Mr P Bengkok, Normalkah?
Posted by Muhammad Irfan on Thursday, May 17, 2012 with No comments
Saat ereksi, ternyata Mr P bisa bengkok ke berbagai penjuru.
Pembengkokan ini ada yang normal, ada juga yang disebabkan penyakit.
Lantas, bagaimana cara membedakannya?
Seperti dilansir dari buku “Seks, Fakta dan Mitos” yang ditulis oleh Ahmad Fauzi Suryasoemirat, saat ereksi, bentuk Mr P dapat tidak lurus. Ada yang bengkok ke atas (ke arah perut), bengkok ke bawah, atau malah bengkok ke kiri dan kanan. Ini jelas bikin cemas.
Seperti dilansir dari buku “Seks, Fakta dan Mitos” yang ditulis oleh Ahmad Fauzi Suryasoemirat, saat ereksi, bentuk Mr P dapat tidak lurus. Ada yang bengkok ke atas (ke arah perut), bengkok ke bawah, atau malah bengkok ke kiri dan kanan. Ini jelas bikin cemas.
Sebenarnya bentuk Mr P itu memang tidak lurus benar. Pada saat
berereksi, sebagian besar Mr P seseorang bengkok. Tapi semua itu
normal-normal saja, selama tidak ada keluhan sakit dan fungsinya tetap
normal.
Tapi kalau derajat bengkoknya sudah kelewatan dan disertai rasa sakit
(nyeri) yang berlebihan, hal ini patut dicurigai. Apalagi kalau di Mr P
juga ditemukan gumpalan atau benjolan bengkok yang memerah. Bisa jadi,
memang ada masalah dengan bengkoknya Mr P.
Dalam buku ini disebutkan, bengkoknya Mr P bisa disebabkan oleh penyakit bernama peyronies disease.
Yaitu penyakit yang menyerang dan merusak otot di batang Mr P. Penyakit
ini biasanya disebabkan karena ada infeksi atau karena adanya trauma di
Mr P. Misalnya Mr P kemasukan bakteri, kuman, atau virus. Atau bisa
juga karena Mr P terbentur benda keras sampai terjadi perdarahan dalam
di sekitar otot yang terbentur itu.
Otot batang Mr P yang rusak, permukaan kulitnya akan berubah menjadi
jaringan ikat (kulit menebal seperti bekas luka). Dan permukaan kulit
otot yang jadi jaringan ikat itu akan menarik kulit-kulit di permukaan
yang lain sehingga mengumpul di satu titik. Berhubung ketarik ke satu
titik, jelas saja pada saat ereksi Mr P tidak bisa berkembang maksimal,
makanya bentuk Mr P menjadi bengkok.
Peyronies disease ini rasa sakitnya membuat badan panas
dingin, belum lagi efek dari infeksi atau traumanya, bisa menyebabkan
tingkat kesuburan penderitanya terganggu. Bahkan akibat bengkok
berlebihan, jalan keluar sperma jadi tidak mulus. Ejakulasi atau
semprotan sperma pun jadi terhambat karena semen susah keluar.
Peyronies disease ini bisa sembuh sendiri tanpa diobati dalam waktu 6-12 bulan, tergantung kondisi tubuh masing-masing. Sebab, jaringan dalam tubuh kita tidak pernah berhenti bergenerasi. Tubuh secara otomatis akan mengganti jaringan-jaringan yang rusak dengan jaringan yang baru. Hanya saja penantian selama 6-12 bulan itu membuat orang tidak sabar menunggu.
Peyronies disease ini bisa sembuh sendiri tanpa diobati dalam waktu 6-12 bulan, tergantung kondisi tubuh masing-masing. Sebab, jaringan dalam tubuh kita tidak pernah berhenti bergenerasi. Tubuh secara otomatis akan mengganti jaringan-jaringan yang rusak dengan jaringan yang baru. Hanya saja penantian selama 6-12 bulan itu membuat orang tidak sabar menunggu.
Biasanya obat-obatan medis yang diberikan untuk menyembuhkan penyakit
ini adalah obat-obatan hormonal dan vitamin. Pemberiannya dilakukan
bersamaan. Jadi ada obat-obatan yang diminum, ada juga obat-obatan yang
disuntikkan.
Untuk kasus yang parah, tindakan pembedahan bisa juga dilakukan untuk
mengangkat jaringan ikat tersebut, atau hanya meluruskan
jaringan-jaringan lain yang kebetulan tertarik oleh jaringan ikat
tersebut.
Jadi, kalau Mr P bengkok, jangan terburu-buru takut, asal tidak diiringi dengan rasa sakit dan bengkak.
@http://lifestyle.okezone.com/
0 comments:
Post a Comment