Sunat dan Kenikmatan Seksual
Posted by Muhammad Irfan on Sunday, December 29, 2013 with No comments
Keputusan untuk melakukan sunat mungkin masih menjadi pertimbangan
bagi sebagian orang. Di negara-negara yang penduduknya mayoritas
nonmuslim, keputusan untuk menyunat anak lelaki tidaklah mudah. Para
orang tua yang tidak mempunyai keyakinan kuat berdasarkan budaya atau
agama, mereka mungkin akan berpaling pada hasil penelitian dan riset
yang melaporkan manfaat serta dampak prosedur sunat bagi kesehatan.
Sebagian
orangtua yang peduli akan masalah kesehatan seksual biasanya akan
berpikir, apakah dengan menyunat atau tidak sunat dapat berdampak
negatif pada kehidupan seksual anak lelaki mereka ketika dewasa nanti.
Ini juga yang menjadi pertanyaan menarik bagi pria dewasa yang telah
disunat saat kanak-kanak, atau yang saat ini masih mempertimbangkan
untuk disunat.
Yang jelas, pertanyaan apakah sunat akan
memengaruhi kenikmatan seksual memang sulit untuk dijawab. Di satu
sisi, tidak mudah mencari kelompok untuk diperbandingkan. Dan kalau pun
dapat dibandingkan, sulit untuk memisahkan mana di antara kelompok
tersebut yang memilih prosedut sunat sebagai salah satu alasan untuk
mendapatkan kepuasan atau kenikmatan seksual.
Di sisi lain, sulit
pula untuk menjawab pertanyaan tanpa definisi yang jelas tentang apa
yang dimaksud dengan kenikmatan seksual. Jika kenikmatan seksual
diartikan sebagai sensitivitas fisik, maka kita dapat mencari informasi
dari riset atau penelitian yang mengkaji apakah sunat berpengaruh pada
sensitivitas seksual dan sensitivitas fisik? Tetapi berbagai riset
hanya memberikan kita sebagian gambaran saja. Karena faktanya,
sensitivitas fisik tidaklah sama dengan merasakan kepuasan atau
kenikmatan seksual.
Sensitivitas fisik berkaitan dengan
bagaimana tubuh (dengan gejala yang tampak dan dapat diamati) dalam
merespon stimulasi eksternal. Sedangkan kepuasan dan kenikmatan seksual
berhubungan dengan cara tubuh secara subyektif dalam merasakan
stimulasi. Kenikmatan seksual umumnya meliputi fisik, psikologis,
emosional, dan kadang-kadang melibatkan pengalaman spiritual.
Banyak
riset telah memberi wawasan, tetapi pertanyaan tentang sunat dan
kepuasan seksual belum sepenuhnya terjawab. Beberapa studi di bawah ini
dapat menjadi gambaran untuk menilai seberapa besar pengaruh sunat
terhadap kepuasan seksual pada pria yang disunat dan tidak disunat :
*
Sebuah penelitian yang melibatkan ribuan pria di Uganda menunjukkan,
mereka yang disunat ketika dewasa mengaku bahwa sunat tidak mempengaruhi
kepuasan seksual atau menyebabkkan sakit selama atau setelah melakukan
hubungan seksual.
* Sebuah sampel nasional probabilitas di
Amerika Serikat yang menguji efek sunat dan seks menemukan, pria yang
disunat mempunyai risiko lebih rendah untuk mengalami disfungsi seksual
ketimbang mereka yang tidak disunat.
* Sebuah jajak pendapat yang
dilakukan oleh sebuah organisasi anti-sunat, (metode untuk perekrutan
relawan tidak dijelaskan) mengindikasikan, sebanyak 61 persen pria yang
disunat saat bayi dilaporkan mengalami penurunan sensasi seks seiring
bertambahnya usia mereka.
* Survei yang dilakukan sebuah
organisasi antisunat melibatkan 139 perempuan menemukan, kelompok wanita
yang menyukai pria sunat mengaku bahwa pasangan yang belum disunat
lebih cenderung mengalami ejakulasi dini. Tetapi ketika semua pendapat
perempuan diperhitungkan, data menunjukkan bahwa laki-laki yang disunat
lebih cenderung ejakulasi dini.
* Dalam studi lain, peneliti
meminta tanggapan relawan wanita mengenai pasangan pria mereka. Temuan
menunjukkan 71 persen wanita lebih menyukai pasangan yang disunat
ketimbang pria yang tidak disunat ketika harus terlibat dalam kegiatan
seksual.
* Sebuah riset di Denmark menunjukkan, perempuan dengan
pasangan yang telah disunat mengaku seringkali merasa tak puas secara
seksual. Sementara dalam riset lainnya di Meksiko, sunat tampaknya tidak
memberikan pengaruh dalam hal kepuasan seksual bagi pasangan.
* Dua artikel penelitian yang dipublikasikan pada edisi yang sama dalam The Journal of Urology
mengukur tingkat kepuasan pria dewasa sebelum dan setelah sunat. Satu
studi tidak menemukan penurunan tingkat kepuasan seksual ketika mereka
disunat. Namun penelitian lain melaporkan penurunan yang signifikan
dalam kepuasan ketika ereksi setelah disunat.
Jadi, apakah sunat
akan membuat seks Anda lebih baik, lebih buruk, atau sama saja? Semua
tentu tergantung dari Anda dan pasangan. Tetapi yang pasti, ada banyak
faktor lain yang menentukan kepuasan seksual. Tingkat kepuasan seksual
tidak sepenuhnya ditentukan oleh apakah pria telah disunat atau tidak.
Tak pengaruhi fungsi seksual pria
Dalam
sebuah arsip konsultasi, Guru Besar dan Kepala Bagian Andrologi dan
Seksologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof Dr dr Wimpie
Pangkahila, SpAnd, FAACS menjelaskan pengaruh tindakan sunat terhadap
hubungan seksual. Pada dasarnya, kata Wimpie, sunat tidak akan
memengaruhi fungsi seksual seorang pria.
"Tidak ada hal ilmiah
yang menunjukkan bahwa sunat atau tidak sunat berpengaruh terhadap
fungsi seksual. Jadi, tidak sunat pun tidak berpengaruh terhadap
hubungan seksual," ungkap Wimpie.
Pada tindakan sunat, kata Wimpie, yang dipotong adalah kulit penutup bagian kepala penis (preputium). Setelah dipotong, area itu kemudian akan dijahit kembali.
Dari sudut kesehatan, kata Wimpie, yang hal yang harus diperhatikan mengenai preputium, yaitu apakah preputium dapat dibuka atau ditarik ke belakang atau tidak. Kalau preputium dapat
ditarik ke belakang sehingga bagian kepala penis kelihatan, keadaan
ini dianggap sehat karena bagian kepala penis dan bagian dalam preputium dapat dibersihkan.
Namun sebaliknya, kalau preputium tidak
dapat dibuka atau ditarik ke belakang, berarti bagian dalamnya dan
bagian kepala penis tidak dapat dibersihkan. Dalam keadaan demikian,
akan terjadi penumpukan bahan yang dikeluarkan oleh kelenjar, yang
disebut smegma. Akibatnya, mudah terjadi infeksi. Dalam waktu lama, hal tersebut dapat menimbulkan kanker penis.
"Oleh karena itu, dalam keadaan demikian sunat harus dilakukan," ujarnya.
@http://health.kompas.com/
Categories: HEALTH
0 comments:
Post a Comment