KAMMI Nilai Kampanye Pemakaian Kondom Ala Menkes Menyesatkan

Posted by Muhammad Irfan on Monday, June 25, 2012 with No comments
Rencana Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi untuk mengkampanyekan pemakaian kondom di segala usia guna mencegah penyakit HIV/AIDS terus menuai protes dari berbagai kalangan.  Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Tangerang Selatan pun angkat bicara.
Ketua KAMMI Daerah Tangerang Selatan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Tsurayya Zahra meminta kepada Menkes untuk meninjau ulang niatnya yang akan mempermudah remaja mendapatkan kondom. Zahra pun mengajak masyarakat Indonesia untuk menolak kampanye Menkes tersebut.
“Kami melihat banyak dampak negatifnya. Ide nyeleneh ini (kondom untuk remaja) lebih banyak membawa dampak buruk kepada masyarakat luas, terutama anak muda.” Kata Zahra dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Rabu(20/6/2012).
Kampanye kondom, tambah Zahra, sama saja melegalkan seks bebas dan membuat remaja akan berfikir bahwa dengan kondom mereka akan aman dalam melakukan seks dengan siapapun. Akibatnya, hal ini justru memberi peluang yang besar terhadap penularan berbagai macam penyakit dan virus seperti HIV dan penyakit kelamin lainnya.
“Hanya berhubungan dengan pasangan yang sah, adalah solusi konkrit untuk masalah ini,” Ujar ibu 2 anak ini.
Ide Menkes itu kata Zahra cenderung menyesatkan masyarakat Indonesia terutama kaum remaja dan anak-anak kita, karena seolah-olah dengan memakai kondom bisa melakukan seks yang tak berisiko, padahal untuk menghindari seks yang beresiko dan penularan penyakit kelamin hanya bisa di cegah dengan lembaga pernikahan dan melakukan hubungan seks dengan pasangan yang sah.
"Dengan menkampanyekan pengunaan kondom kepada usia muda yang belum terikat oleh pernikahan akan mengakibatkan penyalahgunaan kondom oleh orang-orang yang belum memiliki hubungan sah dan ini bisa menjadikan masuknya gaya seks bebas yang bertentangan dengan norma dan agama yang dianut oleh warga Indonesia. Kampanye ini mengindikasikan bahwa Menteri Kesehatan tidak mengerti akar permasalahan terjadinya penularan penyakit kelamin, hamil diluar nikah dan terjadinya penyimpangan perilaku masyarakat indonesia," jelasnya.
“Karena itu lanjut Zahra, Menkes harus segera melakukan klarifikasi terkait ide gilanya tersebut.
"Sebelum kami turun ke jalan (demo).” pungkas Zahra.
Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi akan mengeluarkan kebijakan untuk mengintensifkan penggunaan kondom dengan sasaran kalangan dengan perilaku seks berisiko, termasuk pasangan suami istri dengan tujuan menghindari penularan penyakit dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Kampanye ini sesuai dengan target indikator MDGs, yaitu sasaran terhadap mereka yang memiliki seks berisiko.
Menkes menyampaikan perlu ditingkatkannya pendidikan agama dan pendidikan kesehatan reproduksi untuk melindungi para remaja dari perilaku seks berisiko. Juga dengan kampanye ABAT (Aku Bangga Aku Tahu) dengan target usia 15-24 tahun.






@http://www.tribunnews.com/