Presiden Korsel: Indonesia contoh demokrasi negara berkembang
Posted by Muhammad Irfan on Thursday, November 08, 2012 with No comments
Wakil Presiden Boediono mendorong investor
menanamkan modalnya di Indonesia, yang dinilai salah satu negara paling
‘hangat’ untuk berinvestasi di tengah-tengah ‘cuaca dingin’ yang melanda
perekonomian dunia.
Sebagaimana diketahui, di tengah
krisis ekonomi di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan Eropa,
Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonominya lebih dari 6%. Selain
mampu menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan.
"Pada
masa-masa sulit, stabilitas finansial dan ekonomi dalam negeri mampu
dijaga dan utang luar negeri mampu diturunkan," ujar Boediono dalam
acara Investor Summit 2012 di Jakarta, Selasa (6/11/2012).
Menurutnya,
Indonesia memiliki kelebihan lain sebagai negara yang menarik untuk
berinvestasi, karena kaya akan keberagaman sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia. Pasar domestik tumbuh cepat berkat peningkatan
masyarakat kelas menengah.
Selain itu, kondisi politik di
Indonesia terbilang stabil. Pemilihan umum maupun pemilihan daerah bisa
berlangsung lancar dan demokratis. Praktik-praktik korupsi juga
akhir-akhir ini sudah banyak yang tersingkap dan diadili.
Namun
demikian, lanjut Wapres, Indonesia bukan negara yang tanpa masalah yang
diantaranya perlu pemecahan segera. Yang paling utama adalah kurangnya
infrastruktur.
"Kita harus jujur dan mengakui, bahwa oleh berbagai
alasan, pengembangan segala bentuk infrastruktur kita masih tertinggal.
Tetapi dalam beberapa tahun terakhir kita telah bekerja keras untuk
menyelesaikan masalah-masalah tersebut," tutur Wapres.
Sejumlah
keputusan penting telah diambil dalam pengembangan kapasitas pelabuhan,
bandara, jalan, kereta api, listrik, fasilitas perkotaan, energi
terbarukan, infrastruktur gas, dan seterusnya.
Beberapa dari
infrastruktur tersebut masih perlu dikerjakan dan diselesaikan segera.
Dalam kaitan ini pemerintah mengundang investor untuk turut
mengembangkan berbagai sektor infrastruktur tersebut.
Masalah
lain, adalah berkaitan dengan peraturan pemerintah dan kepastian hukum,
termasuk kebijakan-kebijakan yang tidak konsisten dan tumpang tindih di
pusat dan daerah. "Saya sepenihnya menyadari bahwa masih ada
keluhan-keluhan di kalangan pengusaha di sini mengenai masalah-masalah
tersebut," katanya
@http://ekonomi.inilah.com/
Categories: INTERNASIONAL
0 comments:
Post a Comment