Berapa Lama Waktu Tidur yang Efektif?
Posted by Muhammad Irfan on Monday, December 24, 2012 with No comments
Selama beberapa tahun belakangan, penelitian seputar tidur banyak
dilakukan oleh ilmuwan untuk menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan,
misalnya: berapa lama waktu yang ideal untuk tidur, bagaimana tidur
bisa berdampak pada kita, dan mengapa banyak fenomena terjadi saat
tidur.
Berikut adalah hal-hal yang Anda perlu ketahui tentang tidur:
Lupakan mitos tidur 8 jam setiap malam
Mitos tidur 8-9 jam ini memang sudah menyebar luas. Namun, secara
ilmiah mitos ini tidak pernah ada buktinya. Pernyataan ini juga
diungkapkan langsung oleh salah satu peneliti terkenal tentang tidur,
Daniel Kripke dalam sebuah wawancara.
Dalam penelitian terbarunya, Kripke menemukan bahwa “orang yang tidur
antara 6,5 jam dan 7,5 jam setiap malam memiliki umur yang paling lama,
lebih bahagia dan paling produktif.”
Menariknya lagi, tidur lebih lama dari 7,5 jam itu justru akan
berdampak lebih buruk bagi kesehatan Anda. “Tidur 8,5 jam ternyata lebih
buruk daripada tidur 5 jam,” ujar Kripke.
Apa yang terjadi pada otak jika tak cukup tidur?
Topik ini adalah salah satu aspek yang paling menarik tentang tidur.
Ada pernyataan yang berbunyi, “Bekerja lembur tidak akan meningkatkan
kinerja otak. Ini justru membuat Anda bodoh.”
Pada kenyataannya, orang yang tidur hanya 4 jam juga bisa sesegar dan
seaktif seperti orang yang tidur selama 7,5 jam. Hal itu juga dikuatkan
oleh penelitian yang menyatakan bahwa, “orang kurang tidur pada
kenyataannya bisa memberikan dampak yang sama persis seperti seseorang
yang tidak kurang tidur, ketika keesokan paginya.”
Walaupun kita kurang tidur atau tidak, otak juga bisa kehilangan
fokus. Jika kita mulai kehilangan fokus tetapi tidak kurang tidur, otak
kita tetap bisa mengkompensasi dan kembali meningkatkan fokus. Dan, jika
kita kurang tidur, otak kita tidak bisa kembali fokus.
“Temuan utama ini menemukan bahwa otak pada orang yang kurang tidur
bisa bekerja normal kadang-kadang, tapi sebentar-sebentar akan mengalami
fenomena yang mirip dengan mati listrik,” ujar Clifford Saper dari
Harvard.
Jadi, orang yang hanya tidur 4 jam masih bisa melakukan pekerjaan
dengan baik dan sadar dengan apa yang dikatakannya. Satu-satunya masalah
adalah, orang kurang tidur tidak memiliki kemampuan otak untuk
mengarahkan agar kembali fokus setelah mereka kehilangan perhatian.
Bahkan lebih buruknya lagi, orang kurang tidur tidak sadar akan
penurunan dalam kinerjanya.
“Orang kurang tidur mungkin tidak tahu pekerjaannya terganggu. Pada
periode untuk menormalkan fungsi otak, mereka hanya bisa memberikan rasa
aman palsu pada kompetensi dan keamanan. Pada kenyataannya,
inkonsistensi otak bisa memiliki konsekuensi yang membahayakan,” ujar
Saper.
@http://duniafitnes.com/
0 comments:
Post a Comment