PM Australia Tolak Komentari Penyadapan Ponsel SBY
Posted by Muhammad Irfan on Monday, November 18, 2013 with No comments
Bocoran kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Edward
Snowden kembali mengguncang hubungan Indonesia dan Australia. Betapa
tidak, belum terkuak kabar adanya alat penyadapan di Gedung Kedubes
Australia di Indonesia, kini muncul isu baru.
Ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), seperti disebutkan
dalam dokumen yang dikabarkan Snowden, disadap oleh Badan Intelijen
Elektronik Australia (Defence Signals Directorate/DSD). Benarkan
demikian?
Perdana Menteri Australia Tony Abbott menolak
berkomentar atas kabar tersebut. Di hadapan parlemen Australia, dia
hanya menjelaskan setiap pemerintah pasti mengumpulkan informasi dan
semua pemerintahan juga tahu bahwa setiap negara memang mengumpulkan
informasi.
Dia juga bilang, tidak akan memberikan komentar soal
masalah intelijen, tapi satu hal yang ia tegaskan, bahwa Australia
menggunakan segenap sumber daya yang ada, termasuk informasi, untuk
membantu negara sahabat dan sekutu.
"Tugasku yang paling penting
untuk melindungi Australia dan mengutamakan kepentingan negara. Dan aku
tidak akan pernah ingkar dari tugasku itu," ujar Abbott, seperti dimuat The Australian, Senin (18/11/2013).
Abbott
sebelumnya juga menegaskan, pemerintah Australia belum bisa membeberkan
secara detail soal penyadapan ini. Yang pasti, pihaknya saat ini tengah
mengumpulkan informasi dan mencari tahu kebenaran isu penyadapan itu.
"Hubungan
kami dengan Indonesia sangat dekat dan kooperatif. Ini telah menjadi
tradisi lama pemerintahan terkait kepercayaan politik, dan saya tidak
bermaksud untuk mengubah itu pada hari ini," tandas Abbott.
Berdasarkan laporan yang dimuat The Guardian dan ABC,
Senin 18 November 2013, disebutkan SBY bersama 9 jajaran petinggi
negara, termasuk Wakil Presiden Boediono dan mantan Wakil Presiden Jusuf
Kalla juga menjadi target penyadapan pada 2009.
"Target
penyadapan juga termasuk 9 jajaran di lingkaran pemimpin Indonesia,
termasuk the first lady, Kristiani Herawati atau lebih dikenal Ani
Yudhoyono," tulis The Guardian. [baca: Snowden: Ponsel SBY Disadap Australia]
Dokumen
itu muncul di tengah memanasnya hubungan Indonesia dan Australia
setelah munculnya isu adanya alat penyadapan di Gedung Kedutaan Besar
(Kedubes) Australia di Jakarta
http://news.liputan6.com/
0 comments:
Post a Comment