Obat-obat yang Bisa Bikin Pria Impoten
Posted by Muhammad Irfan on Tuesday, December 18, 2012 with No comments
Beberapa obat dan narkoba dapat memiliki efek pada gairah seksual dan
kinerja seksual. Pada obat dengan resep, dokter biasanya sudah
memberitahu bahwa salah satu efek sampingnya adalah menyebabkan
impotensi.
Jika Anda berpikir bahwa obat yang sedang Anda konsumsi memiliki efek
negatif pada kinerja seksual, diskusikan masalah ini dengan dokter
Anda. Jangan berhenti minum obat tanpa terlebih dahulu berkonsultasi,
karena beberapa obat dapat menyebabkan reaksi berbahaya yang mengancam
nyawa bila tiba-tiba dihentikan.
Berikut beberapa obat yantg dapat membuat pria impotensi, seperti dilansirLivestrong :
1. Obat terlarang atau narkoba
Yang paling sering menyebabkan impotensi pada pria adalah konsumsi alkohol yang berlebihan. Selain itu, juga ada penyalahgunaan narkoba. Narkoba yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi yaitu kokain, ganja dan heroin.
Yang paling sering menyebabkan impotensi pada pria adalah konsumsi alkohol yang berlebihan. Selain itu, juga ada penyalahgunaan narkoba. Narkoba yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi yaitu kokain, ganja dan heroin.
Kokain dan heroin awalnya dapat memfasilitasi hasrat seksual dan
fungsi ereksi, namun penggunaan jangka panjang telah dikaitkan dengan
masalah ereksi.
2. Obat tekanan darah
Menurut ‘Harrison’s Principles of Internal Medicine’ dari Dr. Anthony Fauci, beberapa kelas obat tekanan darah telah dikaitkan dengan disfungsi ereksi. Thiazide diuretics adalah salah satu yang paling umum. Contoh lainnya hydrochlolorthiazide dan chlorthalidone.
Menurut ‘Harrison’s Principles of Internal Medicine’ dari Dr. Anthony Fauci, beberapa kelas obat tekanan darah telah dikaitkan dengan disfungsi ereksi. Thiazide diuretics adalah salah satu yang paling umum. Contoh lainnya hydrochlolorthiazide dan chlorthalidone.
ACE inhibitor seperti enalapril dan captopril juga dapat menyebabkan
impotensi. Diltiazem dan amlodipine adalah contoh dari kelas obat
tekanan darah yang dikenal sebagai calcium channel blockers, yang juga
dapat menyebabkan impotensi karena memiliki beta blocker.
3. Obat anti-depresan
Sebagaimana dicatat oleh American Academy of Family Physicians, anti-depresan berhubungan dengan disfungsi ereksi. Yang paling umum adalah anti-depresan SSRI (Selective serotonin reuptake inhibitor) dan tricyclic.
Sebagaimana dicatat oleh American Academy of Family Physicians, anti-depresan berhubungan dengan disfungsi ereksi. Yang paling umum adalah anti-depresan SSRI (Selective serotonin reuptake inhibitor) dan tricyclic.
Contoh SSRI termasuk fluoxetine, paroxetine dan escitalopram.
Tricyclic termasuk nortriptyline dan amitriptyline. SRRI lebih mungkin
menyebabkan anorgasmia (tidak mampu orgasme) ketimbang impotensi.
4. Obat anti-psikotik
Obat anti-psikotik digunakan untuk mengobati skizofrenia dan beberapa gangguan psikotik lainya. Beberapa obat ini dapat mengganggu fungsi seksual, seperti dicatat oleh The American Society of Family Physicians. Obat ini mengganggu beberapa fase dari respons seksual.
Obat anti-psikotik digunakan untuk mengobati skizofrenia dan beberapa gangguan psikotik lainya. Beberapa obat ini dapat mengganggu fungsi seksual, seperti dicatat oleh The American Society of Family Physicians. Obat ini mengganggu beberapa fase dari respons seksual.
5. Obat anti-androgen
Menurut artikel yang diterbitkan pada tahun 2001 dalam jurnal medis “Endocrine Reviews,” beberapa obat digunakan untuk menurunkan kadar hormon pria atau memblokir kegiatannya.
Menurut artikel yang diterbitkan pada tahun 2001 dalam jurnal medis “Endocrine Reviews,” beberapa obat digunakan untuk menurunkan kadar hormon pria atau memblokir kegiatannya.
Salah satu pengobatan kanker prostat melibatkan pemberian obat yang
disebut leuprolid untuk menurunkan testosteron. Hasilnya adalah untuk
menghambat pertumbuhan tumor dan mengurangi nyeri tulang pada pasien.
Namun, hormon pria yang diturunkan juga dapat mengganggu fungsi
seksualnya.
6. H2 blocker
Menurut ‘Harrison’s Principles of Internal Medicine”, H2 blocker adalah obat yang dipakai untuk mengobati asam lambung berlebih di perut atau gastroesophageal reflux (GERD) atau rasa panas di dada. Cimetidine adalah yang paling mungkin menyebabkan efek samping ini.
Menurut ‘Harrison’s Principles of Internal Medicine”, H2 blocker adalah obat yang dipakai untuk mengobati asam lambung berlebih di perut atau gastroesophageal reflux (GERD) atau rasa panas di dada. Cimetidine adalah yang paling mungkin menyebabkan efek samping ini.
@http://health.detik.com
Categories: DUNIA LELAKI
0 comments:
Post a Comment