Tak Lagi Menyewa, KBRI Segera Miliki Kantor Baru di Brunei Darussalam

Posted by Muhammad Irfan on Saturday, October 06, 2012 with No comments




Kementerian Luar Negeri telah memperioritaskan pembangunan gedung Kedutaan Besar RI di tiga negara sahabat termasuk di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, yang selama ini masih berstatus sewa. "Kementerian Luar Negeri telah memproses pembangunan gedung permanen KBRI di sini, tapi baru dua tahun terakhir proses pembangunannya menjadi perhatian besar," kata Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Handriyo Kusumo Priyo di Bandar Seri Begawan, Jumat (5/10).

Menurut dia, Kemlu juga merencanakan pembangunan gedung KBRI di Berlin (Jerman) dan Abuja (Nigeria). "Khusus pembangunan gedung KBRI di Bandar Seri Begawan, pemenang tendernya sudah ada dan kontraknya akan ditandatangani di Jakarta," kata Handriyo.

Sejak 1987, Kemlu masih menyewa gedung kantor KBRI di Bandar Seri Begawan yang beralamat di Simpang 528, Lot 4498 Kg. Sungai Hanching Baru, Jalan Muara, P.O. Box 3013, BC2115. Gedung baru KBRI yang direncanakan selesai pembangunannya pada tahun 2013 berlokasi di Jalan Kebangsaan, berdekatan dengan gedung Kedutaan Besar Malaysia dan Kedutaan Besar Filipina. "Pemerintah menyediakan dana sebesar Rp83 miliar untuk gedung KBRI seluas 12.000 meter persegi dan berlantai tiga masing-masing untuk ruang kantor, ruang perpustakaan dan ruang pameran tetap. Tim teknisnya sudah ada dari Kementerian Pekerjaan Umum," kata Dubes Handriyo.

KBRI saat ini menampung sekitar 40 tenaga kerja wanita Indonesia (TKW) yang bermasalah dengan majikan mereka. Berdasarkan catatan KBRI di Brunei, sebanyak 60.000 warga Indonesia bekerja di berbagai sektor, terbanyak sebagai pembantu rumah tangga.

KTT ASEAN Dubes Handriyo mengatakan, lebih jauh dirinya berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan gedung baru KBRI bertepatan dengan konferensi tingkat tinggi ASEAN tahun 2013 dengan Brunei Darussalam sebagai tuan rumah. Para kepala negara dan pemerintah anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bertemu sedikitnya dua kali setahun dalam KTT ASEAN.

Brunei Darussalam akan mendapat giliran menjadi Ketua ASEAN menggantikan Kamboja, dan menjadi tuan rumah berbagai pertemuan terkait ASEAN baik di tingkat menteri, pejabat senior dan kelompok kerja.

Sebenarnya Brunei mendapat giliran menjadi Ketua ASEAN pada 2011. Tapi Indonesia dan Brunei bersepakat untuk bertukar tahun karena pada tahun 2013 Indonesia menjadi tuan rumah APEC. Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2011.

Prioritas hubungan dan kerja sama Indonesia dengan Brunei akan difokuskan pada dukungan kepada Brunei sebagai Ketua ASEAN agar berbagai kepentingan bersama ASEAN dan kepentingan nasional Indonesia dapat terakomodasi dalam pertemuan-pertemuan ASEAN selama tahun 2013






@http://internasional.tvonenews.tv/
Categories: