Bank Mandiri Seharusnya ada di Seluruh Distrik Timor Leste
Posted by Muhammad Irfan on Thursday, January 24, 2013 with No comments
Sekretaris Negara Urusan Pengembangan Sektor Swasta Timor Leste
Eneranda Martins meminta PT Bank Mandiri Tbk membuka lagi cabangnya
tidak hanya di Dili tetapi di semua distrik Timor Leste.
Selama ini ia melihat para pengusaha di distrik harus mengambil uang dan antre di Dili untuk mengatur arus keuangannya.
"Bank Mandiri tidak hanya di Dili tapi bisa buka cabang di distrik-distrik. Pengusaha-pengusaha di distrik harus ambil uang di Dili, antreannya panjang sekali," kata Eneranda dalam tatap muka Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dengan para pengusaha dan BUMN Indonesia di Dili, Timor Leste, Kamis (17/1).
Saat ini di Timor Leste terdapat bank asal Portugal Banco Nacional Ultramarino (BNU) dan bank asal Australia ANZ. Bahkan BNU sudah memiliki cabang hampir di seluruh Timor Leste.
"Bank BNU sudah hampir seluruh Timor Leste. Tinggal Bank Mandiri," lanjut Enerada.
Dahlan sendiri mendorong bank beraset terbesar di Indonesia tersebut membuka cabangnya ke seluruh Timor Leste. Untuk itu ia akan berbicara dengan Direktur Utama Bank Mandiri untuk mengembangkan cabang di sana.
"Mungkin setelah ada Telkomcel (operator seluler Timor Leste Telekomunikasi Indonesia Internasional SA) Bank Mandiri akan menempatkan diri. Komunikasi cabang Dili dan distrik bisa dibicarakan sekaligus dan operasionalnya," ujarnya.
Dari pengamatannya di kantor cabang Bank Mandiri, Dahlan yakin karyawan Bank Mandiri termasuk karyawan yang cukup antusias bekerja dan kegiatan di sana mencerminkan semangat orang berusaha.
"Bukan karyawan yang berada dalam bisnis beku. Begitupun juga di Merpati, mereka antusias," katanya.
Namun General Manager Bank Mandiri Dili M Jani mengatakan permasalahan legal dan hukum pengadaan lahan yang tidak jelas membuat pihaknya sulit melakukan ekspansi dari sisi pembiayaan. "Kita kredit macetnya 0% tapi bank tetangga bisa sampai 60%. Kalau macet, ambil sertifikat juga bingung, ada yang palsu juga," ujarnya.
Masalah legal lainnya adalah transaksi pembiayaan US$ 10 ribu ke atas harus menggunakan notaris berbahasa Portugis atau Tetum. Menurut Jani, persyaratan Bank Mandiri yang ketat menyulitkan mencari notaris yang sesuai kualifikasi.
Dari sisi ekspansi cabang, ketidaktersediaan kantor cabang bank sentral di distrik menyulitkan ketersediaan dan keamanan uang. Saat ini bank sentral hanya ditemui di Dili dan distrik Oecussi-Ambeno.
Saat ini total kredit yang disalurkan Bank Mandiri sejak berdiri 2003 sampai sekarang sekitar US$ 3 juta. Jani mengungkapkan beberapa tahun terakhir penambahan kredit cukup minim karena penyaluran selektif dan kendala yang terjadi di Timor Leste tersebut
Selama ini ia melihat para pengusaha di distrik harus mengambil uang dan antre di Dili untuk mengatur arus keuangannya.
"Bank Mandiri tidak hanya di Dili tapi bisa buka cabang di distrik-distrik. Pengusaha-pengusaha di distrik harus ambil uang di Dili, antreannya panjang sekali," kata Eneranda dalam tatap muka Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dengan para pengusaha dan BUMN Indonesia di Dili, Timor Leste, Kamis (17/1).
Saat ini di Timor Leste terdapat bank asal Portugal Banco Nacional Ultramarino (BNU) dan bank asal Australia ANZ. Bahkan BNU sudah memiliki cabang hampir di seluruh Timor Leste.
"Bank BNU sudah hampir seluruh Timor Leste. Tinggal Bank Mandiri," lanjut Enerada.
Dahlan sendiri mendorong bank beraset terbesar di Indonesia tersebut membuka cabangnya ke seluruh Timor Leste. Untuk itu ia akan berbicara dengan Direktur Utama Bank Mandiri untuk mengembangkan cabang di sana.
"Mungkin setelah ada Telkomcel (operator seluler Timor Leste Telekomunikasi Indonesia Internasional SA) Bank Mandiri akan menempatkan diri. Komunikasi cabang Dili dan distrik bisa dibicarakan sekaligus dan operasionalnya," ujarnya.
Dari pengamatannya di kantor cabang Bank Mandiri, Dahlan yakin karyawan Bank Mandiri termasuk karyawan yang cukup antusias bekerja dan kegiatan di sana mencerminkan semangat orang berusaha.
"Bukan karyawan yang berada dalam bisnis beku. Begitupun juga di Merpati, mereka antusias," katanya.
Namun General Manager Bank Mandiri Dili M Jani mengatakan permasalahan legal dan hukum pengadaan lahan yang tidak jelas membuat pihaknya sulit melakukan ekspansi dari sisi pembiayaan. "Kita kredit macetnya 0% tapi bank tetangga bisa sampai 60%. Kalau macet, ambil sertifikat juga bingung, ada yang palsu juga," ujarnya.
Masalah legal lainnya adalah transaksi pembiayaan US$ 10 ribu ke atas harus menggunakan notaris berbahasa Portugis atau Tetum. Menurut Jani, persyaratan Bank Mandiri yang ketat menyulitkan mencari notaris yang sesuai kualifikasi.
Dari sisi ekspansi cabang, ketidaktersediaan kantor cabang bank sentral di distrik menyulitkan ketersediaan dan keamanan uang. Saat ini bank sentral hanya ditemui di Dili dan distrik Oecussi-Ambeno.
Saat ini total kredit yang disalurkan Bank Mandiri sejak berdiri 2003 sampai sekarang sekitar US$ 3 juta. Jani mengungkapkan beberapa tahun terakhir penambahan kredit cukup minim karena penyaluran selektif dan kendala yang terjadi di Timor Leste tersebut
@http://www.metrotvnews.com/
Categories: EKONOMI, INTERNASIONAL
0 comments:
Post a Comment