Rupiah masih Digunakan di Oecusse Timor Leste
Posted by Muhammad Irfan on Saturday, October 05, 2013 with No comments
 |
| Rupiah Indonesia [IDR] |
Mata uang rupiah masih tetap digunakan sebagai alat tukar yang sah dalam
aktivitas perdagangan di Oecusse, wilayah kantung (enclave) Timor
Leste, selain dolar AS.
"Kami belanja di sini dengan mata uang rupiah (Oecusse) masih tetap diterima. Tinggal para pedagang mengonversinya dengan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang rupiah," kata Wakil Distrik Oecusse Cancio Koa di Oecusse, Sabtu (21/9).
Salah satu pemilik warung di Oecusse adalah milik pedagang asal Bugis, Sulawesi Selatan, yang telah memilih menjadi warga negara Timor Leste.
"Bagi warga negara Indonesia yang memilih menjadi warga negara Timor Leste, tidak diterima begitu saja oleh otoritas Timor Leste. Kami diseleksi dan diproses melalui suatu ujian, dalam bentuk tertulis dan wawancara," ujar seorang perempuan berasal dari Ambon.
Perempuan setengah baya yang bekerja sebagai pembantu di kediaman Wakil Distrik Oecusse itu mengatakan materi yang ditanyakan antara lain menyangkut sejarah Timor Timur dan beberapa hal menyangkut ideologi Timor Leste.
Menurut Cancio, jumlah warga Oecusse saat ini sekitar 65.000 jiwa atau sekitar 432 keluarga, yang sebagian di antaranya berasal dari Indonesia.
"Saya juga berasal dari Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, tetapi memilih menjadi warga negara Timor Leste, karena saya berada di sini (Oecusse) jauh sebelum Timor Leste merdeka," katanya.
Ia mengatakan, mata uang rupiah masih tetap berlaku di Oecusse karena selain para pedagangnya dari Idonesia, juga karena hubungan sosial serta ekonomi masyarakat umumnya dengan orang Indonesia
"Kami belanja di sini dengan mata uang rupiah (Oecusse) masih tetap diterima. Tinggal para pedagang mengonversinya dengan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang rupiah," kata Wakil Distrik Oecusse Cancio Koa di Oecusse, Sabtu (21/9).
Salah satu pemilik warung di Oecusse adalah milik pedagang asal Bugis, Sulawesi Selatan, yang telah memilih menjadi warga negara Timor Leste.
"Bagi warga negara Indonesia yang memilih menjadi warga negara Timor Leste, tidak diterima begitu saja oleh otoritas Timor Leste. Kami diseleksi dan diproses melalui suatu ujian, dalam bentuk tertulis dan wawancara," ujar seorang perempuan berasal dari Ambon.
Perempuan setengah baya yang bekerja sebagai pembantu di kediaman Wakil Distrik Oecusse itu mengatakan materi yang ditanyakan antara lain menyangkut sejarah Timor Timur dan beberapa hal menyangkut ideologi Timor Leste.
Menurut Cancio, jumlah warga Oecusse saat ini sekitar 65.000 jiwa atau sekitar 432 keluarga, yang sebagian di antaranya berasal dari Indonesia.
"Saya juga berasal dari Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, tetapi memilih menjadi warga negara Timor Leste, karena saya berada di sini (Oecusse) jauh sebelum Timor Leste merdeka," katanya.
Ia mengatakan, mata uang rupiah masih tetap berlaku di Oecusse karena selain para pedagangnya dari Idonesia, juga karena hubungan sosial serta ekonomi masyarakat umumnya dengan orang Indonesia
@http://www.metrotvnews.com/
0 comments:
Post a Comment