TIDAK ADA HIDUP SENDIRI
Posted by Muhammad Irfan on Tuesday, April 01, 2014 with No comments
Kita
ingin melarikan diri dari rasa kesepian kita, beserta ketakutannya yang
mencekam, dengan demikian kita bergantung pada orang lain, kita
memperkaya diri kita dengan teman-teman, dan seterusnya.
Kita adalah penggerak utama, dan orang-orang lain menjadi pion dalam permainan kita; dan ketika pion berbalik dan menuntut sesuatu sebagai imbalan, kita kaget dan bersedih hati.
Jika benteng kita sendiri kuat, tanpa suatu titik lemah pun, gempuran dari luar ini tidak banyak berdampak pada diri kita.
Kecenderungan yang khas pada usia yang menua harus dipahami dan diluruskan selagi kita masih mampu mengamati dan mengkaji diri kita sendiri secara terlepas dan toleran; berbagai ketakutan kita harus diamati dan dipahami sekarang.
Energi kita harus diarahkan, bukan saja kepada pemahaman tekanan dan tuntutan keluar yang menjadi tanggung jawab kita, tetapi juga pemahaman diri kita sendiri, pemahaman rasa kesepian kita, ketakutan kita, tuntutan kita dan kerapuhan kita.
Tidak ada hidup sendiri, karena semua kehidupan adalah hubungan; tetapi untuk mampu hidup tanpa hubungan langsung menuntut kecerdasan tinggi, suatu kesadaran yang lebih cepat dan lebih besar untuk dapat menemukan diri.
Suatu keberadaan “sendiri”, tanpa kesadaran yang tajam dan mengalir ini, akan memperkuat berbagai kecenderungan yang telah dominan, sehingga dengan demikian menyebabkan ketidakseimbangan, distorsi.
Sekaranglah kita harus sadar akan kebiasaan yang menetap dan khas dari pikiran-perasaan yang datang dengan usia tua, dan dengan menyadarinya akan menghapuskannya.
Hanya kekayaan batiniah yang membawa kedamaian dan sukacita.
Kita adalah penggerak utama, dan orang-orang lain menjadi pion dalam permainan kita; dan ketika pion berbalik dan menuntut sesuatu sebagai imbalan, kita kaget dan bersedih hati.
Jika benteng kita sendiri kuat, tanpa suatu titik lemah pun, gempuran dari luar ini tidak banyak berdampak pada diri kita.
Kecenderungan yang khas pada usia yang menua harus dipahami dan diluruskan selagi kita masih mampu mengamati dan mengkaji diri kita sendiri secara terlepas dan toleran; berbagai ketakutan kita harus diamati dan dipahami sekarang.
Energi kita harus diarahkan, bukan saja kepada pemahaman tekanan dan tuntutan keluar yang menjadi tanggung jawab kita, tetapi juga pemahaman diri kita sendiri, pemahaman rasa kesepian kita, ketakutan kita, tuntutan kita dan kerapuhan kita.
Tidak ada hidup sendiri, karena semua kehidupan adalah hubungan; tetapi untuk mampu hidup tanpa hubungan langsung menuntut kecerdasan tinggi, suatu kesadaran yang lebih cepat dan lebih besar untuk dapat menemukan diri.
Suatu keberadaan “sendiri”, tanpa kesadaran yang tajam dan mengalir ini, akan memperkuat berbagai kecenderungan yang telah dominan, sehingga dengan demikian menyebabkan ketidakseimbangan, distorsi.
Sekaranglah kita harus sadar akan kebiasaan yang menetap dan khas dari pikiran-perasaan yang datang dengan usia tua, dan dengan menyadarinya akan menghapuskannya.
Hanya kekayaan batiniah yang membawa kedamaian dan sukacita.
J Krishnamurti
Buku Kehidupan: Hubungan
Categories: MEDITASI
0 comments:
Post a Comment