Tidak Ada Kebebasan Berpikir

Posted by Muhammad Irfan on Friday, October 04, 2013 with No comments
Saya tidak tahu apakah jelas bagi masing-masing dari kita bahwa kita hidup dalam kontradiksi. Kita bicara tentang perdamaian, dan bersiap-siap untuk perang. Kita bicara tentang tanpa-kekerasan, dan secara mendasar keras. Kita bicara tentang menjadi baik, dan kita tidak baik. Kita bicara tentang cinta, dan kita penuh ambisi, penuh sikap kompetitif, penuh efisiensi yang tak kenal ampun. Jadi ada kontradiksi. Tindakan yang berasal dari kontradiksi hanya melahirkan frustrasi dan menghasilkan kontradiksi lebih jauh. ...

Begini, Bapak-Bapak, semua pikiran bersifat parsial; pikiran tidak pernah total. Pikiran adalah respons dari ingatan; dan ingatan selalu bersifat parsial, oleh karena ingatan adalah hasil dari pengalaman. Jadi, pikiran adalah reaksi dari batin yang terkondisi oleh pengalaman. Semua pemikiran, semua pengalaman, semua pengetahuan mau tidak mau bersifat parsial; oleh karena itu, pikiran tidak dapat memecahkan banyak masalah yang kita hadapi.

Anda mungkin menggunakan akal budi secara logis, secara waras, tentang banyak masalah ini; tetapi jika Anda mengamati batin Anda sendiri, Anda akan melihat bahwa pemikiran Anda terkondisi oleh situasi Anda, oleh budaya tempat Anda dilahirkan, oleh makanan yang Anda makan, oleh iklim tempat Anda tinggal, oleh koran yang Anda baca, oleh tekanan dan pengaruh dari kehidupan Anda sehari-hari. ...

Jadi, kita harus memahami dengan jelas sekali bahwa pemikiran kita adalah respons dari ingatan, dan ingatan bersifat mekanistik. Pengetahuan tidak pernah tuntas, dan semua pemikiran yang lahir dari pengetahuan bersifat terbatas, parsial, tidak pernah bebas.

Jadi, tidak ada kebebasan berpikir. Tetapi kita dapat mulai menemukan suatu kebebasan yang bukan proses pikiran, dan yang di situ batin sekadar sadar akan segenap konflik-konfliknya dan segenap pengaruh yang menimpanya.


Jiddu Krishnamurti
Buku Kehidupan: Pikiran
Categories: