ORANG MINANG MEMANG TELAH LAMA DI MALAYSIA
Posted by Muhammad Irfan on Friday, August 19, 2011 with No comments
Kedatangan orang Minang pertama di Negeri Sembilan sekitar tahun 1467 M.
ORANG MINANG MEMANG TELAH LAMA DI MALAYSIA
(Dikutip dari Majalah Bulanan Rantau terbitan Biro Administrasi Pembangunan dan Kerjasama Rantau Setda Prov. Sumbar edisi April 2010)
Padang, 31 Juli 2010. Orang Minang dari dulu sampai sekarang memang sudah terbiasa dengan kehidupan merantau. Mereka merantau ada yang dekat ada yang jauh, bahkan sampai keluar negeri, misalnya saja ke negara jiran Malaysia. Orang Minang sudah lama di Malaysia, sebagaimana dikutip dari majalah bulanan rantau, ceritanya adalah sebagai berikut.
Haji Mohd. Zain, Haji Hamzah dan Mohd. Zain Haji Bahari dalam makalahnya berjudul Adat Perpatih Selepas 1990 (Tinjauan Politik dan Ekonomi) dalam Seminar Kebangsaan Adat Perpatih & Wilayah Budaya Negeri Sembilan di Universiti Pertanian Malaysia, Serdang, Selangor, hingga 5 Mei 1984, menyebut kedatangan orang Minang pertama di Negeri Sembilan sekitar tahun 1467 M.
Mohd. Zain menyebutkan Orang Minang pertama yang datang di Negeri Sembilan tiba di Rembau adalah Datuk Lelo Balang bersama beberapa orang dari Batu Hampar, Mungkar, Simalanggang, Payakumbuh dan beberapa nagari lain di daerah Luhak 50 Koto (sekarang Kabupaten 50 Kota dan Kabupaten Kampar). Orang Minang kemudian mendirikan Kerajaan Negeri Sembilan dan rajanya pun didatangkan dari Kerajaan Pagaruyung, pertama Raja Malewar (1773-1795).
Setelah kemerdekaan Indonesia 1945 dan Malaysia 1947, meski sempat terganjal konfrontasi dizaman Presiden Soekarno tahun 1960-an, hubungan Malaysia dan Miangkabau terus terjalin. Kini ratusan ribu masyarakat Minang Perantau di Malaysia tergabung dibawah Organisasi Kebajikan Masyarakat Minang Malaysia (K3M). K3M diketuai H. Buchari Ibrahim, asal Bukittinggi. Pelindungnya adalah Datuk Rais Yatim, Menteri Kebudayaan Malaysia, juga asal Bukittinggi. Pada 28 Maret lalu organisasi ini mengadakan musyawarah tahunan.
Anggota K3M sebagian besar bekerja sebagai pedagang tekstil dan pengusaha restoran. K3M punya koperasi dan bekerjasama dengan koperasi yang ada di Bukittinggi dibidang pengadaan tekstil, bordiran dan kompeksi. Menurut H. Buchari Ibrahim, Koperasi K3M berencana membangun sekolah dasar, SMP secara online.
Ketika Ranah Minang dilanda musibah gempa 30 September 2009 lalu, K3M langsung mendirikan posko mengumpulkan dana untuk para korban. “Kami terus menjali hubungan dan tetap jadi bagian dari kampung halaman”, ujar H. Buchari.
0 comments:
Post a Comment