Jika SNMPTN Ujian Tulis 2013 benar-benar tidak ada, akan banyak keluarga miskin yang dihancurkan mimpinya!
Posted by Muhammad Irfan on Monday, September 03, 2012 with No comments
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menetapkan formulasi baru dalam Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 mendatang. Tahun depan, SNMPTN
hanya dilakukan dengan jalur undangan. SNMPTN jalur tulis dihapus. Kebijakan
menetapkan menghapus SNMPTN jalur ujian tulis merupakan
implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 34 Tahun 2010. Dalam Peraturan Menteri tersebut dinyatakan
penerimaan mahasiswa baru di PTN melalui dua skema, yaitu SNMPTN dan/atau
jalur mandiri.
Dihubungi di Jakarta kemarin, Dirjen Pendidikan
Tinggi (Dikti)
Kemendikbud Djoko Santoso menuturkan, pihaknya memang akan menghapus SNMPTN jalur tulis untuk tahun depan. Dia menerangkan sesuai dengan peraturan meteri, tahun depan seleksi masuk PTN dibagi menjadi dua.
Yaitu SNMPTN dengan pagu 60 persen dari total kuota nasional, dan seleksi jalur mandiri dengan pagu 40 persen.
Kemendikbud Djoko Santoso menuturkan, pihaknya memang akan menghapus SNMPTN jalur tulis untuk tahun depan. Dia menerangkan sesuai dengan peraturan meteri, tahun depan seleksi masuk PTN dibagi menjadi dua.
Yaitu SNMPTN dengan pagu 60 persen dari total kuota nasional, dan seleksi jalur mandiri dengan pagu 40 persen.
Mantan rektor ITB itu menegaskan, pagu 60 persen
untuk SNMPTN tadi dilaksanakan dengan jalur undangan semuanya. “Untuk yang
jalur mandiri (40 persen dari kuota, red) kita serahkan ke majelis
rektor,” ucap Djoko. Nantinya seluruh kampus negeri melalui majelis rektor
diberi wewenang untuk mengelola, apakah sebagian dari pagu seleksi
mandiri akan dipakai jalur tulis secara nasional atau digabung sekalian
dengan jalur undangan.
Djoko mengingatkan, pagu 60 persen untuk SNMPTN
itu adalah batas bawah atau minimum. Artinya, jalur SNMPTN ini boleh lebih
dari pagu yang ditetapkan itu. Sedangkan pagu 40 persen untuk jalur
mandiri itu adalah batas atas.
Ketentuan menghapus SNMPTN jalur ujian tulis
menurut Djoko menjadi bagian dari skema menjadikan nilai ujian nasional
(unas) sebagai ketentuan penerimaan mahasiswa baru. “Kita mendukung
integrasi nilai unas untuk acuan menerima mahasiswa baru,” kata dia.
Seperti diketahui, dalam SNMPTN jalur undangan mahasiswa yang diterima
dilihat
dari nilai unas dan rapor semester III, IV, dan V.
dari nilai unas dan rapor semester III, IV, dan V.
Djoko lantas menjelaskan, skema SNMPTN 2013 yang
seluruhnya untuk jalur undangan harus benar-benar diperhatikan pihak
sekolah. Sebagai perbandingan, Djoko mengatakan dalam SNMPTN tahun ini
pagu mahasiswa baru yang diterima melalui jalur undangan hanya 35 persen,
sisanya untuk SNMPTN jalur ujian tulis.
Menurut Djoko, ada konsekwensi tinggi pada
sistem baru SNMPTN 2013 nanti. Yaitu, pihak sekolah dilarang main-main
untuk mengatrol nilai siswa. Sebab, resiko untuk sekolah yang terbukti
mengatrol nilai rapor siswa dilarang ikut SNMPTN jalur undangan selama
tiga tahun berturut-turut.
Dampak dari aturan ini, siswa lulusan sekolah
yang di-blacklist panitia SNMPTN karena curang
hanya bisa masuk PTN melalui jalur mandiri. Akibatnya, seperti diketahui
biaya kuliah untuk jalur mandiri ini biasanya lebih mahal dibandingkan
jalur SNMPTN. “Perubahan sistem ini adalah bentuk meningkatnya kepercayaan
kami. Mohon jangan
dirusak,” kata dia. (wan
dirusak,” kata dia. (wan
Saya
termasuk orang sangat tidak setuju jika kebijakan ini diterapkan. Adapun
beberapa alasan mengapa saya tidak setuju.
Mendapatkan
beasiswa adalah oase di luasnya padang pasir “kemiskinan
dan kebohan” yang melanda bangsa kita. Sejumlah besar keluarga
miskin berharap mendapatkan kesempatan untuk merubah nasib karena sekian puluh
tahun akhirnya ada anggota keluarga tersebut ada yang berhasil meneguk sedikit
air segar pendidikan tinggi, meskipun mereka berasal dari keluarga miskin yang
sebagian besar anggotanya hanya berpendidikan sekolah dasar.
Munculnya BIDIK MISI yang mencoba mengibaskan tetesan-tetesan kesempatan dicipratkan oleh pemerintah kita meskipun nilainya uangnya masih sangat kurang jika digunakan biaya hidup di Bandung atau Jakarta. Namun perlu diketahui bahwa seleksi BIDIK MISI digantungkan pada nilai raport, yang tentunya standard masing-masing sekolah tidak sama. Saya percaya bahwa sekolah cukup obyektif, tetapi pasti ada sejumlah kelemahan, beriut beberapa argumen saya tentang kelemahan tersebut:
1.
BIDIK MISI belum mampu mendekati siswa miskin yang minderMunculnya BIDIK MISI yang mencoba mengibaskan tetesan-tetesan kesempatan dicipratkan oleh pemerintah kita meskipun nilainya uangnya masih sangat kurang jika digunakan biaya hidup di Bandung atau Jakarta. Namun perlu diketahui bahwa seleksi BIDIK MISI digantungkan pada nilai raport, yang tentunya standard masing-masing sekolah tidak sama. Saya percaya bahwa sekolah cukup obyektif, tetapi pasti ada sejumlah kelemahan, beriut beberapa argumen saya tentang kelemahan tersebut:
Sistem informasi BIDIK MISI yang kurang gamblang dan kurang dipahami oleh pihak sekolah mengakibatkan menyempitnya kesempatan, apalagi jika siswa cenderung tidak aktif, karena tidak sedikit siswa cerdas namun tidak cukup percaya diri menanyai guru tentang informasi ini. Hal ini diperparah dengan kurangnya motivasi yang diberkan guru.
2. Tidak mungkin guru akan mematikan penghasilan tambahannya
Maraknya persaingan bimbingan belajar menjadikan guru mengeluarkan berbagai strategi untuk menarik perhatian siswa, apakah sistem ini mampu memberikan guru kesempatan untuk “menjual” soal ulangan hariannya kepada siswa.
3. Mematahkan mimpi anak yang lebih miskin
Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak siswa yang tidak langsung menjadi mahasiswa dikarenakan kendala biaya, BIDIK MISI memang mampu mengatasi siswa miskin tetapi tidak mampu mengatasi yang lebih miskin lagi.Jika anda ingin mencari informasi lebih lanjut anda dapat mencari di
@http://nabihbawazir.com/
Categories: EDUCATION
0 comments:
Post a Comment