Hubungan Indonesia dengan Malaysia

Posted by Muhammad Irfan on Thursday, November 08, 2012 with 1 comment


 
Hubungan dua hala Indonesia–Malaysia
Bendera Indonesia   Bendera Malaysia
Peta menandakan lokasi Indonesia dan Malaysia
██ Indonesia ██ Malaysia


Hubungan diplomatik Malaysia-Indonesia telah wujud ribuan tahun lalu kerana Malaysia terletak berdekatan dan mempunyai sempadan yang sama. Penduduk Indonesia berhijrah ke Malaysia, Singapura dan Brunei membentuk penduduk utama negara-negara ini . Ada yang menyalahkan teori penghijrahan penduduk dari Yunan, China ke selatan dan terdapat theori sebaliknya yang mendakwa bahawa penduduk berhijrah dari selatan ke utara, tetapi tidak dapat menjelaskan dari mana datangnya penduduk, memandangkan bahagian selatan adalah laut. Ada juga pendapat mengatakan bahawa tidak mungkin penghijrahan penduduk bermula dari kawasan kepulauan ke tanah besar bahawa mengikut logik geografi Nusantara, semestinya penghijrah awal tiba ke Tanah Melayu sebelum ke kepulauan Indonesia. Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia dari rumpun bahasa yang sama iaitu Austronesia. Persamaan ini meliputi budaya, adat-resam , seni bina bangunan , agama dan lain-lain yang hampir sama.


Kerjasama bahasa dan budaya

Seboleh mungkin bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia mahu dirapatkan. Tatabahasa tidak disenangi oleh media Malaysia seperti istilah untuk pelacur, Koran, Allah, Injil dan lain-lain. Nampaknya tatabahasa Indonesia lebih bebas dan tidak mengambilkira sensitiviti umat Islamnya. Singkatan banyak digunakan oleh pakar bahasa Indonesia seperti Menlu, Jatim, Jateng dan lain-lain.
Pakar bahasa dari Dewan Bahasa dan Pustaka, UKM dan UM seperti Profesor Asmah Haji Omar dan Profesor Awang Had Salleh mahu menggunakan sistem bahasa yang keMalayuan. Dato Seri Anwar Ibrahim semasa menjadi Menteri Pendidikan Malaysia memperkenalkan sebutan baku yang diperkenalkan di sekolah-sekolah. Tetapi Menteri Penerangan Malaysia, Dato Mohamed bin Rahmat yang berketurunan Jawa dan berasal dari Kulai, Johor tidak senada dengan TV3. Jadi ada semacam konfrontasi antara RTM1 dengan TV3, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia dan sistem peperiksaan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah.
http://melayuonline.com/pict/p4a9399932023f.jpgSistem pendidikan Malaysia melalui Penyata Razak memperkenalkan novel Atheis dan Keluarga Gerilya bagi buku teks sastera tingkatan lima di Malaysia. Semua itu berjalan dengan harmonis tanpa sebarang sindiran dan ejekan dari rakyat Indonesia. Apabila Anugerah Sasterawan Negara diperkenalkan di Malaysia, ramai yang mahu novel Salina karya A Samad Said diangkat sebagai teks di sekolah menengah. Pihak lain pula mahu novel Ranjau Sepanjang Jalan karya Shahnon Ahmad menjadi teks kajian sastera.
Pada mulanya buku-buku agama, falsafah dan lain-lain dari Indonesia mudah dipasarkan ke Malaysia . Contohnya buku Al Quran dan Terjemahan terbitan Kementerian Agama Indonesia damn buku-buku Profesor Hamka amat disenangi di Malaysia. Bagaimanapun apabila bahasa Indonesia semakin berbeza dengan nahu bahasa Melayu dan buku Islamnya mengandungi unsur Kristian mendorong kepada pengurangan yang beransur-ansur terhadap permintaan kepada buku-buku dari Indonesia. Contohnya buku Alkitab yang berbahasa Indonesia banyak beredar di kalangan masyarakat Kadazan, Sabah. Sungguhpun begitu buku-buku agama Islam dari Indonesia masih mudah didapati dikedai-kedai di jalan Tengku Abdul Rahman.

