FUNGSI HUBUNGAN

Posted by Muhammad Irfan on Saturday, March 29, 2014 with No comments


Hubungan mau tidak mau menyakitkan, yang terlihat di dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika di dalam hubungan tidak terdapat ketegangan, maka itu bukan lagi hubungan, melainkan sekadar tidur yang nyaman, terbius -- yang diinginkan dan lebih disukai oleh kebanyakan orang.

Konflik terjadi antara keinginan akan kenyamanan ini dengan apa yang faktual, antara ilusi dan aktualitas. Jika Anda memahami ilusi itu, Anda dapat, dengan mengesampingkannya, mengarahkan perhatian Anda untuk memahami hubungan. Tetapi jika Anda mencari rasa aman dalam hubungan, itu menjadi investasi dalam kenyamanan, dalam ilusi -- padahal kebesaran hubungan justru terletak pada rasa tak-amannya. Dengan mencari rasa-aman dalam hubungan, Anda menghalangi fungsinya, yang menghasilkan tindakan dan kemalangannya sendiri.

Sesungguhnya, fungsi hubungan adalah untuk mengungkap seluruh keadaan diri kita sendiri. Hubungan adalah proses pengungkapan-diri, pengenalan-diri. Pengungkapan-diri ini menyakitkan, menuntut penyesuaian, kelenturan pikiran-emosi terus-menerus. Itu adalah pergulatan yang menyakitkan, dengan masa-masa kedamaian dengan pencerahan. ....

Tetapi kebanyakan kita menghindari atau mengabaikan ketegangan di dalam hubungan, dan lebih menyukai kemudahan dan kenyamanan dalam kebergantungan yang memuaskan, rasa aman yang tak punya tantangan, tempat berlabuh yang aman. Maka keluarga dan hubungan lain menjadi tempat pelarian, pelarian bagi mereka yang tidak mau berpikir.

Bila rasa tak-aman menyelinap menjadi kebergantungan, seperti selalu demikian yang terjadi, maka di situ hubungan dibuang dan hubungan baru diambil dengan harapan untuk menemukan rasa aman yang lestari; tetapi tidak ada rasa aman dalam hubungan, dan kebergantungan hanya menghasilkan ketakutan.

Tanpa memahami proses rasa aman dan ketakutan, hubungan menjadi penghalang yang membelenggu, jalan kegelapan. Maka seluruh eksistensi ini menjadi pergulatan dan kesakitan, dan tidak ada jalan keluar dari situ kecuali dengan berpikir benar, yang datang dengan pengenalan-diri.

 






J Krishnamurti
Buku Kehidupan: Hubungan
Categories: