Penyatuan Zona Waktu Paling Cepat 28 Oktober 2012
Posted by Muhammad Irfan on Saturday, May 26, 2012 with No comments
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat dan Promosi Komite Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), Edib Muslim, mengatakan
penyatuan zona waktu di Indonesia bukan hal yang baru.
Bahkan
saat ini, kata dia, sebagian masyarakat sudah terbiasa hidup dengan zona
waktu GMT+9 atau setara dengan waktu Indonesia timur (WIT).
"Indonesia
bukan hal yang baru. Kakek kita mengalami satu zona waktu, mana (ada)
kita protes sama Jepang. Tahun 1942-1945 kita ngikutin GMT+9," sebut
Edib, di Jakarta, Jumat (25/5/2012).
Ia menjelaskan secara
historis Indonesia sudah mengalami penyatuan zona waktu. Itu terjadi
pada zaman penjajahan Jepang yakni sekitar tahun 1942-1945.
Pada
masa sekarang pun, kata Edib, sebagian masyarakat sudah hidup dengan
patokan waktu WIT itu.
Ia lantas mencontohkan masyarakat yang
beraktivitas di Stasiun Bogor, Jawa Barat. Masyarakat di stasiun
tersebut sudah mulai melakukan aktivitas sejak pagi buta.
"Banyak
masyarakat kita yang hidup sudah GMT+9. Kalau kita ke Stasiun Bogor jam
04.30, ketemu saudara-saudara kita hidup jam 04.00 pagi. Itu GMT+9,"
sambung dia.
Ia mengatakan, bila ada sejumlah pihak yang keberatan
saat ini mungkin karena belum paham betul seperti apa manfaat penyatuan
zona waktu. Menurut Edib, hampir tidak ada kerugian dari rencana
pemerintah ini.
Lantas, karena memperhitungkan masa sosialisasi
yang diminta Bank Indonesia selama 90 hari, KP3EI pun melakukan simulasi
bahwa penyatuan zona waktu paling cepat bisa dilakukan pada tanggal 28
Oktober 2012 mendatang.
Hal ini mundur dari jadwal sebelumnya
tanggal 17 Agustus 2012 dengan alasan bertepatan dengan Lebaran.
"Kalau
misalnya BI minta 90 hari sosialisasi, kita hitung itu paling cepat
tanggal itu,@http://bisniskeuangan.kompas.com
0 comments:
Post a Comment