Hubungan antara Indonesia dan Malaysia beberapa kali mengalami pasang surut. Sebagai dua negara yang bertetangga, bahkan sering disebut negara serumpun, potensi kerja sama maupun potensi konflik antar dua negara ini amatlah besar.

Hubungan kerja sama

Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, antara Indonesia dan Malaysia menjalin hubungan dengan mengadakan pertukaran pelajar setiap tahunnya.

Bidang Ekonomi

Banyaknya investor-investor dari Malaysia yang ber investasi di Indonesia telah sedikit banyak membantu pemerintah Indonesia di dalam mengentaskan pengangguran. Investor dari Malaysia banyak menanamkan investasinya dalam industri perkebunan kelapa sawit. Hal ini tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak. Selain itu, di Malaysia juga banyak di tempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), petugas medis, pekerja bangunan serta tenaga profesional lainnya.


Konflik antar dua negara

  • 1963: Pada tahun 1963, terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia. Perang ini berawal dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961 (Lihat: Konfrontasi Indonesia-Malaysia).
  • 2002: Hubungan antara Indonesia dan Malaysia juga sempat memburuk pada tahun 2002 ketika kepulauan Sipadan dan Ligitan diklaim oleh Malaysia sebagai wilayah mereka, dan berdasarkan keputusan Mahkamah Internasional (MI) di Den Haag, Belanda bahwa Sipadan dan Ligitan merupakan wilayah Malaysia. Sipadan dan Ligitan merupakan pulau kecil di perairan dekat kawasan pantai negara bagian Sabah dan Provinsi Kalimantan Timur, yang diklaim dua negara sehingga menimbulkan persengkataan yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Sipadan dan Ligitan menjadi ganjalan kecil dalam hubungan sejak tahun 1969 ketika kedua negara mengajukan klaim atas kedua pulau itu. Kedua negara tahun 1997 sepakat untuk menyelesaikan sengketa wilayah itu di MI setelah gagal melakukan negosiasi bilateral. Kedua belah pihak menandatangani kesepakatan pada Mei 1997 untuk menyerahkan persengkataan itu kepada MI. MI diserahkan tanggung jawab untuk menyelesaikan sengketa dengan jiwa kemitraan. Kedua belah pihak juga sepakat untuk menerima keputusan pengadilan sebagai penyelesaian akhir sengketa tersebut.
  • 2005: Pada 2005 terjadi sengketa mengenai batas wilayah dan kepemilikan Ambalat.[rujukan?]
  • 2007: Pada Oktober 2007 terjadi konflik akan kepemilikan lagu Rasa Sayang-Sayange dikarenakan lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar Oktober 2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu Kepulauan Nusantara (Malay archipelago), Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu "Rasa Sayange" adalah milik Indonesia, karena merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi ini sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu hanya mengada-ada. Gubernur berusaha untuk mengumpulkan bukti otentik bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Maluku, dan setelah bukti tersebut terkumpul, akan diberikan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor menyatakan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa membuktikan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Indonesia.
  • April 2011: Pada bulan April 2011 dua negara ini kembali digegerkan dengan kasus penangkapan nelayan Malaysia yang tertangkap tangan oleh petugas Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia. Belakangan terungkap bahwa posisi dari penangkapan yang terjadi tidak akurat dikarenakan alat GPS petugas Indonesia yang tidak berfungsi.
  • April 2011: Pada bulan yang sama, masyarakat Indonesia dikagetkan dengan didirikannya Museum Kerinci di Malaysia. Gedung ini berdiri atas kerja sama Malaysia dengan Pemkab Kerinci, Indonesia. Kedua pihak berharap keberadaan museum akan mempererat hubungan Kerinci-Malaysia. Namun masyarakat Indonesia banyak yang menyayangkan pendirian museum ini.
  • Oktober 2011: Pada Oktober 2011 Komisi I DPR RI menemukan adanya perubahan tapal batas negara di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yaitu Camar Bulan & Tanjung Datu. Pemerintah Indonesia diminta untuk menginvestigasi masalah ini secara hati-hati.


Melayu Raya

Konsep 'Melayu Raya' atau 'Nusantara' telah wujud pada zaman Srivijaya dan Majapahit lagi. Kerajaan Srivijaya yang terletak di Palembang, Sumatera telah menguasai sebahagian Tanah Melayu. Kerajaan Majapahit yang terletak di pulau Jawa juga pernah menguasai wilayah yang sama. Kesultanan Melayu Melaka dari 1402-1511 juga pernah menguasai Tanah Melayu dan menjangkau ke pantai Sumatera.
Konsep Kepulauan Melayu telah wujud sejak zaman-berzaman. Selain itu istilah Nusantara merujuk kepada wilayah yang sama. Kepulauan Melayu lebih merujuk kepada persamaan budaya dan geografi yang meliputi Indonesia, selatan Filipina, Brunei, Malaysia dan Singapura.
Beberapa pemimpin di Tanah Melayu seperti Ibrahim Yaakob, Ahmad Boestamam dan Ishak Mohamad memang mahu bergabung dengan Indonesia bagi mendapatkan kemerdekaan segera sebagaimana India pada tahun 1945. Rundingan telah dijalankan antara Sukarno dengan Ibrahim Yaakob dan lain-lain agar negara 'Melayu raya' atau 'Indonesia raya' ditubuhkan dan kemerdekaan diumumkan serentak pada 1945 itu. Tetapi disebabkan pemimpin tersebut tidak mempunyai pengaruh dengan para Sultan yang memerintah Tanah Melayu, rancangan tersebut terbiar begitu sahaja. Indonesia pula mengambil peluang mengistiharkan kemerdekaan sebelum pihak Belanda sempat kembali mengukuhkan kedudukan mereka, di bawah pimpinan Sukarno yang karismatik.

Alamat Kedutaan

Kedutaan Indonesia di Malaysia

Kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur

Duta Besar Da'i Bachtiar
No. 233, Jalan Tun Razak,
50400 Kuala Lumpur, Malaysia
(PO BOX 10889)
Telepon (603) 2421354, 2421151, 2415228, 2411421, 2431572,
Faks: (603) 2417908, 2423878, 2410737
E-Mail: kbrikl@po.jaring.my
Website: http://www.kbrikl.org.my

Konsulat Indonesia di Johor Bahru

Konsulat Jenderal Woro Sawitri Sudharmanto
No. 723, Jalan Anyer Molek
Johor Bahru 80000, Malaysia
Telepon: (60-7) 2212000, 2223396, 2229301
Faks: (60-7) 2248309
E-Mail: krijohor@tm.net.my

Konsulat Indonesia di Pulau Pinang

Konsulat Jenderal Erick Hikmat Setiawan
No. 467, Jalan Burma
10350 Pulau Pinang, Malaysia
(PO BOX 502)
Telepon (04) 227-412
Faks (04) 227-5887
E-Mail fakar@pc.jaring.my

Konsulat Indonesia di Sabah

Konsulat Jenderal Kurniawan Roebadi
Lorong Kemajuan, Karamunsing, Kota Kinabalu,
88817 Sabah, Malaysia
(PO BOX 11595)
Telepon: (60-88) 218600, 218258, 218518, 219110
Faks: (60-88) 215170
E-Mail: kjrikk99@tm.net.my

Kedutaan Malaysia di Indonesia

Kedutaan Malaysia di Jakarta

Duta Besar Datuk Syed Munshe Afdzaruddin b. Syed Hassan
Jalan H.R. Rasuna Said,
Kav. X/6, No.1-3 Kuningan,
Jakarta Selatan 12950
Telepon: (62-21) 5224947
Faks :(62-21) 5224974
E-Mail: mwjkarta@indosat.net.id
Website: http://www.kln.gov.my/perwakilan/jakarta

 Kedutaan Besar Malaysia Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. X/6 No. 1-3 Kuningan, Jakarta 12950 Telepon : (021) 522-4947 Fax : (021) 522-4974
 
a. Konsulat Jenderal Medan
Jl. Diponegoro # 43, Medan, Sumatera Utara-Indonesia
Phone: 6261-531.342/-535.271
Fax: 6261-534.681
b. Konsulat Jenderal Pekanbaru
Jl. Diponegoro # 59, Pekanbaru, Riau - Indonesia
Phone: 62761-22305/-23143
c. Konsulat Jenderal Pontianak
Jl. A.Yani # 42, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
Phone: 62561-32.986/-36.061
Fax: 62561-36.060



Source :
@ http://id.wikipedia.org/
@http://ms.wikipedia.org/






 

Categories: ,