Ini Kata Ilmuwan tentang Minuman Berenergi
Posted by Muhammad Irfan on Tuesday, December 17, 2013 with No comments
Meninggalnya Mita Diran, seorang copywriter muda karena kelelahan serta
konsumsi minuman berenergi yang berlebihan patut mendapat perhatian.
Sebab beberapa jenis pekerjaan memang memiliki jam kerja yang
mengacaukan pola tidur. Alhasil para pekerja pun akhirnya menggantungkan
diri pada minuman berenergi agar tetap terjaga.
Namun efek yang
didapat setelah minuman-minuman tersebut tidak pernah disebutkan secara
jelas. Tiga peneliti gabungan dari University of Texas Health and
Science Center dan University of Queensland pun meneliti tentang apa
saja yang dapat diakibatkan oleh minuman semacam itu seperti dilansir nytimes.com dan ditulis detikhealth pada Selasa (17/12/2013).
Dr.
John P. Higgins, salah satu dari peneliti, mengemukakan bahwa orang
yang akhirnya meninggal ternyata masih berumur kurang dari 30 tahun. Ia
menyesalkan peredaran minuman berenergi yang terlalu bebas dan dapat
dibeli di manapun oleh siapapun. Dalam takaran normal memang sah-sah
saja minuman berenergi dikonsumsi, namun jika berlebihan dampaknya tentu
tidak baik.
"Remaja dan anak muda, baik atlet maupun bukan,
dapat mengonsumsi minuman tersebut secara bebas. Padahal kami menemukan
bahwa konsumsi secara terus menerus dapat menimbulkan efek serius di
kemudian hari," papar dokter asal Houston ini.
Ia menambahkan
efek yang dapat diakibatkan antara lain hipertensi, gangguan jantung,
serta penurunan fungsi otak. Ia bahkan memberikan laporan beberapa kasus
kematian yang terjadi akibat mengonsumsi minuman berenergi berlebihan.
Seorang
pemuda berusia 28 tahun tewas setelah mengikuti lomba motocross akibat
serangan jantung setelah sebelumnya meminum minuman berenergi. Pada
kasus lain, atlet bola basket sekolah berusia 18 tahun meninggal setelah
mengonsumsi 2 botol minuman serupa. Dr Higgins juga menyebutkan ada 4
orang pasiennya yang menderita bipolar disorder. Mereka mengaku sering
mengonsumsi minuman berenergi sejak kecil.
Troy D. Tuttle yang
juga tergabung dalam penelitian ini menyebutkan bahwa kadar gula yang
tinggi dalam minuman berenergi yang diteliti akan menyerap cairan tubuh
lebih cepat dan mengakibatkan dehidrasi. Satu botol minuman berenergi
yang diteliti Tuttle mengandung 13 sendok teh gula dan jumlah kafein
yang setara dengan 5 botol soda
Tuttle juga memaparkan beberapa kandungan yang terdapat dalam satu botol
minuman tersebut. Kafein, taurine, glucuronolactone, vitamin B,
ginseng, guarana, dan ginkgo biloba adalah kandungan yang biasa
ditemukan dalam minuman berenergi. Kandungan itu memang bukan kandungan
yang berbahaya, karena itu minuman berenergi tidak dilarang konsumsinya.
"Vitamin
B memang enzim penting untuk pengolahan energi, dan juga memiliki kadar
gula yang tinggi. Namun dalam makanan sehari-hari pun vitamin B dapat
ditemukan, sehingga jika kita meminum minuman tersebut, akan menyebabkan
kelebihan zat yang akhirnya menumpuk dalam tubuh," terang fisiolog dari
Houston University itu.
Ia pun berharap ada peraturan khusus
untuk peredaran minuman ini. Dikatakannya bahwa iklan yang mengatakan
bahwa minuman berenergi dapat meningkatkan performa tubuh, ketajaman
pikiran, serta pembakaran kalori lebih cepat, kenyataannya tidak seindah
yang dikatakan. "Perusahaan (produsen) minuman berenergi hanya
menggabungkan 3 gelas kopi dan ditambah dengan kata-kata iklan yang
nampak keren sehingga membuat anak muda dan remaja yang ingin terlihat
macho untuk membeli produk mereka," pungkasnya.
Intinya, segala
sesuatu yang berlebihan tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja konsumsi
gula dan garam. Dalam takaran terbatas, tidak membahayakan kesehatan.
Akan tetapi jika dikonsumsi berlebihan, maka bisa membahayakan
kesehatan. Karena itu perlu langkah bijak untuk mengonsumsi apapun,
sebab pasti akan memberikan dampak di masa mendatang
@http://health.detik.com/
Categories: HEALTH
0 comments:
Post a Comment