com/news/mengapa-pria-suka-wanita-langsing-inilah-alasannya.html
 
 
 
 


Tuesday, January 21, 2014

Ini Lho, Cara Bercinta saat Anda sedang Stres


Salah satu penyebab menurunnya kualitas seks dalam hubungan percintaan adalah stres. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Sexual Medicine menyebutkan bahwa ketika menyaksikan film erotis, wanita yang sedang stres fokusnya mudah teralihkan dan rangsangan fisiknya lebih rendah ketimbang wanita yang tingkat stresnya rendah atau sedang.



Lisa Dawn Hamilton, PhD, profesor psikologi dari Mount Allison University, Kanada mengatakan, “Pikiran yang teralihkan merupakan faktor terbesar rendahnya rangsangan seksual.”
Namun Anda tidak perlu panik. Ada beberapa trik untuk mendapatkan seks yang luar biasa meski Anda berada dalam kondisi stres seperti dikutip Women’s Health Mag.

Foreplay Perlahan

Quickie sex atau seks cepat terkadang menjadi pilihan utama ketika seseorang ingin mendapatkan kepuasan bercinta dalam kondisi stres karena waktu yang singkat. Jika ini yang terjadi, sebaiknya ubah teknik bercinta Anda lebih pelan dari biasanya.
Gunakan teknik foreplay secara berirama, tenang dan nyaman. Aktivitas seks bukanlah perlombaan, tetapi sebuah proses menuju kenyamanan bersama-sama. Saling memijat atau mandi air hangat bersama akan membuat otot dan otak Anda menjadi lebih rileks sehingga Anda bisa melepas stres dan mendapatkan seks yang menggairahkan.

Atur Napas

Yvonne K. Fulbright, PhD, seorang pakar seks dari University of Pennsylvania menjelaskan bahwa latihan pernapasan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan respon tubuh terhadap rangsangan dan sensasi seksual.
Caranya, berbaring dengan lutut menekuk dan telapak kaki memijak ke bidang datar (lantai, kasur atau matras). Ambil napas dari hidung, keluarkan lewat mulut. Kemudian letakkan satu tangan di atas perut dan fokuskan pada gerakan perut yang naik turun. Lakukan beberapa kali, cara ini akan membantu Anda lebih rileks sehingga sesi bercinta jadi lebih santai dan nyaman.

Gunakan Lubrikasi

Biasanya saat stres melanda, wanita akan sulit terangsang sehingga Miss V kurang terlubrikasi. Jika terjadi penetrasi maka akan muncul perasaan kurang nyaman dan nyeri. Untuk mengatasinya, sebaiknya gunakan cairan lubrikasi sintetis yang higienis.
Tidak perlu menggunakannya secara berlebihan. Cukup beberapa tetes saja untuk membantu Anda mendapatkan seks yang lebih menyenangkan. “Beberapa tetes lubrikan akan membuat Anda relaks dan menghilangkan ketegangan,” tambah Yvonne.

Aktif Bergerak

Stres dapat terjadi karena tubuh Anda kurang aktif bergerak (kurang berolahraga). Daripada melampiaskan stres dengan menonton TV atau DVD berjam-jam, sebaiknya lakukan olahraga seperti jogging, bersepeda atau berenang. Saat berolahraga tubuh akan mengeluarkan hormon endorphin (hormon bahagia) yang dapat memberi Anda perasaan bahagia, menghilangkan stres, dan meningkatkan mood untuk bercinta. 
 
 
 
 
 http://duniafitnes.com/sex/ini-lho-cara-bercinta-saat-anda-sedang-stres.html
 
 
 

Wednesday, December 18, 2013

Sunat Tak Pengaruhi Kepuasan Seksual




Tindakan sunat kerap dikhawatirkan mengganggu fungsi seksual pria. Namun, kekhawatiran ini dibantah dengan riset terbaru yang membuktikan bahwa prosedur ini tak memengaruhi fungsi seksual seorang pria.

Ini adalah kesimpulan para ilmuwan Australia yang mengkaji sedikitnya 40 penelitian. Hal ini sekaligus membuktikan prosedur sunat tak berefek negatif pada sensitivitas atau kesenangan berhubungan seksual. Hasil penelitian ini tentu bertentangan dan mempertanyakan kualitas riset yang pernah dilakukan sebelumnya.

Kalaupun sunat menimbulkan efek negatif, menurut riset ini, pengaruhnya sangat sedikit. Menurut pimpinan studi, Professor Brian Morris dari University of Sydney, hasil riset ini membantah seluruh artikel yang pernah ada terkait dampak merugikan sunat.


"Sempat ada kekhawatiran sunat akan mengurangi fungsi dan kesenangan seksual pada pria. Namun riset ini membuktian, sunat tidak berefek buruk pada fungsi, sensitivitas, sensasi, dan kepuasan saat berhubungan seks. Fungsi sunat dari aspek kesehatan juga sudah didokumentasikan dengan baik," kata Morris.

Manfaat dari aspek kesehatan ini meliputi penurunan risiko tertular atau menulari HIV, dan penularan virus atau bakteri lainnya. Sunat juga menurunkan risiko menderita kanker penis atau kanker prostat. Keuntungan juga diperoleh wanita yang berhubungan seks dengan pria yang sudah disunat. Sunat pria menurunkan risiko wanita menderita kanker mulut rahim dan infeksi lainnya seperti HPV dan klamidia.

Riset ini dilakukan Morris bersama John Krieger di 36 negara dengan responden 40.473 pria. Setengah dari responden disunat, sedangkan lainnya tidak. Tiap riset didasarkan pada tingkatan kualitas, berdasarkan pedoman resmi yang ada. Menurut Morris, hasil terbaik dari riset membuktikan sunat tidak berefek pada sensitivitas penis, sensasi hubungan seksual, dan fungsi ereksi. Sunat juga tidak memengaruhi ejakulasi, lamanya berhubungan, penetrasi, orgasme, hingga kepuasan saat berhubungan. Riset ini sudah dimuat Journal of Sexual Medicine.

Salah satu riset dilakukan di Kenya pada 3 ribu pria yang berpengalaman berhubungan seksual. Para responden kemudian menyelesaikan kuesioner terkait kualitas hubungan seksual dengan interval 6-24 bulan seusai sunat.

Hasilnya, pada satu titik tidak ada perbedaan signifikan terkait kepuasan seksual pada pria yang disunat dan tidak. Namun, pada kuesioner yang dilakukan setelah 24 bulan, sebanyak 99,9 persen pria merasa senang dengan sunat yang dilakukan. Dari hasil tersebut, sebanyak 72 persen responden merasa sensitivitas seksualnya bertambah, sedangkan 19 persen merasa sama saja. Untuk kemudahan mencapai orgasme 63 persen merasa lebih mudah, sedangkan 22 persen merasa sama saja.

Riset lebih besar dilakukan terhadap pria asal Uganda sebanyak 2.250 responden. Awalnya, para pria merasa tidak ada perbedaan pada keinginan dan ereksi seksual. Namun, satu tahun setelah sunat, 99,9 persen pria merasa lebih puas secara seksual.

Kendati begitu, hasil berbeda ditemukan pada pria asal Australia yang disunat untuk alasan kesehatan. Para pria yang disunat cenderung memiliki keinginan lebih sedikit untuk berhubungan seksual. Para ahli berpendapat, sunat untuk alasan kesehatan mungkin bisa saja berhubungan dengan masalah seksual. Meski begitu, riset ini tetap membutuhkan penelitian lanjutan untuk mendukung bukti yang diperoleh.



@http://health.kompas.com/

Wednesday, November 27, 2013

Usia Muda Bukan Halangan Untuk Wirausaha






Banyak orang memimpikan untuk menjadi raja dalam dunia usahanya sendiri. Namun hanya sedikit orang yang benar-benar mengejar mimpi mereka itu. Bukan hanya masalah modal yang menjadi alasan utamanya, namun tidak adanya keberanian mengambil risiko dan tekad yang bulat.


Sebuah perjalanan usaha sedang digeluti Dedi Setiawan, pengelola bisnis online shop Cippyshop.com. Pemuda kelahiran Kudus, 20 Oktober 1993 yang hobi menulis ini mengaku sangat menikmati usahanya dalam mengelola online shopnya. "Saya cuma merintis online shop dengan modal tiga ratus ribu. Saya melihat peluang yang bagus online shop dari teman saya. Jadi saya terus belajar dan akhirnya saya merasakannya bahwa membuka online shop itu peluang yang luar biasa", ungkapnya pada Merdeka.com (26/11).

Meski Dedi mengaku bahwa target penjualannya belum tercapai sepenuhnya, namun remaja lulusan SMA ini tidak kehabisan akal. "Sejak 2012 saya berusaha untuk tetap membuat situsnya bisa diakses dengan mudah dan produknya tetap bervariasi. Tetapi ya kadang sepi mbak, seperti akhir-akhir ini. Mungkin karena keyword yang saya tembak belum tertarget. Jadi saya mau mencoba cara lain untuk ngeblog".

Di sesi terakhir wawancaranya, Dedi berpesan pada kawula muda yang masih ragu untuk memulai usahanya, "Jangan pernah takut untuk mencoba. Dan yakinlah bahwa meskipun umur kalian masih muda sangat bisa untuk mencapai kesuksesan di usia muda. Pandanglah peluang yang ada, dan mulailah mencoba akan hal hal yang sulit".




http://www.merdeka.com/


Cara Alami Mencegah Kerontokan Rambut



Rambut rontok adalah masalah rambut yang bisa terjadi pada siapa pun, baik pada wanita atau pria. Polusi, kurangnya kebersihan, dan kebiasaan tidak sehat telah memicu berbagai masalah rambut seperti rambut rontok, kasar dan kering. Untuk membuat rambut menjadi kuat dan sehat, berikut adalah beberapa cara alami dalam mencegah kerontokan rambut. Yuk simak beberapa tips cantik dari Boldsky!

1. Pijat dengan minyak hangat

Merdeka.com - Cara terbaik untuk mencegah rambut rontok adalah dengan memijat kulit kepala secara teratur dengan minyak hangat. Ini adalah salah satu cara alami untuk mencegah rambut rontok. Perawatan ini dapat memperbaiki rambut rusak dan memberikan nutrisi yang tepat untuk rambut. Lakukan perawatan ini setidaknya sekali seminggu untuk mendapat hasil maksimal.

2. Ekstrak kelapa

Merdeka.com - Kelapa adalah buah yang tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga rambut. Buah ini memiliki banyak manfaat kecantikan. Salah satunya adalah dapat menutrisi rambut kering. Minyak kelapa dan santan sangat bermanfaat dalam mengobati masalah rambut rontok. Ini juga membantu menutrisi rambut dan membuat rambut tampak lebih lembut dan kuat.

3. Ekstrak kelapa

Merdeka.com - Kelapa adalah buah yang tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga rambut. Buah ini memiliki banyak manfaat kecantikan. Salah satunya adalah dapat menutrisi rambut kering. Minyak kelapa dan santan sangat bermanfaat dalam mengobati masalah rambut rontok. Ini juga membantu menutrisi rambut dan membuat rambut tampak lebih lembut dan kuat.

4. Vitamin

Merdeka.com - Perbanyak konsumsi makanan sehat yang mengandung kalsium, zat besi, seng, protein gelatin, protein kedelai, vitamin D, B12, dan B6. Rambut membutuhkan nutrisi yang tepat untuk tetap sehat dan berkilau.


5. Mengurangi stres


Merdeka.com - Stres dapat menyebabkan masalah kebotakan atau rambut rontok. Anda bisa mencoba mengurangi tingkat stres dengan melakukan meditasi atau yoga. 

Inilah lima cara alami untuk mencegah rambut rontok. Selamat mencoba!




http://www.merdeka.com/

Monday, November 25, 2013

Anak Band Sering Dibilang Nggak Keren Kalau Nggak Merokok



Menyalurkan bakat musik lewat kegiatan ekstra kurikuler (Ekskul) band tentu sangat keren bagi remaja, khususnya usia SMP. Sayangnya, mereka sering tercuci otaknya bahwa anak band nggak keren kalau nggak merokok. Bu Suci, guru BK (Bimbingan dan Konseling) di sebuah SMP Negeri di Jakarta Barat mengakui anak band di sekolahnya sering butuh perhatian khusus. Ia tidak memungkiri, kegiatan ini sering menjadi ajang perkenalan antara anak sekolah dengan kebiasaan merokok.
“Memang tidak merokok di sekolah karena ada larangannya. Tapi mereka ngeband kan tidak cuma di sekolah, pas di studio misalnya, saat itulah banyak godaan untuk merokok,” kata Bu Suci usai seminar Hidup dalam Lingkungan Sehat dengan Tidak Merokok di Klub Kelapa Gading. Kebetulan 500 meter dari sekolah, ada sebuah studio musik yang sering dipakai oleh murid-muridnya. Menurut pengakuan Bu Suci, ia sering memergoki anak-anak didiknya menghisap rokok sambil nongkrong-nongkrong di studio tersebut dan biasanya akan langsung dimatikan kalau tahu dirinya akan lewat.
Bu Suci mengakui bahwa di sekolahnya, kebiasaan merokok para siswa bisa diidentifikasi dari kegiatan ekstra kurikuler yang dipilihnya. Kebanyakan yang memilih ekskul olahraga gaya hidupnya lebih sehat sehingga jarang merokok, sedangkan yang paling banyak mengenal rokok adalah ekskul band. Sangat disayangkan tentunya kalau penyaluran bakat yang positif dengan bermain band harus mengorbankan kesehatan.
Padahal anak-anak band itu bukan tidak tahu bahayanya merokok, hanya saja tuntutan pergaulan membuat banyak siswanya akhirnya tergodan untuk coba-coba dan akhirnya kecanduan. “Siswa yang kepergok akan saya panggil esok harinya. Biasanya mereka lalu malah curhat, cerita kalau awalnya cuma karena diejek. Dikatain bencong, masak anak band nggak berani merokok. Padahal sebenarnya justru mereka yang merokok itu yang nggak keren,” ungkap Bu Suci.
Kekhawatiran Bu Suci tidak berlebihan. Selain memiliki dampak kesehatan dalam jangka panjang seperti memicu kanker dan sakit jantung, rokok juga sering menjadi pintu gerbang perkenalan para remaja dengan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya).

Sumber berita: health.detik.com dan redaksi

Peranan Ayah Penting Dalam Kesehatan Seksual di Kalangan Remaja



Hal ini sebagian besar ibu yang memberikan anak-anak wawasan yang diperlukan tentang kehidupan dan pendidikan seks , dengan target mendorong dan bimbingan , ayah juga bisa melakukan hal yang sama tetapi dengan lebih awal , klaim sebuah studi baru .

Studi ini menganalisis tanggapan dari orang tua untuk kampanye kesehatan masyarakat tentang manfaat dari percakapan orangtua-anak tentang menunda aktivitas seksual .

" Temuan kami menunjukkan bahwa ayah dapat meningkatkan frekuensi komunikasi pada topik berpotensi canggung . Kemudian , sebagai anak-anak mereka usia dan topik yang lebih penting dan sensitif datang , ayah ini akan mengembangkan jenis hubungan dengan anak-anak mereka yang dapat membantu percakapan mengalir lebih lancar , " penulis utama studi Jonathan Blitstein , Ph.D. , seorang psikolog penelitian di RTI International , sebuah , tidak - untuk-keuntungan lembaga penelitian independen di North Carolina , seperti dikutip oleh Medical Xpress .

Penelitian , yang berlangsung selama rentang waktu 18 - bulan bekerja pada data dari Orangtua Speak Up National Campaign ( PSUNC ) . Hasil analisis menunjukkan bahwa paparan kampanye multi-media secara signifikan meningkatkan keterampilan komunikasi ayah dari remaja , bila dibandingkan dengan ayah dari kelompok kontrol . Perubahan ini tidak terlihat pada ibu , mungkin karena mereka sudah terlibat dalam percakapan tersebut dengan anak-anak .

Para penulis menulis tentang pentingnya memiliki percakapan seperti dengan anak-anak , mengutip klaim yang dibuat pada penelitian sebelumnya yang mendorong orang dewasa muda untuk mempraktekkan perilaku seksual sehat seperti menggunakan kontrasepsi .

" Ikatan emosional Parental dengan anak-anak , pemantauan orangtua perilaku remaja dan komunikasi orangtua tentang seks semua terkait dengan hasil kesehatan seksual yang lebih baik di kalangan pemuda , " kata Aubrey Spriggs Madkour , Ph.D. , asisten profesor di departemen kesehatan masyarakat global dan perilaku ilmu di Tulane University School of Public Health dan Tropical Medicine.

" Iklan layanan masyarakat atau PSA bisa mencapai ayah ' di mana mereka berada , dan menjanjikan besar untuk melibatkan mereka dalam diskusi ini penting dengan anak-anak mereka , " katanya .

Madkour menunjukkan bahwa untuk penelitian ini , materi kampanye dikirim langsung ke orang tua dan mereka juga menerima petunjuk untuk menonton mereka .

" Sebagai langkah selanjutnya dalam penelitian ini , peneliti akan perlu menunjukkan bahwa dalam kondisi dunia nyata , di mana orang tua mungkin atau mungkin tidak melihat atau mendedikasikan perhatian mereka ke ILM , efek dari kampanye juga positif , " kata Madkour .

Blitstein mencatat bahwa temuan dari penelitian ini dapat membuka jalan bagi komunikasi yang efektif di sekitar perilaku berisiko lainnya juga.

" Ini kesempatan besar bagi ayah untuk lebih terlibat . Jadi mengapa tidak mereka ? Kami tidak benar-benar memiliki jawaban itu , tapi kita tidak harus memberi makan keyakinan bahwa ibu memiliki tanggung jawab . "

Studi ini muncul dalam American Journal of Promosi Kesehatan .




http://www.counselheal.com/



Merokok itu Keren ???


Merokok menjadi salah satu alat remaja mencari jati diri. 

Menurut remaja, merokok itu merupakan hal yang dianggap keren. Mereka mencoba menjadi populer dan menemukan jati diri lewat rokok, menurut penelitian terbaru.
Meski iklan dan himbauan anti rokok sudah berada dimana-mana, namun itu tidak membuat para remaja yang masih berusia dibawah 20 tahun menjadi jera.
Seperti dikutip dari Healty Life, Sabtu (8/9), Profesor Thomas Valente dari University of Southern California Keck School of Medicine, pemimpin penelitian mengenai remaja perokok mengatakan, sangat menyedihkan saat para remaja mengganggap merokok itu keren.
Sangat mengejutkan hasil dari penelitian Profesor Thomas dan tim yang menunjukkan hampir 70 persen dari perokok dewasa mulai pada usia 18 atau lebih muda dan hampir 3.900 anak di bawah 18 mencoba rokok pertama mereka setiap hari.
Studi yang diterbitkan di jurnal American Lung Association, juga memperlihatkan remaja yang mulai merokok memiliki kecenderungan mempengaruhi orang lain untuk memulai kebiasaan buruk ini karena dalam upaya untuk menyesuaikan diri di lingkungan.
Para peneliti meminta 1.950 siswa apakah mereka telah mencoba merokok dan seberapa sering mereka telah merokok dalam satu bulan terakhir. Mereka juga ditanya mengenai kebiasaan merokok dari rekan-rekan mereka dan bagaimana mereka berpikir teman-teman mereka merasa tentang merokok.
Studi ini juga menemukan bahwa persepsi rekan-rekan akan menimbulkan gaya hidup baru diantara para remaja.”Popularitas adalah prediktor kuat dari merokok”, ujar Prof Valente kepada Berita Hispanically.
“Kami tidak dapat melakukan “pendinginan” agar remaja tidak meroko”, lanjut dia yang menyatakan pemerintah harus bertanggung jawab untuk mencegahnya.
Temuan ini menegaskan kecenderungan siswa merokok di mulai saat kelas enam hingga kelas 12 di seluruh Amerika dan di Meksiko.
Sementara itu, Dr Norman Edelman kepala medis untuk American Lung Association dan profesor kedokteran preventif di Stony Brook University, di New York juga menyatakan temuan ini sangat membantu bagi para orang tua untuk lebih mengawasi anaknya.
"Ini popularitas yang merupakan faktor risiko untuk merokok, dan itu sangat mengganggu> orang tua harus lebih mengawasi tingkah anak jika tidak ingin kehilangan anaknya dalam waktu dekat!" kata Dr Norman Edelman.
"Kami selalu ingin anak-anak kita menjadi populer, tapi ada kewajiban untuk itu. Dengan menjadi populer Anda lebih menyadari hal-hal lain yang terjadi di sekitar Anda dan Anda ingin memastikan untuk mempertahankan bahwa popularitas, yang dalam dan dari dirinya sendiri adalah stres”, tambah Prof Valente yang juga sepakat dengan pernyataan Dr Norman Edelman.




http://www.shnews.co/


Saturday, November 23, 2013

Remaja Gay Kemungkinan Terbesar Terpengaruh Dalam Perilaku Menyimpang




Gay ,lesbian dan biseksual di Kalangan Remaja lebih mungkin memiliki perilaku menyimpang dari pada Remaja yang  heteroseksual. untuk terlibat dalam perilaku berisiko seperti merokok , minum alkohol dan membawa senjata , sebuah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ditemukan .

    " Laporan ini harus menjadi wake-up call bagi keluarga , sekolah dan masyarakat yang kita perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik mendukung orang-orang muda , " kata Howell Wechsler , direktur Divisi CDC Remaja dan Sekolah Heath .

