Pengetahuaan Bukan Kearifan

Posted by Muhammad Irfan on Friday, October 04, 2013 with No comments
Di dalam mencari pengetahuan, di dalam keinginan menumpuk, kita kehilangan cinta, kita menumpulkan rasa akan keindahan, kepekaan akan kekejaman; makin lama kita makin terspesialisasi, dan makin kurang terintegrasi.

Kearifan tidak bisa digantikan oleh pengetahuan; sebanyak apa pun penjelasan diberikan, sebanyak apa pun fakta dikumpulkan, tidak akan membebaskan manusia dari penderitaan.

Pengetahuan itu perlu, sains mempunyai tempatnya; tetapi jika batin dan hati tercekik oleh pengetahuan, dan jika sebab-musabab penderitaan dicoba untuk dihilangkan dengan dijelaskan, hidup menjadi sia-sia dan tanpa makna. ...

Informasi, pengetahuan akan fakta-fakta, sekalipun terus bertambah, pada dasarnya selalu terbatas. Kearifan tidak terbatas; ia mencakup pengetahuan, dan tindakan; tetapi kita memegang suatu cabang, dan mengira itu seluruh pohon.

Melalui pengetahuan tentang sebagian, kita tidak pernah merealisasikan sukacita dari keseluruhan. Intelek tidak pernah dapat menjangkau keseluruhan, oleh karena ia hanyalah sekadar suatu segmen, bagian.

Kita telah memisahkan intelek dari perasaan, dan mengembangkan intelek sambil mengesampingkan perasaan. Kita seperti kursi berkaki tiga, dengan satu kaki jauh lebih panjang daripada kaki-kaki yang lain, dan kita tidak punya keseimbangan.

Kita terdidik untuk menjadi intelektual. Pendidikan kita memupuk intelek agar menjadi tajam, licin, selalu berupaya memiliki, sehingga intelek paling berperan dalam kehidupan kita.

Kecerdasan jauh lebih besar daripada intelek, oleh karena kecerdasan adalah paduan antara akal budi dan cinta; tetapi kecerdasan hanya mungkin ada apabila terdapat pengenalan-diri, pemahaman yang mendalam akan keseluruhan proses diri.

Jiddu Krishnamurti
Buku Kehidupan: Pengetahuan
Categories: