Suara Anak Muda
Posted by Muhammad Irfan on Friday, October 04, 2013 with No comments
JOHAN CIMEL FULL: [status]
Jangan mengenang masa lampau! Ia sudah tiada karena mati
Jangan memikirkan masa depan! Ia itu misteri
bahwasannya hidup itu penuh ketidakpastian
Namun cobalah melangkah berjalan di kehidupan masa sekarang saat ini tanpa daya upaya lari dari realitas tapi hidup bersama kematian di dalam keheningan tanpa masa lampau & depan sekalipun
---------------
NICO TAMBUNAN:
apa makna dari susunan kalimat yg anda buat ?
silahkan...
JOHAN CIMEL FULL:
Nico Tambunan : salam mas, bukan dibuat semata2 dalam kata2 yang dirangkai menjadi kalimat khusus penuh dengan teka-teki namun itu berdasarkan pengalaman batin saya pribadi selama melakoni praktek kesadaran ini karena kebetulan saya yang mengalaminya maka sebab itu saya sarankan jangan sesekali mecoba memahami kata2 tsb dengan menyandingkan dengan gagasan, konsep ataupun teori ini-itu dari segala sumber refensi manapun itu oleh apa yang anda kenal & ketahui, geserlah semua itu! saya tekankan bahwa kata2 hanya sebagai petunjuk saja. anda tentu paham oleh apa yang tepenting dari teori adalah praktek, bukan?
saya pribadi tidaklah penting dalam hal ini akan tetapi andalah harus menjadi guru bagi diri anda sendiri
jadikan postingan saya tsb jadikan sebagai cermin ntuk berkaca melihat ke-aku-an dalam berelasi dengan melihat apa adanya bukan karena ada apanya tanpa berlari darinya tetapi masuk kedalam eksistensi keseluruhan lika-liku prosesnya terjadi tanpa terhanyut bawa emosi maka dari itu alih2, sadari saja pikiran/si aku ini dari saat ke saat tanpa menolak serta terseret olehnya namun diam pasif niscaya kelak jika anda sampai ke taraf titik hening walau seperkian detik, batin ini bertransformasi.
catatan : jangan terbuai ataupun terhanyut oleh pengalaman tsb walau itu membuat anda terpesona karena berarti anda stagnasi melekatinya namun kembali seperti semula latihan kesadaran maka kesadaran kian berkembang dengan progresifnya
jawabannya sendiri akan hadir sebab jawabannya tidak jauh dari persoalannya jika anda benar2 memahami penelusuran didalamnya.
saya akan jelaskan dengan bahasa segamblang mungkin agar mudah anda mencernanya
pikiran itu terkondisi oleh masa lampaunya yakni melekati oleh apa yang ia kenali & ketahui serta terbatas oleh hasil memupuk pengetahuannya di masa lampau (waktu), sedangkan batin adalah isi dari segala keinginan, ambisi, harapan, aksi-reaksi oleh objek dari luar ketika mencerap suatu objek dengan indera, dapatkah kita mencerapnya tanpa ada proses berpikir?
pahamilah bahwasannya pikiran ini bersifat dualistik, subjektif, terbatas & terkondisi.
gerak pikiran itu sendiri yang pertama murni (pure) melihat objek apapun itu sedangkan yang ke 2 adalah menanggapi masuk yang ke 3 inilah dimana ia menyela, menilai, berspekulasi dsb. pikiran 2 & 3 adalah penderitaan psikologis eksistensial manusia. jika anda menuruti keinginan maka celakalah olehnya sebab keinginan itu tidak memiliki titik jeda kalaupun teraih/didapati maka dari keinginan sebelumnya lahir keinginan barunya & itu bercabang2 tanpa hentinya akan suatu harapan pencapaian tujuan cita2 (masa depan) yang dikehendaki itu ketika batin konflik oleh ketidakpuasaannya maka dari itulah mengejar keinginan bagaikan mengarungi laut samudra yang begitu luas di bumi tanpa berujung & itulah penderitaan.
hidup bersama kematian adalah padam/lenyapnya pikiran ini dimana tidak ada si aku yang ingin eksis & diakui itu. didalam keheningan tanpa/tidaknya terseret gerak arus pikiran ini, dimana yang didengar hanyalah mendengar, yang dilihat hanyalah melihat, yang dicerap hanyalah mencerapnya semua hal ini non-proses berpikir ini-itu maka adalah sebagaimana apa adanya suatu realitas.
ketika anda dengan seksama memahami oleh apa yang saya katakan ini maka disitulah ada pembebasan dimana anda menyadari konflik pada batin oleh ketakutan (cemas, khawatir, gelisah) yang mendera anda. cobalah dengan mempraktekkan MMD diaktualisasikan sebagai pengalaman empiris dalam kehidupan pribadi anda seperti halnya prinsip ajaran Sang Buddha ada "Ehipassiko" yaitu datang & buktikan.
hemat saya; kebenaran itu adalah apa yang dialami bukan.eksistensi atas keberadaannya & ia tak bertempat tidak juga dapat dipegang maka dari itu mengalami adalah hal yang sangat penting serta vital ntuk mengenal diri ini
persepsi meditasi yang saya lakoni saat ini sampai kapan pun itu sudah menjadi sebagai langkah awal & terakhir ntuk terbebas dari penderitaan dari melekati beban psikologis yang ada di dunia fana ini. kunci dari semua ini hanyalah tujuannya agar kita "sadar/eling" setiap saat. saya sudah menjadikan MMD bagian dari kehidupan saya pribadi guna agar selalu was2 terhadap gerak pikiran ini oleh si aku itu, agar tidak sampai terseret olehnya.
sekian penyampaian dalam pemaparan saya & selamat bermeditasi untuk anda serta salam kenal mas nico
NICO TAMBUNAN:
@JCF... thx sdh merespon pertanyaan saya.
saya baca-baca dulu ya...
JOHAN CIMEL FUL:
Nico Tambunan : sama2 mas nico, silahkan. semoga kesadaran kita kian berkembang dengan progresifnya
HUDOYO HUPUDIO:
Johan: "Namun cobalah melangkah berjalan di kehidupan masa sekarang saat ini tanpa daya upaya lari dari realitas tapi hidup bersama kematian di dalam keheningan tanpa masa lampau & depan sekalipun"
Pemikiran Johan sama dg pemikiran Krishnamurti. Pada suatu hari, Krishnamurti ditanya, bisakah dia meringkas ajarannya dalam satu kalimat saja. Jawab Krishnamurti:
"Cobalah tanpa upaya hidup bersama kematian di dalam keheningan tanpa masa depan."
("Attempt without effort to live with death in futureless silence.")
[Catatan: Johan Cimel Full adalah salah satu anggota grup 'Titik Hening' termuda; ia lahir pada 11 November 1993.]
[dari grup 'Titik Hening']
Jangan mengenang masa lampau! Ia sudah tiada karena mati
Jangan memikirkan masa depan! Ia itu misteri
bahwasannya hidup itu penuh ketidakpastian
Namun cobalah melangkah berjalan di kehidupan masa sekarang saat ini tanpa daya upaya lari dari realitas tapi hidup bersama kematian di dalam keheningan tanpa masa lampau & depan sekalipun
---------------
NICO TAMBUNAN:
apa makna dari susunan kalimat yg anda buat ?
silahkan...
JOHAN CIMEL FULL:
Nico Tambunan : salam mas, bukan dibuat semata2 dalam kata2 yang dirangkai menjadi kalimat khusus penuh dengan teka-teki namun itu berdasarkan pengalaman batin saya pribadi selama melakoni praktek kesadaran ini karena kebetulan saya yang mengalaminya maka sebab itu saya sarankan jangan sesekali mecoba memahami kata2 tsb dengan menyandingkan dengan gagasan, konsep ataupun teori ini-itu dari segala sumber refensi manapun itu oleh apa yang anda kenal & ketahui, geserlah semua itu! saya tekankan bahwa kata2 hanya sebagai petunjuk saja. anda tentu paham oleh apa yang tepenting dari teori adalah praktek, bukan?
saya pribadi tidaklah penting dalam hal ini akan tetapi andalah harus menjadi guru bagi diri anda sendiri
jadikan postingan saya tsb jadikan sebagai cermin ntuk berkaca melihat ke-aku-an dalam berelasi dengan melihat apa adanya bukan karena ada apanya tanpa berlari darinya tetapi masuk kedalam eksistensi keseluruhan lika-liku prosesnya terjadi tanpa terhanyut bawa emosi maka dari itu alih2, sadari saja pikiran/si aku ini dari saat ke saat tanpa menolak serta terseret olehnya namun diam pasif niscaya kelak jika anda sampai ke taraf titik hening walau seperkian detik, batin ini bertransformasi.
catatan : jangan terbuai ataupun terhanyut oleh pengalaman tsb walau itu membuat anda terpesona karena berarti anda stagnasi melekatinya namun kembali seperti semula latihan kesadaran maka kesadaran kian berkembang dengan progresifnya
jawabannya sendiri akan hadir sebab jawabannya tidak jauh dari persoalannya jika anda benar2 memahami penelusuran didalamnya.
saya akan jelaskan dengan bahasa segamblang mungkin agar mudah anda mencernanya
pikiran itu terkondisi oleh masa lampaunya yakni melekati oleh apa yang ia kenali & ketahui serta terbatas oleh hasil memupuk pengetahuannya di masa lampau (waktu), sedangkan batin adalah isi dari segala keinginan, ambisi, harapan, aksi-reaksi oleh objek dari luar ketika mencerap suatu objek dengan indera, dapatkah kita mencerapnya tanpa ada proses berpikir?
pahamilah bahwasannya pikiran ini bersifat dualistik, subjektif, terbatas & terkondisi.
gerak pikiran itu sendiri yang pertama murni (pure) melihat objek apapun itu sedangkan yang ke 2 adalah menanggapi masuk yang ke 3 inilah dimana ia menyela, menilai, berspekulasi dsb. pikiran 2 & 3 adalah penderitaan psikologis eksistensial manusia. jika anda menuruti keinginan maka celakalah olehnya sebab keinginan itu tidak memiliki titik jeda kalaupun teraih/didapati maka dari keinginan sebelumnya lahir keinginan barunya & itu bercabang2 tanpa hentinya akan suatu harapan pencapaian tujuan cita2 (masa depan) yang dikehendaki itu ketika batin konflik oleh ketidakpuasaannya maka dari itulah mengejar keinginan bagaikan mengarungi laut samudra yang begitu luas di bumi tanpa berujung & itulah penderitaan.
hidup bersama kematian adalah padam/lenyapnya pikiran ini dimana tidak ada si aku yang ingin eksis & diakui itu. didalam keheningan tanpa/tidaknya terseret gerak arus pikiran ini, dimana yang didengar hanyalah mendengar, yang dilihat hanyalah melihat, yang dicerap hanyalah mencerapnya semua hal ini non-proses berpikir ini-itu maka adalah sebagaimana apa adanya suatu realitas.
ketika anda dengan seksama memahami oleh apa yang saya katakan ini maka disitulah ada pembebasan dimana anda menyadari konflik pada batin oleh ketakutan (cemas, khawatir, gelisah) yang mendera anda. cobalah dengan mempraktekkan MMD diaktualisasikan sebagai pengalaman empiris dalam kehidupan pribadi anda seperti halnya prinsip ajaran Sang Buddha ada "Ehipassiko" yaitu datang & buktikan.
hemat saya; kebenaran itu adalah apa yang dialami bukan.eksistensi atas keberadaannya & ia tak bertempat tidak juga dapat dipegang maka dari itu mengalami adalah hal yang sangat penting serta vital ntuk mengenal diri ini
persepsi meditasi yang saya lakoni saat ini sampai kapan pun itu sudah menjadi sebagai langkah awal & terakhir ntuk terbebas dari penderitaan dari melekati beban psikologis yang ada di dunia fana ini. kunci dari semua ini hanyalah tujuannya agar kita "sadar/eling" setiap saat. saya sudah menjadikan MMD bagian dari kehidupan saya pribadi guna agar selalu was2 terhadap gerak pikiran ini oleh si aku itu, agar tidak sampai terseret olehnya.
sekian penyampaian dalam pemaparan saya & selamat bermeditasi untuk anda serta salam kenal mas nico
NICO TAMBUNAN:
@JCF... thx sdh merespon pertanyaan saya.
saya baca-baca dulu ya...
JOHAN CIMEL FUL:
Nico Tambunan : sama2 mas nico, silahkan. semoga kesadaran kita kian berkembang dengan progresifnya
HUDOYO HUPUDIO:
Johan: "Namun cobalah melangkah berjalan di kehidupan masa sekarang saat ini tanpa daya upaya lari dari realitas tapi hidup bersama kematian di dalam keheningan tanpa masa lampau & depan sekalipun"
Pemikiran Johan sama dg pemikiran Krishnamurti. Pada suatu hari, Krishnamurti ditanya, bisakah dia meringkas ajarannya dalam satu kalimat saja. Jawab Krishnamurti:
"Cobalah tanpa upaya hidup bersama kematian di dalam keheningan tanpa masa depan."
("Attempt without effort to live with death in futureless silence.")
[Catatan: Johan Cimel Full adalah salah satu anggota grup 'Titik Hening' termuda; ia lahir pada 11 November 1993.]
[dari grup 'Titik Hening']
Categories: MEDITASI
0 comments:
Post a Comment