    " Kami sangat prihatin bahwa siswa tersebut menghadapi perbedaan dramatis seperti begitu banyak risiko kesehatan yang berbeda . "

    Penelitian , yang mensurvei 156.000 siswa SMA dan dirilis pada Senin , adalah yang terbesar dari jenisnya oleh pemerintah federal .

    Para peneliti menganalisis data dari survei yang dilakukan dari 2001-2009 mahasiswa di Connecticut , Delaware , Maine , Massachusetts , Rhode Island , Vermont dan Wisconsin , dan distrik sekolah juga di Boston , Chicago , Milwaukee , New York City, San Diego dan San Francisco .

    Ketika ditanya apakah mereka telah didorong mobil sambil minum alkohol dalam 30 hari terakhir , 15,4 persen siswa gay dan lesbian menjawab " ya , " dibandingkan dengan 7,8 persen siswa heteroseksual .

    Kesenjangan bahkan lebih besar pada apakah siswa telah membawa senjata setidaknya satu hari selama bulan sebelumnya . Sekitar 12 persen siswa gay dan lesbian mengatakan mereka telah membawa senjata , hampir empat kali lebih banyak dari siswa heteroseksual .

    Juga ada perbedaan besar dengan merokok , dengan 27,8 persen siswa gay dan lesbian melaporkan mereka telah merokok lebih dari 10 batang dalam sehari selama bulan sebelumnya dibandingkan dengan 9,1 persen dari siswa heteroseksual .

    Siswa gay dan lesbian lebih mungkin untuk secara serius merenungkan bunuh diri , studi ini menemukan . Hampir 30 persen dari mereka siswa mengatakan mereka telah dianggap bunuh diri dibandingkan dengan 11,7 persen siswa heteroseksual .

    Hasil studi mengukur apa yang pendukung mengatakan mereka telah lama dikenal anekdot .

    Gay, lesbian dan biseksual muda sering didorong untuk perilaku berisiko karena mereka ditolak oleh keluarga mereka dan kelompok-kelompok pendukung lainnya , kata Laura McGinnis , juru bicara Trevor Project , sebuah organisasi nasional yang memberikan konseling krisis dan program pencegahan bunuh diri untuk pemuda .

    " Kami sudah mengetahui hal ini selama bertahun-tahun tetapi penelitian belum ada untuk kembali ke atas , " katanya .

    Dia mengatakan data baru harus membantu meningkatkan kesadaran para pembuat kebijakan dan menyebabkan lebih banyak pelatihan untuk anggota staf sekolah .

    Wechsler mengatakan upaya untuk mempromosikan kesehatan remaja dan keselamatan harus memperhitungkan " stres tambahan pengalaman pemuda ini karena orientasi seksual mereka , seperti stigma , diskriminasi , dan korban . "





http://apollokidz.com/


Kajian Baru Mengesahkan 4 Dalam 10 Tiada tempat tinggal Belia Adakah Gay, Lesbian, Bisexual, Transgender




Sebuah studi baru menegaskan bahwa sekitar empat dari sepuluh pemuda tunawisma dan remaja gay , lesbian , biseksual , atau transgender , dan lebih dari 40 % dari mereka lari dari rumah atau diusir dari rumah keluarga mereka karena orientasi atau jenis kelamin seksual identitas mereka . Sementara angka-angka ini tidak terdengar baru , studi besar-besaran , yang diambil dari hasil survei dari 354 lembaga pemuda , menegaskan temuan sebelumnya yang tragis .

" Secara keseluruhan , responden menunjukkan bahwa hampir tujuh dari sepuluh ( 68 % ) dari klien LGBT tunawisma mereka telah mengalami penolakan keluarga dan lebih dari setengah dari klien ( 54 % ) pernah mengalami pelecehan dalam keluarga mereka , " studi , yang dilakukan dari Oktober 2011 sampai Maret 2012, catatan , menambahkan bahwa "keluarga penolakan atas dasar orientasi seksual dan identitas gender merupakan faktor yang paling sering dikutip berkontribusi terhadap LGBT tunawisma . "

Temuan lain meliputi:

    Melarikan diri dari rumah karena penolakan keluarga adalah alasan yang paling sering dikutip , 46% dari responden berpikir bahwa itu salah satu faktor paling penting dalam tunawisma LGBT ( lihat Gambar 7 ) . Sebagian yang sama responden ( 43 % ) mengatakan bahwa pemuda LGBT telah ditendang keluar dari rumah mereka . Sepertiga dari responden dikutip fisik, emosi , atau pelecehan seksual .
    Sehubungan dengan pemuda lainnya tunawisma , hampir enam dari sepuluh responden ( 58 % ) melaporkan bahwa pemuda transgender tunawisma memiliki kesehatan buruk secara keseluruhan fisik dan mental .
    Setengah dari responden juga berpikir bahwa kesehatan secara keseluruhan klien pemuda tunawisma LGB mereka lebih buruk daripada pemuda tunawisma lainnya .
    Responden mengatakan bahwa hampir dua pertiga dari klien pemuda LGBT tunawisma mereka ( 65 % ) memiliki masalah kesehatan mental dan lebih dari setengah ( 53 % ) memiliki sejarah alkohol dan penyalahgunaan zat .
    Responden mengatakan bahwa sekitar empat dari sepuluh klien pemuda tunawisma LGBT telah mengalami eksploitasi seksual dan kekerasan seksual . Sekitar sepertiga telah di asuh , telah mengalami pelecehan mitra dalam negeri , dan memiliki kontak dengan sistem peradilan anak .

Selain itu , studi , yang ditulis oleh Laura E. Durso , dan Gary J. Gates di UCLA Williams Institute , menawarkan detil keuangan yang besar tentang tempat penampungan dan lembaga yang melayani pemuda tunawisma kami , dan beban keuangan yang mereka alami sehari-hari .




Ini akan menjadi lalai untuk menghilangkan , mengingat iklim politik saat ini , apa presiden Mitt Romney akan lakukan untuk ini yang sudah ditantang depan garis pertahanan .

Penelitian 15 - halaman , yang disebut " Melayani Youth kami: Temuan dari Survei Nasional Service Provider Bekerja dengan Lesbian , Gay , Biseksual , dan Transgender Pemuda yang Homeless atau Pada Risiko Menjadi Tunawisma , " dilakukan oleh The Williams Institute bersama dengan Cyndi Lauper True Colors Fund , dan The Palette Fund .




http://thenewcivilrightsmovement.com/


Remaja biseksual di Risiko Tertinggi Buli dan Bunuh diri


Lesbian , gay , biseksual, dan transgender muda dan mereka mempertanyakan seksualitas mereka berada pada risiko yang lebih besar dari pikiran untuk bunuh diri dan percobaan bunuh diri , intimidasi oleh teman-teman mereka dan pembolosan , menurut sebuah studi baru oleh para peneliti di University of Illinois .

Penelitian yang diterbitkan dalam edisi Oktober jurnal Pendidikan Peneliti , juga mengungkapkan beberapa perbedaan mencolok di antara berbagai kelompok pemuda minoritas seksual .

Penelitian ini , berdasarkan survei online anonim lebih dari 13.000 menengah dan siswa SMA di Dane County, Wis , termasuk satu set delapan pertanyaan dengan tanggapan probabilitas rendah yang digunakan untuk menyaring responden nakal , menurut para peneliti .

Drs. Joseph Robinson dan Dorothy Espelage , kedua psikolog pendidikan , menemukan bahwa sementara sebagian besar siswa LGBTQ melaporkan tidak berada pada risiko bunuh diri , ditindas atau bolos sekolah , mereka berada pada risiko yang lebih besar dari pemuda lurus .

Sedikit lebih dari 7 persen remaja lurus dilaporkan berpikir tentang bunuh diri selama 30 hari sebelumnya , dibandingkan 33 persen dari siswa LGBTQ . Pemuda Biseks berisiko sangat tinggi ( 44 persen ) , karena mempertanyakan muda ( 32 persen ) . Pemuda biseksual juga berada di peningkatan risiko percobaan bunuh diri , dengan lebih dari 21 persen melaporkan bahwa mereka telah membuat setidaknya satu upaya selama tahun sebelumnya .

Hampir dua kali lebih banyak siswa LGBTQ sebagai mahasiswa lurus - 39 persen vs 20 persen - melaporkan telah diintimidasi , diancam atau dilecehkan melalui Internet . Sekali lagi , pemuda biseksual melaporkan tingkat tertinggi korban - 49 persen - di kalangan pemuda minoritas seksual .

Siswa LGBTQ melaporkan indra jauh lebih rendah dari sekolah " belongingness " - perasaan bahwa mereka milik di sekolah mereka , bahwa ada orang dewasa mereka bisa berbicara dengan ketika mereka memiliki masalah dan yang lulus adalah penting - dari pemuda lurus , terutama selama sekolah menengah, penelitian menunjukkan .

Sekitar 22 persen siswa LGBTQ melaporkan bolos sekolah selama sekolah menengah , tingkat yang tetap konsisten sampai SMA , jauh melebihi yang muda lurus , yang melaporkan tingkat ketidakhadiran unexcused dari 7 persen selama sekolah menengah dan 14 persen selama sekolah tinggi .

" Untuk beberapa hasil , seperti absensi unexcused , kami menemukan bahwa LGBTQ sudah pada tingkat risiko tinggi oleh sekolah menengah , " kata Robinson . " Kami menafsirkan bahwa sebagai tanda bahwa kita mungkin perlu melakukan intervensi awal bagi siswa LGBTQ . Kita tidak dapat melihat apa yang anak-anak langsung lakukan dan menganggap bahwa anak-anak LGBTQ berada pada risiko yang sama .

" Fakta bahwa kita melihat perbedaan-perbedaan besar dalam pola risiko bagi siswa LGBTQ di sekolah menengah adalah penyebab keprihatinan dan menunjuk pada perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami mengapa mereka memiliki hasil pendidikan dan psikologis proporsional miskin . "

Termasuk diskusi tentang orientasi seksual dan identitas seksual dalam program pencegahan intimidasi dapat memberikan kontribusi untuk lingkungan sekolah yang lebih aman dan hasil yang lebih baik bagi siswa LGBTQ , para peneliti menulis .



http://psychcentral.com/


Persamaan




Masa remaja cukup besar tanpa takut bahwa Anda akan dijauhi atau korban karena seksualitas Anda . Ketika lesbian , gay , biseksual , transgender dan mempertanyakan ( LGBTQ ) pemuda masukkan peradilan anak dan sistem asuh , prasangka yang mereka hadapi bisa semakin menghancurkan sebagai sistem yang dirancang untuk melindungi mereka lebih mengorbankan mereka sebagai gantinya.

Itu sebabnya CCYJ dimulai Kesetaraan , sebuah proyek yang bertujuan menilai dan mengatasi masalah unik yang dihadapi oleh sistem - yang terlibat pemuda LGBTQ . Setelah menyelesaikan analisis yang komprehensif selama tujuh bulan mendatang , CCYJ akan merekomendasikan reformasi dan rencana aksi untuk menerapkannya . Kami kemudian akan mengadakan pertemuan puncak pengambil keputusan kunci untuk mengamankan komitmen untuk membawa mereka keluar .

" Perjuangan LGBTQ muda dengan penolakan dan pelecehan meningkatkan risiko memasuki sistem peradilan anak karena mereka menjadi bolos dari sekolah , penyalahgunaan obat-obatan terlarang , dipaksa meninggalkan rumah mereka untuk hidup di jalanan dan berbalik kepada mengutil atau prostitusi untuk bertahan hidup , " jelas CCYJ Managing Director Michael Curtis , yang memimpin kesetaraan.

Menurut sebuah studi sistem - terlibat peradilan anak muda LGBTQ , kesalahan persepsi umum dan bias negatif mempengaruhi penyelesaian kasus mereka . Studi lain menunjukkan bahwa pemuda LGBTQ jauh lebih mungkin kasar dihukum oleh sekolah dan pengadilan dari rekan-rekan mereka lurus .

Dalam asuh , wajah pemuda LGBTQ risiko lebih tinggi untuk kerusakan fisik dan emosional . Satu studi menunjukkan bahwa tujuh dari 10 LGBTQ muda di rumah-rumah kelompok menjadi sasaran kekerasan berdasarkan orientasi seksual mereka , semuanya secara lisan dilecehkan dan hampir delapan dari 10 telah dihapus atau lari dari panti asuhan mereka karena permusuhan itu .

" CCYJ percaya LGBTQ muda di bawah asuhan negara layak menjadi aman dan menegaskan , " kata Michael . " Mereka pantas undang-undang , kebijakan , prosedur dan praktek yang akan menghilangkan dan mencegah trauma lebih lanjut dan harus memiliki kesempatan yang sama untuk sukses sebagai pemuda lainnya . "





http://www.ccyj.org/



Gay,Lesbian dan Biseksual Pada Remaja


Kami melihat pengalaman dan pengembangan identitas remaja yang tertarik dengan jenis kelamin yang sama .



 Masa remaja adalah periode antara awal pubertas dan mencapai usia dewasa - dari usia sekitar sembilan sampai 18 .

Untuk semua remaja , masa remaja adalah masa perubahan , pertumbuhan dan perkembangan pada semua tingkatan . Remaja yang gay , lesbian, atau biseksual yang sangat mirip dengan rekan-rekan mereka yang heteroseksual dalam mengatasi perjuangan reguler remaja . Seperti rekan-rekan heteroseksual mereka , gay , lesbian dan biseksual remaja berbagi fisik , tugas-tugas kognitif , psikologis dan sosial yang sama pembangunan, banyak yang tidak terpengaruh oleh isu-isu orientasi seksual .

Namun, karena salah satu tugas utama psikologis masa remaja adalah bahwa perumusan identitas dan konsolidasi , gay , lesbian, atau biseksual remaja menghadapi tantangan segudang bahwa remaja heteroseksual tidak.

Perubahan yang dialami selama masa pubertas
Masa remaja adalah saat ketika kebanyakan orang muda harus datang untuk berdamai dengan :

    Perubahan yang signifikan dalam tubuh mereka sebagai pubertas set masuk
    Semakin tingginya kesadaran tentang isu-isu yang berkaitan dengan peran gender dan gender.
    Menjadi sadar , dan harus mengintegrasikan , perasaan keintiman , gairah seksual dan daya tarik .

Masa remaja adalah demikian periode menantang bagi semua remaja karena mereka semakin perlu berurusan dengan fisik , gender dan orientasi seksual , dan mengintegrasikan ini sebagai bagian dari konsep diri dan identitas .

Pubertas menandai waktu ketika kedua tubuh laki-laki dan perempuan melalui perubahan yang sangat besar . Tidak ada waktu lain dalam pengembangan tubuh manusia ketika perubahan terjadi begitu cepat dan selama suatu jangka waktu yang singkat .

Untuk anak perempuan , perubahan ini meliputi :

  •     Perkembangan payudara
  •     Pertumbuhan rambut pubis dan produk tambahan
  •     pembesaran ovarium
  •     Menstruasi
  •     Peningkatan mendadak dalam pertumbuhan dan tinggi .

Untuk anak laki-laki , perubahan ini meliputi :

  •     pertumbuhan testis
  •     pertumbuhan penis
  •     Pertumbuhan rambut pubis dan produk tambahan
  •     seruan
  •     Perubahan nada suara
  •     Peningkatan mendadak dalam pertumbuhan dan tinggi .

Perubahan ini sinyal kepada para pemuda bahwa ia / dia menjadi fisik dan seksual dewasa .

Perubahan ini sering disertai dengan peningkatan kesadaran :

    Identitas Fisik : ukuran fisik , bentuk , fungsi dan daya tarik dia / sendiri dan tubuh orang lain .
    Identitas gender : berbasis gender ' norma ' dan ' peran ' - sikap yang berbeda , perilaku dan sikap diterima atau diharapkan dari pria dan wanita .
    Orientasi seksual : Kesadaran perasaan intim dan tarik fisik terhadap orang lain .

Pada tahap ini dalam perkembangan mereka , para remaja 'Oke -an' atau ' tidak - apa-apa - ness ' di dunia adalah , untuk tingkat signifikan , tergantung pada sejauh mana mereka mampu mengakui dan menerima karakteristik fisik mereka , jenis kelamin dan orientasi seksual , dan bagaimana mereka mengelola untuk memasukkan ini ke dalam konsep diri dan identitas mereka .

