Demonstrasi di Kedutaan Besar Australia wajar
Posted by Muhammad Irfan on Thursday, November 21, 2013 with No comments
Menteri Koordinator
Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengatakan, gelombang
demonstrasi di Kedutaan Besar Australia di Jakarta, sebagai bentuk
kekecewaan masyarakat kepada Australia adalah sesuatu yang wajar.
Presiden
Susilo Yudhyoyono telah menghentikan beberapa kerja sama strategis
dengan Australia, kemarin, sebagai respons kekeraskepalaan Perdana
Menteri Australia, Tony Abbott, yang menolak memberi penjelasan resmi
penyadapan mereka kepada para petinggi Indonesia.
Di
depan Parlemen Australia, di Canberra, Abbott menegaskan, tidak akan
memberi penjelasan apapun kepada Jakarta tentang penyadapan yang
dilakukan dari kantor kedutaan besarnya di Jakarta. Hal ini bentuk
"kepatuhan" Canberra pada sikap sama yang dilakukan Washington atas
gugatan serupa dari Berlin dan Paris.
"Demonstrasi
sebagai ekpresi ungkapan ketidaksenangan, protes adalah hal yang biasa
dan boleh dilakukan setiap warga negara di negara demokratis," kata dia,
di Jakarta, Kamis.
Yang paling penting, kata
pensiunan marsekal TNI ini, massa demonstran tidak anarkis, merusak
fasilitas umum, dan hal-hal buruk lain.
"Jangan
melakukan tindakan anarkis yang justru bertentangan dan menciderai
nilai demokrasi itu sendiri," kata mantan panglima TNI itu.
Sejumlah
massa dari berbagai elemen, antara lain Front Pemuda Muslim Maluku,
Laskar Barisan Merah Putih, Himpunan Mahasiswa Islam Az-Zahra, dan
beberapa yang lain. 1.600 personel polisi disiagakan menjaga keamanan
lokasi demonstrasi itu.
http://www.antaranews.com/
0 comments:
Post a Comment