Secara Historis, Sabah Tetap Milik Kesultanan Sulu
Posted by Muhammad Irfan on Friday, March 08, 2013 with No comments
Berdasarkan penelusuran dari wikipedia,
wilayah Sabah sebenarnya milik Kesultanan Brunei, yang kemudian
diberikan ke Sultan Sulu, lantaran telah membantu negara kecil itu dalam
meredam konflik antar warga sipil.
Aktual.co — Setelah Malaysia mencaplok
Sipadan-Ligitan, yang sebenarnya masuk wilayah Indonesia, kini nasib
yang sama dialami Kesultanan Sulu, Filipina. Tanah warisan sejak ratusan
tahun silam, ingn direbut negeri jiran. Bedanya dengan pemimpin
Indonesia, Sultan Sulu dan masyarakatnya berani mempertaruhkan nyawanya
untuk merebut wilayah leluhur mereka, Negara Bagian Sabah.
Berdasarkan
penelusuran dari wikipedia, wilayah Sabah sebenarnya milik Kesultanan
Brunei, yang kemudian diberikan ke Sultan Sulu, lantaran telah membantu
negara kecil itu dalam meredam konflik antar warga sipil.
Permintaan
untuk mengakui Sabah sebagai wilayah Sulu ini bukan yang pertama. Di
masa Presiden Filipina Diosdado Macapagal pernah mengajukan klaim agar
wilayah itu dikembalikan pada Kesultanan Sulu, namun tidak ditanggapi
hingga menjadi berlarut-larut dan Malaysia keburu membentuk negara
federasi yang menggabungkan Sabah serta Sarawak untuk menjadi bagian
dari negaranya. Namun, secara adat jelas, Sabah milik Sulu.
Tak
punya penyelesaian yang pasti, Kesultanan Sulu hendak merebut kembali
wilayah mereka. Sekitar 100 orang Sulu dengan kapal berukuran sedang
merapat ke wilayah Lahat Datu dan menduduki tempat itu sebagai basis
pertahanan demi kembalinya tanah leluhur mereka. Bukannya menempuh jalan
damai, pemerintah Malaysia justru mengambli langkah represif dengan
mengusir orang-orang Sulu dari tanah diklaim milik Negeri Jiran yang
sah.
Sulu meradang. Mereka melawan semampunya
dan ini pun membuahkan hasil lantaran pihak militer Malaysia banyak
jatuh korban. Genderang perang dikibarkan oleh Perdana Menteri Najib
Razak berbalas ancaman serupa dari orang-orang Sulu sebagian besar
menempati wilayah selatan Filipina.
Semakin
darurat, Malaysia kebakaran jenggot dengan mengerahkan armada jet
tempur. Najib mengatakan Negeri Jiran tidak mempunyai pilihan selain
menumpas habis musuh yang mengancam negaranya. Najib mungkin sudah lupa
jika ada jalan bernama diplomasi sebagai opsi pertama agar konflik ini
tidak memakan korban, seperti dilansir surat kabar the Australian (5/3).
@http://www.aktual.co/i
Categories: INTERNASIONAL
0 comments:
Post a Comment