3 Butik Unik yang Seru di Lot 10, Malaysia
Posted by Muhammad Irfan on Wednesday, February 22, 2012 with No comments
Kamis pagi (19/05/2011) pukul 10.00 waktu Kuala Lumpur, saya dan Dina mampir ke Lot 10, mall up market pertama di Bukit Bintang. Mall ini berisi beberapa brand ternama seperti Zara, Debenhams, dan departement store bernama Isetan.
Awalnya mal ini terlihat biasa saja sehingga nafsu belanja kami berkurang. Sampai akhirnya kami menginjakkan kaki di lantai 2, ada 3 buah butik yang membuat kami terpana.
Butik pertama bernama Be My Gas. Interiornya berkonsep gothic glamorous dengan paduan warna hitam, merah, lampu ala victorian dan dipenuhi bling-bling stuff serta bulu-bulu ala Tata Dado. Baju-baju yang dijual adalah evening dress, cocktail dress, dan dress yang cocok untuk clubbing.
Baju-baju di sini dirancang langsung oleh pemilik toko dan diproduksi di China untuk menghemat biaya. Ada juga baju impor dari HK dan Bangkok.
Barang yang dijual di sini harganya mulai dari RM 80 atau sekitar Rp 228ribu sampai RM 200 atau sekitar Rp 572 ribu. Cocok banget untuk kamu yang suka sama HK upper class style. Sayang kami dilarang mengambil foto di toko ini.
Butik kedua bernama Teather, koleksinya adalah baju-baju pria. Sepertinya baju pria yang dijual di sini bukan untuk pria biasa. Karena koleksi pria yang dijual antara lain flowery long sleeves shirt maupun fit body shirt dengan bahan transparan penuh bling-bling. Selain itu, mereka juga menjual Thong.
Akhirnya setelah beramah tamah dengan shopkeeper butik ini yang bernama Wan, kami mendapat jawaban tentang pertanyaan yang ada di kepala kami. Teather adalah butik yang utamanya ditujukan untuk kaum gay, tapi banyak juga straight guy yang datang ke sini.
Baju-baju di toko ini, kebanyakan diimpor dari Bangkok maupun HK. Harga barang-barang disini mulai dari RM 28 sampai RM 200.
Dari Wan juga, akhirnya kami mengetahui kalau pemilik Teathre dan Be My Gas adalah seorang gay bernama Mr. Elen. Aha! Sekarang saya tahu kenapa fashion taste kedua butik ini sangat unik dan ekstrem.
Butik ketiga bernama Lola Parloza, ternyata butik ini juga milik Mr. Elen. Konsepnya sama seperti Be My Gas: glamorous. Tapi Lola Parloza ditargetkan untuk remaja sehingga desain dan motif baju di toko ini terlihat lebih muda, colorfull dan terkesan flirty.
Asal barangnya pun masih sekitar HK dan bangkok. Harganya berkisar RM 45 sampai RM 150. Wah, ternyata ada juga butik yang sangat menarik di mall yang sudah mulai sepi ini.
@ http://wolipop.detik.com/
Awalnya mal ini terlihat biasa saja sehingga nafsu belanja kami berkurang. Sampai akhirnya kami menginjakkan kaki di lantai 2, ada 3 buah butik yang membuat kami terpana.
Butik pertama bernama Be My Gas. Interiornya berkonsep gothic glamorous dengan paduan warna hitam, merah, lampu ala victorian dan dipenuhi bling-bling stuff serta bulu-bulu ala Tata Dado. Baju-baju yang dijual adalah evening dress, cocktail dress, dan dress yang cocok untuk clubbing.
Baju-baju di sini dirancang langsung oleh pemilik toko dan diproduksi di China untuk menghemat biaya. Ada juga baju impor dari HK dan Bangkok.
Barang yang dijual di sini harganya mulai dari RM 80 atau sekitar Rp 228ribu sampai RM 200 atau sekitar Rp 572 ribu. Cocok banget untuk kamu yang suka sama HK upper class style. Sayang kami dilarang mengambil foto di toko ini.
Butik kedua bernama Teather, koleksinya adalah baju-baju pria. Sepertinya baju pria yang dijual di sini bukan untuk pria biasa. Karena koleksi pria yang dijual antara lain flowery long sleeves shirt maupun fit body shirt dengan bahan transparan penuh bling-bling. Selain itu, mereka juga menjual Thong.
Akhirnya setelah beramah tamah dengan shopkeeper butik ini yang bernama Wan, kami mendapat jawaban tentang pertanyaan yang ada di kepala kami. Teather adalah butik yang utamanya ditujukan untuk kaum gay, tapi banyak juga straight guy yang datang ke sini.
Baju-baju di toko ini, kebanyakan diimpor dari Bangkok maupun HK. Harga barang-barang disini mulai dari RM 28 sampai RM 200.
Dari Wan juga, akhirnya kami mengetahui kalau pemilik Teathre dan Be My Gas adalah seorang gay bernama Mr. Elen. Aha! Sekarang saya tahu kenapa fashion taste kedua butik ini sangat unik dan ekstrem.
Butik ketiga bernama Lola Parloza, ternyata butik ini juga milik Mr. Elen. Konsepnya sama seperti Be My Gas: glamorous. Tapi Lola Parloza ditargetkan untuk remaja sehingga desain dan motif baju di toko ini terlihat lebih muda, colorfull dan terkesan flirty.
Asal barangnya pun masih sekitar HK dan bangkok. Harganya berkisar RM 45 sampai RM 150. Wah, ternyata ada juga butik yang sangat menarik di mall yang sudah mulai sepi ini.
0 comments:
Post a Comment