Ada Apa dengan Kurikulum 2013?

Posted by Muhammad Irfan on Friday, April 19, 2013 with No comments


Tiada petir atau guntur di terik siang hari tiba tiba turun hujan. Ini menggambarkan munculnya berita di media elektronik dan koran adanya uji publik Kurikulum 2013 selama tiga minggu mulai tanggal 29 November sampai  23 Desember 2012. Untuk mengobati rasa penasaran materi uji publik bisa diunduh di www.kemdiknas.go.id. Kalau menyimak sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia rata rata setiap sepuluh tahun mengalami perubahan dan penyempurnaan. Sejak kemerdekaan RI telah mengalami perubahan kurikulum sebanyak delapan kali yaitu pada tahun 1968, 1973, 1975, 1984, 1987, 1994, 2004, dan 2006. Tahun 2013 adalah perubahan kurikulum yang ke sembilan, yang akan diberlakukan awal tahun ajaran 2013/2014.
Yang menjadi pertanyaan, “Mengapa  akan diberlakukan Kurikulum 2013?” Menurut bahan uji publik kurikulum 2013 ada beberapa alasan antara lain tantangan masa depan semakin komplek untuk menghadapi tantangan global dan percepatan perkembangan teknologi informasi, kompetensi masa depan diperlukan kemampuan berkomunikasi secara kritis logis dan berkarakter agar mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah global, persepsi masyarakat masih menitik beratkan aspek kognitif dalam hasil pembelajaran, dan berbagai fenomena negatif dikalangan pelajar antara lain tawuran, narkoba, pergaulan bebas, kecurangan.
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan kurikulum sebelumnya (KTSP), keduanya mempunyai fungsi dan tujuan yang sama serta berpijak dari undang undang  yang sama yaitu  Undang Undang No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional.  Pasal 3 undang undang tersebut menyatakan bahwa fungsi Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sedangkan tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dari hasil evaluasi beberapa hal yang dikoreksi dan direvisi pada KTSP yang akan menjadi titik tekan dalam kurikulum 2013 antara lain:
  • konten KTSP masih terlalu padat (mata pelajaran banyak, materinya meluas,  dan tingkat kesukarannya melampaui usia anak);
  • belum sepenuhnya berbasis kompetensi, belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan;
  • belum terakomodasi pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, dan kewirausahaan;
  • belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global;
  • standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru;
  • standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (sikap, keterampilan, dan pengetahuan) dan belum tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
Bukan berarti kurikulum sebelumnya lebih jelek dan harus ditinggalkan sama sekali, karena pada dasarnya kurikulum 2013 adalah koreksi dan penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Sebaik apapun kurikulum jika tidak ditunjang dengan guru yang profesional tidak akan memberikan dampak yang lebih baik.
Guru sebagai ujung tombak dalam implementasi kurikulum 2013, mengundang banyak pertanyaan dan berusaha mencari jawaban sekaligus langkah langkah persiapan beradaptasi dengan kurikulum baru. Terbayang pekerjaan berat di depan mata untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus dan RPP kurikulum 2013, padahal sewaktu KTSP diberlakukan hingga saat ini barangkali belum bisa diimplementasikan dengan optimal dalam pembelajaran. Guru dituntut sebagai pembelajar cepat untuk meramu empat komponen kurikulum 2013 yang meliputi standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan kompetensi siswa yang seimbang antara sikap (attitude), ketrampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge) untuk menghasilkan lulusan yang produktif, kreatif, inovatif yang mampu menjawab tantangan global.
Untuk membuat siswa yang kreatif dan inovatif diperlukan guru yang lebih kreatif dan inovatif dalam menyiapkan materi, penilaian, dan metoda penyampaian yang menyenangkan dengan memperhatikan kesiapan psikologi siswa sebelum belajar.
Perubahan perubahan yang ada harus segera disikapi agar ketika kurikulum 2013 diberlakukan guru sudah siap mental untuk menerapkan dalam pembelajaran.  Memang sampai saat ini belum ada sumber acuan yang rinci, kemungkinan setelah uji publik telah berakhir tanggal 23 Desember 2012, telah mengantongi beberapa masukan dan saran dari delapan kota yang telah dijadikan tempat uji publik dan berbagai komentar dan pandangannya melalui web  http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id,  mendikbud akan segera mensosialisasikan kurikulum 2013 versi lengkap  dan lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir  sebelum diterapkan pada awal tahun ajaran baru 2013/2014.
Secara garis besar tuntutan kurikulum 2013 menurut penulis adalah untuk mempersiapkan generasi di masa mendatang yang tangguh, mampu bersaing dengan di era teknologi informasi yang berkembang dengan cepat, mampu bisa beradaptasi tantangan global, serta mampu memberikan solusi segala permasalahan terkini. Untuk itu tantangan untuk para gru tidak ringan, mulai saat ini agar selalu mengikuti perkembangan informasi terkini, menjadi teladan bagi siswanya untuk senantiasa kerja keras untuk menjadi guru profesional, mampu mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam kegiatan belajar mengajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan untuk mempersiapkan generasi baru yang tangguh pada dekade mendatang.
Depok, 26 Desember 2012
Sumber Utama : Bahan Uji Publik Kurikulum 2013




 @http://edywiyono.guru-indonesia.net/



Categories: ,