Pakai Kondom Meningkatkan Bakteri Baik
Posted by Muhammad Irfan on Wednesday, December 18, 2013 with No comments
Fungsi kondom ternyata tak sebatas mencegah kehamilan yang tidak
diinginkan serta penularan infeksi seksual. Penggunaan kondom mungkin
akan meningkatkan jumlah bakteri baik di vagina.
Penelitian di
China menunjukkan, wanita yang aktif secara seksual dan menggunakan
kondom memiliki koloni bakteri baik yang lebih banyak di vaginanya,
dibandingkan dengan wanita yang memakai metode kontrasepsi lainnya.
Dalam
riset ini para peneliti lebih fokus pada laktobasilus, jenis bakteri
yang mendominasi flora alami di vagina kebanyakan wanita. Mikroba ini
memproduksi asam laktat dan hidrogen perioksida, sehingga tingkat
keasaman (pH) vagina berada sekitar 4.5. Tingkat keasaman tersebut
setara dengan keasaman bir atau jus tomat.
Dengan tingkat
keasaman tersebut maka tumbuhnya bakteri jahat bisa dihambat. Bakteri
jahat yang terlalu banyak bisa menyebabkan keputihan, rasa gatal, bahkan
infeksi.
Kehadiran laktobasilus juga akan mencegah vaginosis,
yakni ketidakseimbangan bakteri di vagina sehingga menyebabkan cairan
vagina berlebih dan berbau tidak sedap. Bahkan kehadiran bakteri baik
juga akan mengurangi risiko penularan HIV.
Dalam penelitian yang
dilakukan di Beijing Friendship Hospital, dilibatkan 164 wanita yang
sudah menikah dan berusia 18-45 tahun. Seluruh responden adalah mereka
yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil.
Sekitar
72 responden memilih kondom, 57 orang menggunakan IUD (spiral), dan 35
memiliki metode KB "kalender" atau absen berhubungan seksual saat sedang
subur.
Ternyata jumlah laktobasilus pada wanita yang menggunakan kondom paling tinggi dibanding dengan kelompok kontrasepsi lainnya.
Hubungan
seksual diketahui bisa mengganggu keseimbangan ekosistem vagina,
terutama karena cairan mani (kadar pH sekitar 7-8) bercampur dengan
cairan vagina.
Penggunaan kondom diketahui akan mencegah
terjadinya pencampuran tersebut sehingga tingkat keseimbangan bakteri di
vagina tetap terjaga.
Meski begitu, para peneliti menyebutkan
bahwa kondom bukanlah metode kontrasepsi terbaik untuk mencegah
kehamilan. Tingkat kegagalan kondom sekitar 15 persen, sementara IUD
memiliki tingkat kegagalan 0,6-0,8 persen pada tahun pertama dan semakin
lama semakin efektif.
@http://health.kompas.com/
Categories: HEALTH
0 comments:
Post a Comment