The Knowledge For Our Common

Saturday, April 05, 2014

KITA ADALAH APA YANG KITA MILIKI



Untuk memahami hubungan, perlu ada kesadaran yang pasif, yang tidak menghancurkan hubungan. Sebaliknya, kesadaran itu membuat hubungan menjadi jauh lebih vital, jauh lebih bermakna.

Lalu di dalam hubungan itu ada kemungkinan bagi kasih sayang sejati: terdapat kehangatan, rasa dekat, yang bukan sekadar sentimen atau rasa-tubuh. Dan kalau kita dapat mendekati secara itu, atau berada dalam hubungan terhadap segala sesuatu, maka masalah-masalah kita dapat teratasi dengan mudah -- masalah harta benda, masalah milik.

Oleh karena kita adalah apa yang kita miliki. Orang yang memiliki uang adalah uang itu. Orang yang melihat dirinya dalam harta bendanya adalah harta benda itu, atau rumah, atau perabot. Begitu pula dengan gagasan, dengan tokoh; dan bila terdapat kepemilikan, tidak ada hubungan.

Tetapi kebanyakan dari kita memiliki oleh karena kita tidak punya yang lain jika kita tidak memiliki. Kita adalah kulit yang hampa bila kita tidak memiliki, bila kita tidak mengisi hidup kita dengan perabot, dengan musik, dengan pengetahuan, dengan ini-itu. Dan kulit itu membuat banyak gaduh, dan kegaduhan itu kita sebut hidup; dan kita merasa puas dengan semua itu.

Dan bila terdapat gangguan, bila semua itu meninggalkan kita, lalu terdapat kesedihan, oleh karena pada saat itu Anda tiba-tiba menyadari diri Anda seperti apa adanya -- sebuah kulit hampa, tidak punya banyak makna.

Jadi, menyadari seluruh isi hubungan adalah tindakan; dan dari tindakan itu ada kemungkinan bagi hubungan yang sejati, ada kemungkinan untuk menemukan kedalamannya yang besar, maknanya yang besar, dan mengetahui apa itu cinta.

 





J Krishnamurti
Buku Kehidupan: Hubungan

Wednesday, April 02, 2014

BERHUBUNGAN




Tanpa hubungan, tak ada eksistensi; eksis berarti berhubungan. ... Kebanyakan dari kita tampaknya tidak menyadari ini -- bahwa dunia adalah hubungan saya dengan orang lain, satu atau banyak.

Masalah saya adalah masalah hubungan. Apa adanya diri saya, itulah yang saya proyeksikan, dan jelas jika saya tidak memahami diri saya, seluruh hubungan akan kacau, dalam lingkaran yang makin melebar.

Jadi, hubungan menjadi luar biasa penting, bukan di kalangan khalayak ramai, orang banyak, melainkan di dalam dunia keluarga saya dan sahabat-sahabat saya, betapa pun terbatasnya; hubungan dengan istri saya, anak-anak saya, tetangga saya.

Di dalam dunia organisasi-organisasi raksasa, mobilisasi manusia besar-besaran, perpindahan massal, kita takut bertindak dalam skala kecil; kita takut menjadi orang kecil yang membersihkan sepetak tanah sendiri. Kita berkata kepada diri sendiri, “Apa yang bisa saya lakukan sendirian? Saya harus masuk ke dalam gerakan massal untuk dapat melakukan reformasi.”

Sebaliknya, revolusi sejati bukanlah melalui gerakan massal, melainkan melalui penilaian batiniah terhadap hubungan -- hanya itulah reformasi yang sejati, revolusi yang radikal, terus-menerus.

Kita takut mulai dengan skala kecil. Oleh karena masalahnya begitu besar, kita berpikir kita perlu menghadapinya dengan banyak orang, dengan organisasi raksasa, dengan gerakan massal. Jelas, kita harus mulai menggarap masalahnya dalam skala kecil, dan skala kecil itu adalah “saya” dan “Anda”.

Bila saya memahami diri saya sendiri, saya memahami Anda, dan dari pemahaman itu datanglah cinta. Cinta adalah mata rantai yang hilang; tidak ada kasih sayang, tidak ada kehangatan dalam hubungan; dan oleh karena kita tidak punya cinta itu, kelembutan itu, kemurahan itu, pengampunan di dalam hubungan, maka kita melarikan diri ke dalam tindakan massal, yang menghasilkan kekacauan lebih banyak, kesengsaraan lebih banyak. Kita mengisi hati kita dengan cetak-biru reformasi dunia, dan tidak memandang faktor penyelesai yang satu, yakni cinta.

 



J Krishnamurti
Buku Kehidupan: Hubungan

Tuesday, April 01, 2014

TIDAK ADA HIDUP SENDIRI




Kita ingin melarikan diri dari rasa kesepian kita, beserta ketakutannya yang mencekam, dengan demikian kita bergantung pada orang lain, kita memperkaya diri kita dengan teman-teman, dan seterusnya.

Kita adalah penggerak utama, dan orang-orang lain menjadi pion dalam permainan kita; dan ketika pion berbalik dan menuntut sesuatu sebagai imbalan, kita kaget dan bersedih hati.

Jika benteng kita sendiri kuat, tanpa suatu titik lemah pun, gempuran dari luar ini tidak banyak berdampak pada diri kita.

Kecenderungan yang khas pada usia yang menua harus dipahami dan diluruskan selagi kita masih mampu mengamati dan mengkaji diri kita sendiri secara terlepas dan toleran; berbagai ketakutan kita harus diamati dan dipahami sekarang.

Energi kita harus diarahkan, bukan saja kepada pemahaman tekanan dan tuntutan keluar yang menjadi tanggung jawab kita, tetapi juga pemahaman diri kita sendiri, pemahaman rasa kesepian kita, ketakutan kita, tuntutan kita dan kerapuhan kita.

Tidak ada hidup sendiri, karena semua kehidupan adalah hubungan; tetapi untuk mampu hidup tanpa hubungan langsung menuntut kecerdasan tinggi, suatu kesadaran yang lebih cepat dan lebih besar untuk dapat menemukan diri.

Suatu keberadaan “sendiri”, tanpa kesadaran yang tajam dan mengalir ini, akan memperkuat berbagai kecenderungan yang telah dominan, sehingga dengan demikian menyebabkan ketidakseimbangan, distorsi.

Sekaranglah kita harus sadar akan kebiasaan yang menetap dan khas dari pikiran-perasaan yang datang dengan usia tua, dan dengan menyadarinya akan menghapuskannya.

Hanya kekayaan batiniah yang membawa kedamaian dan sukacita.

 



J Krishnamurti
Buku Kehidupan: Hubungan