Pengaruh identitas muncul
Eksplorasi identitas tidak terjadi dalam ruang hampa . Sebagai orang muda bergulat dengan masalah fisik , gender dan orientasi seksual , mereka menerima banyak pesan terbuka dan tersembunyi dari masyarakat . Pesan-pesan ini secara langsung berdampak pada identitas mereka , persepsi mereka tentang diri mereka sendiri dan harga diri mereka .

Datang untuk berdamai dengan perasaan ketertarikan sesama jenis
Masa remaja awal membawa peningkatan kesadaran peran jender kesesuaian , terutama di sekitar penampilan dan perilaku . Ini adalah ketika remaja berurusan dengan apa artinya menjadi seorang ' anak muda ' atau ' wanita muda ' . Secara bertahap , penerimaan dan ekspresi pribadi dari identitas gender muncul . Pada akhir masa remaja dan awal masa dewasa, identitas gender yang dibentuk biasanya di tempat .

Label yang diberikan kepada remaja oleh orang lain dan asumsi yang dibuat tentang kehidupan mereka didasarkan pada stereotip jender , memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tantangan identitas mereka hadapi .

Banyak anak muda mengalami konflik identitas sebagai akibat dari harapan orang lain dari mereka . Ketika perasaan kita , kepentingan dan perilaku berbeda dari ' norma ' di masyarakat , itu jauh lebih sulit untuk mengembangkan dan mengkonsolidasikan identitas positif .

Ada waktu untuk mengeksplorasi seks dan seksualitas
Dan di atas semua ini , masa remaja adalah masa ketika sebagian pemuda sibuk dengan seks dan seksualitas sebagai tubuh mereka mulai mencapai kematangan seksual , dan mereka mulai mengalami perasaan tertarik intim dan fisik terhadap orang lain . Pada tingkat fisik , remaja perlu memahami perubahan fisik , misalnya sensasi orgasme dan kemampuan untuk ejakulasi .

Remaja dengan daya tarik seks dan seksualitas sering tercermin dalam percakapan dan perilaku mereka , dan merupakan indikasi dari upaya untuk memahami perubahan fisik yang terjadi dan perasaan mereka tarik intim dan fisik .

Mereka sering mengeksplorasi seksualitas mereka dalam diskusi dengan teman sebaya dan melalui kontak fisik . Anak laki-laki , misalnya , sering menyentuh , merasakan dan mengukur ukuran penis masing-masing karena alasan perbandingan . Ini merupakan bagian dari rasa ingin tahu alami dan eksperimen pemuda pada tahap ini . Dalam proses ini , tidak biasa bagi individu untuk mengalami gairah seksual terlepas dari siapa lagi yang mungkin terlibat .

Membedakan antara kontak seksual dan orientasi seksual
Namun, pengalaman gairah seksual dan terlibat dalam kontak fisik dan seksual - sesama jenis atau hubungi lawan jenis - tidak harus bingung dengan orientasi seksual . Orientasi seksual kita ditentukan oleh perasaan yang konsisten kita tarik-menarik dan bukan oleh perilaku seksual kita .

Orientasi seksual mengacu pada sifat perasaan kita tarik intim dan fisik terhadap orang lain :

  •     Orang-orang dari lawan jenis ( heteroseksual ) , atau
  •     Orang-orang dari jenis kelamin yang sama ( homoseksual ) , atau
  •     Orang-orang dari kedua jenis kelamin ( biseksual ) .

Menanggapi pola yang berkembang dari waktu ke waktu
Sebagai remaja menyadari perasaan ketertarikan fisik dan intim , mereka mulai dari waktu ke waktu untuk mengenali pola. Ketika mereka mengalami perasaan daya tarik lawan jenis , mereka biasanya memiliki sedikit kesulitan menanggapi ini sebagai bagian dari siapa mereka , karena cocok dengan orientasi heteroseksual dari kebanyakan orang .

Namun, ketika mereka mengalami perasaan ketertarikan sesama jenis , mereka mungkin mengalami kesulitan besar menerima perasaan ini sebagai bagian dari siapa mereka . Dimana sebelumnya mereka mungkin telah melihat diri mereka sebagai ' normal' dan ' sehat ' , mereka sekarang menyadari perbedaan yang sering disebut "abnormal " dan " sakit " .

Internalisasi homofobia dan takut ditemukan
Jika remaja telah diinternalisasi pesan-pesan negatif dan sikap tentang ketertarikan sesama jenis , mereka mungkin mengalami penderitaan yang cukup pribadi , keraguan , kritik-diri , dan bahkan membenci diri sendiri ( disebut sebagai homofobia diinternalisasi ) ketika mereka menjadi sadar akan perasaan mereka sesama jenis tarik .

Pada saat yang sama , mereka harus berurusan dengan kecemasan tambahan ' yang ditemukan ' . Penolakan , pengucilan , stigmatisasi , diskriminasi dan pelecehan sering menjadi kemungkinan yang nyata , dan menimbulkan ancaman terhadap keamanan pribadi mereka dan kesejahteraan sosial . Hasilnya bisa menjadi orang muda yang merasa bingung , takut dan sendirian .

Tanpa informasi yang akurat dan tidak bias , dan tanpa peduli dukungan dari orang lain , remaja muda mengalami perasaan ketertarikan sesama jenis cenderung memiliki kesulitan besar untuk memahami perasaan ini dan menggabungkan mereka sebagai bagian alami atau diterima dari siapa mereka . - Segitiga Proyek




http://www.health24.com/