Tulisan Arab Melayu: Khazanah Budaya Riau yang Menjadi bahasa Universal Nusantara
Posted by Muhammad Irfan on Tuesday, September 10, 2013 with No comments
Di Yogyakarta atau kota lain di Jawa,
siswa SD sudah begitu akrab dengan bahasa dan budaya Jawa. Mereka sedari
kecil sudah dididik untuk mengerti budaya Jawa, menggunakan bahasa Jawa
sejak kecil. Di bangku sekolah, mereka akan bertemu dengan mata
pelajaran bahasa Jawa. Tradisi ini terpelihara dengan sendirinya
sehingga generasi muda mengerti dan tahu warisan luhur nenek moyangnya.
Di Riau, hal yang sama juga terjadi
namun cara ini tidak berlangsung lama, yakni tahun 90-an hingga awal
2000-an. Sekolah di Riau memiliki mata pelajaran muatan lokal Arab
Melayu. Tulisan Arab Melayu menjadi program wajib kurikulum dasar muatan
lokal yang memberikan arti dan makna bagi pelestarian budaya.
Mata pelajaran Arab Melayu ini memiliki
makna sebagai interaksi dengan kehidupan masa lalu yang teraktualisasi
pada cerita-cerita rakyat yang menggambarkan perilaku budaya yang
ditampilkan dalam bentuk syair, hikayat, gurindam, pantun, petuah.
Dulunya, huruf Arab Melayu atau Jawi
menjadi bahasa yang universal di Nusantara. Surat-surat raja-raja
Nusantara ditulis dalam huruf Arab Melayu (Jawi). Sebagian besar karya
sastra nusantara seperti Hikayat Hang Tuah, Hikayat Raja-raja Pasai dan
lainnya ditulis dalam huruf Jawi. Cap atau stempel kerajaan pun ditulis
ke dalam huruf Jawi. Mata uang di awal-awal penjajahan yang diterbitkan
VOC pun juga menggunakan huruf Jawi.
Sayangnya, kini tradisi tersebut telah
hilang seiring waktu. Mata pelajaran muatan lokal Arab Melayu di Riau
hanya bertahan sebentar. Generasi saat ini di Kota Pekanbaru dan kota
lain di Riau maupun di Nusantara tidak banyak yang mengenal dan mengerti
huruf Arab melayu.
Perkembangan kesusasteraan Melayu ditandai dengan penggunaan huruf Arab Melayu. Masyarakat Melayu merasa tulisan tersebut telah menjadi milik dan identitasnya. Awalnya tulisan ini disampaikan melalui media dakwah dalam penyeberan agama islam di semenanjung Melayu.
Kini dengan adanya Visi Riau 2020 yang
menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara,
sebagian besar masyarakat kembali mempelajari dan melestarikan tulisan
Arab Melayu (Jawi). Hampir sebagian besar nama-nama jalan di Riau dan
kabupaten/kota ditulis dengan huruf Arab Melayu.
@http://www.indonesia.travel/
0 comments:
Post a Comment