Dolar Tembus Rp 11.800, Chatib Basri: Ini Titik Keseimbangan Baru
Posted by Muhammad Irfan on Wednesday, November 27, 2013 with No comments
Kurs dolar AS telah menembus angka Rp 11.800. Melemahnya kurs rupiah
saat ini dinilai serupa dengan apa yang terjadi di tahun 2009.
Menteri
Keuangan Chatib Basri menyebut nilai rupiah ini menunjukkan kondisi
riil perekonomian Indonesia seperti tahun 2009. Rupiah menurutnya berada
pada titik equilibrium atau keseimbangan baru.
"Rupiah kita sama tahun 2009. Pada saat itu yield obligasi pada situasi ini. Rupiah sekarang mencerminkan pada equilibrium baru," ucap Chatib saat pemaparan di acara Kompas100 CEO Forum di JCC Senayan Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Pada
tahun 2009, perekonomian dunia berjalan tanpa program stimulus berupa
quantitative easing dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed.
Menurutnya hampir 4 tahun negara berkembang menikmati dampak positif
stimulus The Fed sehingga terjadi aliran modal asing dan menguatnya kurs
rupiah terhadap dolar.
"Dunia kembali tanpa Quantitative Easing.
Yang perlu dijaga transisi dunia dari Quantitative Easing tanpa
Quantitative Easing," jelasnya.
Untuk mengerem dampak pelemahan
rupiah dan tapering off dari The Fed, pemerintah sedang dan akan
melakukan beberapa kebijakan jangka pendek dan jangka menengah. Seperti
peningkatan komponen biofuel pada BBM bersubsidi.
"Kebijakan
Agustus lalu penggunaan biofuel. Solar dipakai 10% dari bio fuel. Bisa
di-save US$ 196 juta dan akhir tahun US$ 300 juta bisa di save. Tahun
depan bisa US$ 3-4 miliar di-save," jelasnya.
Solusi lainnya
adalah mendorong pengurangan impor bahan baku dan menggenjot ekspor
produk. Meskipun ada kendala yakni 60% produk ekspor Indonesia merupakan
barang komoditas dan migas sehingga permintaan terpengaruh pada
melemahnya ekonomi global.
"Kita buat peraturan pajak barang
mewah. Beli Ferarri, Lamborghini wajar dinaikkan 150%. Ini kebijakan
fiskal yang tight. Ini ada slow pertumbuhan ekonomi," katanya.
http://finance.detik.com/
0 comments:
Post a Comment