Kota Bukittinggi Rangking Kedua Penderita HIV-Aids
Posted by Muhammad Irfan on Tuesday, February 21, 2012 with No comments
Kota Bukittinggi mendapat rangking kedua dalam jumlah penderita HIV Aids se-Sumbar. Hal ini tidak heran lagi, karena salah satu rumah sakitnya ada di kota ini, yakni rumah sakit provinsi yang merupakan rumah sakit rujukan yakni Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM). Namun untuk penduduk Bukittinggi berkisar 40 persen selebihnya dari luar Bukittinggi.
“Jadi wajar saja kalau kota kita sebagai rangking kedua se Sumbar, kita juga mengambil data dari rumah sakit. Artinya penderita ini bukan orang Bukittinggi saja. Jadi angkanya hingga akhir tahun kemarin pencapai 144 kasus,” terang kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi , Sofia Dasmauli pada Singgalang Rabu (15/2).
Dikatakan, Dinas Kesehatan juga bekerjasama dengan komisi Pengggulangan Aids (KPA) dalam penaggulangan penyakit menular ini. Kantornya juga berada di belakang kantor DKK. Dalam kerjasama ini, pemko juga menghibahkan dana sekitar Rp350 juta untuk operasional KPA. Jangkauan juga tidak hanya di Bukittinggi saja tapi sampai ke Tanah Datar, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Agam serta Pasaman.
“Ke depannya kami akan mengadakan pelatihan pelatihan khususnya bagi petugas. Selain itu ada dua puskesmas kita yang menjadi puskesmas wajib lapor bagi pemakai narkoba yakni Guguk Panjang dan Mandiangin. Petugas kita juga akan ada yang akan ikut pelatihan serta yang telah ada ikut pelatihan dari Kementerian Kesehatan,” katanya.
Untuk itu akan dibantu peralatan. Namun untuk wajib lapor tersebut cukup sulit untuk menjangkau komunitas ini jadi butuh bantuan dari KPA.
Untuk memperkecil angka HIV ini maka dibutuhkan kerjasama, seperti DKK dengan KPA.(303)
Dikatakan, Dinas Kesehatan juga bekerjasama dengan komisi Pengggulangan Aids (KPA) dalam penaggulangan penyakit menular ini. Kantornya juga berada di belakang kantor DKK. Dalam kerjasama ini, pemko juga menghibahkan dana sekitar Rp350 juta untuk operasional KPA. Jangkauan juga tidak hanya di Bukittinggi saja tapi sampai ke Tanah Datar, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Agam serta Pasaman.
“Ke depannya kami akan mengadakan pelatihan pelatihan khususnya bagi petugas. Selain itu ada dua puskesmas kita yang menjadi puskesmas wajib lapor bagi pemakai narkoba yakni Guguk Panjang dan Mandiangin. Petugas kita juga akan ada yang akan ikut pelatihan serta yang telah ada ikut pelatihan dari Kementerian Kesehatan,” katanya.
Untuk itu akan dibantu peralatan. Namun untuk wajib lapor tersebut cukup sulit untuk menjangkau komunitas ini jadi butuh bantuan dari KPA.
Untuk memperkecil angka HIV ini maka dibutuhkan kerjasama, seperti DKK dengan KPA.(303)
0 comments:
Post a Comment