Cinta Tidak Dipupuk

Posted by Muhammad Irfan on Thursday, December 12, 2013 with No comments



Cinta tidak untuk dipupuk. Cinta tidak bisa dibagi menjadi cinta ilahi dan cinta jasmaniah; hanya ada cinta - bukan Anda mencintai seorang atau mencintai banyak orang. 

Pertanyaan ini juga absurd, ”Apakah Anda mencintai semua orang?” 

Lihat, sekuntum bunga yang harum tidak peduli siapa yang datang menghirup keharumannya, atau siapa yang berpaling membelakanginya. 

Begitu pula cinta. Cinta bukan ingatan. Cinta bukan berasal dari batin atau intelek. Tetapi ia muncul secara alamiah sebagai welas asih, bila seluruh problem eksistensi ini --sebagai ketakutan, keserakahan, iri hati, keputusasaan, harapan-- telah terpahami dan terselesaikan. 

Seorang yang penuh ambisi tidak bisa mencinta. Seorang yang melekat kepada keluarganya tidak punya cinta. Begitu pula cemburu tidak ada kaitannya dengan cinta. Bila Anda berkata, “Aku mencintai istriku,” sesungguhnya Anda tidak bermaksud demikian, oleh karena pada saat berikutnya Anda cemburu kepadanya.

Cinta menyiratkan kebebasan besar—bukan untuk berbuat sesuka hati. Tetapi cinta muncul hanya apabila batin sangat hening, tidak berkepentingan, tidak berpusat pada diri sendiri. Ini bukan cita-cita. 

Jika Anda tidak punya cinta --apa pun yang Anda lakukan-- mencari tuhan ke seluruh pelosok dunia, melakukan semua kegiatan sosial, mencoba mengentaskan kemiskinan, berpolitik, menulis buku, menulis sajak-- Anda manusia mati. 

Dan tanpa cinta problem Anda akan bertambah, berkembang biak tanpa henti. 

Dan dengan cinta, apa pun yang Anda lakukan, tidak ada risiko; tidak ada konflik. 

Maka cinta adalah intisari kebajikan. Dan sebuah batin yang tidak berada dalam keadaan cinta bukan batin yang religius sama sekali. 

Dan hanya batin yang religius yang bebas dari problem, dan yang tahu keindahan cinta dan kebenaran.



Jiddu Krishnamurti Buku Kehidupan: Cinta
Categories: