5 Manfaat Jenggot dan Kumis Untuk Kesehatan Pria
Posted by Muhammad Irfan on Tuesday, September 10, 2013 with No comments
Banyak wanita yang merasa geli jika pasangannya bercambang alias
berjenggot. Ada juga yang mengatakan bahwa pria berjenggot itu jorok
dan malas membersihkan diri. Tapi jangan salah, jenggot dan kumis itu
ada gunanya juga bagi kesehatan pria.
Untuk itu sebelum meminta pasangan mencukur
jenggotnya, simak dulu beberapa manfaat kumis dan jenggot bagi pria
seperti dikutip dari Daily Mail.
1. Pelindung dari sinar matahari
Sebuah studi terbaru dari University of Southern Queensland mengungkapkan bahwa jenggot dapat memberikan perlindungan yang signifikan dari sinar matahari yang dapat menyebabkan kerusakan kulit dan kanker kulit.
Sebuah studi terbaru dari University of Southern Queensland mengungkapkan bahwa jenggot dapat memberikan perlindungan yang signifikan dari sinar matahari yang dapat menyebabkan kerusakan kulit dan kanker kulit.
Secara rinci, peneliti menemukan bahwa bagian tubuh yang tertutup
oleh kumis dan cambang rata-rata tiga kali lebih sedikit terpapar sinar
UV yang berbahaya dibandingkan dengan bagian tubuh yang tidak tertutup
rambut apapun.
Dengan menggunakan teknik dosimetrik yang dapat mengukur jumlah sinar
atau radiasi yang diserap tubuh, diperoleh fakta bahwa jenggot
memberikan perlindungan terhadap sinar matahari hingga 90-95 persen,
meski hal itu bergantung pada panjangnya jenggot.
“Secara umum rambut memang menawarkan perlindungan terhadap sinar
matahari. Itulah mengapa wanita tak begitu mengalami kerusakan kulit
akibat sinar matahari jika rambutnya menutupi bagian belakang leher dan
bagian samping wajahnya,” tandas Dr. Nick Lowe, seorang pakar
dermatologi terkemuka yang berbasis di London.
“Tapi ternyata ketebalan rambutnya juga berpengaruh. Sama halnya
dengan faktor SPF karena makin tinggi kepadatan dan kelebatan rambutnya
maka makin tinggi SPF-nya. Makanya ketika saya berpraktik di California,
saya sering melihat peselancar yang botak tapi berjenggot justru lebih
sering mengalami kerusakan kulit akibat sinar matahari dan pra-kanker di
kepala mereka, daripada jika mereka punya rambut di atas kepala,”
tambahnya.
Teori lain dinyatakan oleh Iain Sallis, seorang konsultan trikologi.
Menurutnya cahaya memancar dalam bentuk garis lurus tapi ketika
bertabrakan dengan jenggot yang keriting, maka jenggot itu akan memecah
cahayanya sehingga tak pernah mencapai kulit.
2. Mencegah serangan asma
Pria yang asmanya dipicu oleh serbuk bunga dan debu dapat terlindungi oleh jenggot yang lebat karena jenggot itu dapat membantu mengurangi gejala asmanya.
Pria yang asmanya dipicu oleh serbuk bunga dan debu dapat terlindungi oleh jenggot yang lebat karena jenggot itu dapat membantu mengurangi gejala asmanya.
“Kumis yang menutupi area hidung dapat menghambat pemicu alergi atau
alergen masuk ke dalam hidung dan terhirup masuk ke paru-paru,” kata
Carol Walker, pakar rambut medis dan pendiri Birmingham Trichology
Centre.
Tapi menurut seorang dokter umum yang berbasis di London, Dr. Rob
Hicks, hanya serbuk sari yang bisa terperangkap dengan cara ini, tapi
tidak dengan debu yang berbentuk mikroskopis. Kalaupun bisa terjebak di
kumis, debu-debu itu bisa menumpuk di kumis dan hanya tinggal menunggu
waktu, lama-lama keduanya pun bisa masuk ke dalam hidung.
“Teorinya, kumis tak serta-merta dapat menghambat pemicu asma untuk
masuk ke saluran pernafasan, kecuali jika sangat lebat,” simpul Dr.
Felix Chua, dokter dan konsultan penyakit sistem pernafasan dari London
Clinic, Harley Street.
3. Memperlambat penuaan
Dari waktu ke waktu, rambut yang tumbuh di wajah dapat membantu menjaga kulit agar tetap awet muda dan sehat.
Dari waktu ke waktu, rambut yang tumbuh di wajah dapat membantu menjaga kulit agar tetap awet muda dan sehat.
“Dengan kata lain rambut itu menjaga agar kulit tetap lembab dengan
melindunginya dari angin yang dapat mengeringkan kulit dan mengganggu
upaya perlindungan terhadap kulit,” ujar Dr. Lowe.
Dr. Lowe juga menyarankan, jika mengenakan pelembab, usahakan agar
Anda juga memberi pelembab di kumis dan jenggot. Itu lebih baik daripada
mengoleskan pelembab pada bagian wajah yang tak berambut atau telah
dicukur karena akan lebih mudah terhapus.
4. Melawan batuk
Menurut Carol Walker, jenggot tebal yang tumbuh di bawah dagu dan leher akan meningkatkan temperatur leher serta membantu melawan demam dan batuk.
Menurut Carol Walker, jenggot tebal yang tumbuh di bawah dagu dan leher akan meningkatkan temperatur leher serta membantu melawan demam dan batuk.
“Rambut adalah semacam insulator yang dapat membuat Anda terus merasa
hangat. Jenggot yang panjang dan tebal juga dapat menjebak udara dingin
dan meningkatkan suhu leher sehingga Anda bisa bertahan di bawah cuaca
dingin,” tukasnya.
5. Mencegah ruam kulit
Justru jika Anda malas bercukur itu tandanya kulit Anda terhindar dari ruam kulit. “Bercukur itu merupakan penyebab utama infeksi bakteri pada bagian tubuh yang tertutup jenggot. Aktivitas ini dapat berakibat pada ruam akibat pisau cukur, rambut tumbuh ke dalam kulit dan folikulitis (infeksi folikel rambut yang menyebabkan munculnya bintik-bintik di kulit,” ungkap Dr. Martin Wade, konsultan dan pakar dermatologi dari London Skin and Hair Clinic.
Justru jika Anda malas bercukur itu tandanya kulit Anda terhindar dari ruam kulit. “Bercukur itu merupakan penyebab utama infeksi bakteri pada bagian tubuh yang tertutup jenggot. Aktivitas ini dapat berakibat pada ruam akibat pisau cukur, rambut tumbuh ke dalam kulit dan folikulitis (infeksi folikel rambut yang menyebabkan munculnya bintik-bintik di kulit,” ungkap Dr. Martin Wade, konsultan dan pakar dermatologi dari London Skin and Hair Clinic.
Sumber: Dailymail
@http://infojkt.com/
Categories: DUNIA LELAKI
0 comments:
Post a Comment