Siklus Kehidupan Sperma Seumur Hidup
Posted by Muhammad Irfan on Monday, November 26, 2012 with No comments
Peneliti telah berhasil mengamati siklus perubahan tersebut dan
mendaftar berbagai risiko yang diakibatkan serta bagaimana cara
mengatasinya. Mengetahui perubahan ini akan membuat para pria lebih
menjaga investasi masa depannya dan mempertimbangkan waktu yang tepat
untuk memiliki keturunan.
Seperti dikutip dari Menshealth, berikut adalah daur hidup sperma seumur hidup:
1. Usia Remaja
Sebelum mencapai usia 14 tahun, bayi belum sanggup menghasilkan sperma
yang cukup matang untuk membuahi sel telur. Saat remaja, sperma juga
belum begitu bagus untuk membuahi sel telur sehingga meningkatkan
kemungkinan cacat lahir dan kerusakan DNA pada setiap keturunan.
2. Usia 20-an tahun
Pada usia ini, pria memiliki jumlah sperma paling banyak dibanding
usia-usia lainnya. Mayoritas sperma ini sudah siap bertempur dengan sel
sperma lain untuk berlomba-lomba membuahi sel telur. Kemungkinan
terjadinya cacat lahir berada pada titik terendah saat usia ini.
Jika ingin menjaga kesehatan sperma, usia-usia ini adalah saat yang
tepat agar tetap bugar. Pria berusia 20-an tahun yang melakukan olahraga
secara rutin 70 persen lebih kecil kemungkinannya menderita disfungsi
ereksi di kemudian hari.
3. Usia 30-an
Pada saat masuk umur 30 tahun, kadar testosteron mulai turun. Akibatnya,
tubuh pria menghasilkan sperma lebih sedikit dan ereksinya juga lebih
lemah. Pria berusia di atas 35 tahun memiliki kemungkinan menjadi mandul
2 kali lebih besar dibandingkan saat berusia 25 tahun.
Selain itu, ada juga peningkatan risiko kerusakan DNA sperma secara
signifikan dan mengarah pada gangguan kesehatan yang akan dialami
keturunannya. Meningkatkan kualitas sperma sampai 74 persen dapat
dilakukan dengan cara menghindari produk kedelai dan makan makanan kaya
Zinc seperti tiram.
4. Usia 40-an tahun
Kelincahan sperma terus mengalami penurunan sebesar 0,7 persen setiap
tahun sejak usia 20-an, sedangkan jumlah sperma yang mulai tak cakap
berenang untuk dapat menuju sel telur juga meningkat 3,1 persen per
tahun.
Ini artinya bahwa kemungkinan membuahi sel telur akan terasa lebih
sulit meskipun belum menjadi mustahil. Untungnya, vitamin B-12 dengan
dosis 1000 mcg setiap hari dapat meningkatkan kelincahan pergerakan
sperma beserta jumlahnya.
5. Usia 50-an tahun
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Universitas New York,
kemungkinan memiliki keturunan yang mengidap cacat lahir karena DNA-nya
rusak meningkat 3 kali lipat pada usia ini. Sebanyak 1 dari 47 anak yang
lahir dari ayah berusia 50 tahun mengidap beberapa macam kecacatan.
Untuk menurunkan peluang terjadinya kerusakan DNA, hindari obat anti
depresan seperti Prozac. Sebuah penelitian yang dilakukan Cornell
Medical Center telah menunjukkan bahwa obat ini menyebabkan kerusakan
sperma sebesar 30 persen. Makanan yang kaya akan folat seperti sereal
dapat mencegah cacat lahir.
6. Usia 60-an tahun
85 Persen dari sperma pria pada usia ini secara klinis sudah abnormal.
Tak hanya itu, penurunan hormon juga membuat para pria tua lebih suka
mendekap guling dan menyeruput susu hangat saat menjelang tidur.
@http://allaboutmens.wordpress.com/
Categories: DUNIA LELAKI
0 comments:
Post a Comment