KEKACAUAN YANG DICIPTAKAN OLEH WAKTU

Posted by Muhammad Irfan on Wednesday, April 01, 2015 with No comments


Waktu berarti bergerak dari apa adanya menuju “apa seharusnya”. Saya sekarang takut, dan suatu hari kelak saya akan bebas dari ketakutan; oleh karena itu, diperlukan waktu untuk bebas dari ketakutan—setidak-tidaknya begitulah pikiran kita. Untuk berubah dari apa adanya menjadi “apa seharusnya” dibutuhkan waktu. Nah, waktu menyiratkan adanya upaya di dalam selang waktu antara apa adanya dan “apa seharusnya”. Saya tidak suka ketakutan, dan saya akan berupaya memahami, menganalisis, membedahnya, atau saya akan menemukan akar penyebabnya, atau saya akan melarikan diri sama sekali darinya. Semua ini menyiratkan upaya—dan upaya adalah apa yang kita kenal. Kita selalu berada dalam konflik antara apa adanya dengan “apa seharusnya”. “Apa seharusnya” adalah suatu gagasan, dan gagasan itu khayal, itu bukan ‘apa adanya diri saya’, yang adalah fakta. Dan “apa adanya diri saya” hanya dapat diubah apabila saya memahami kekacauan yang diciptakan oleh waktu.
.... Jadi, mungkinkah bagi saya untuk bebas dari ketakutan sama sekali, sepenuhnya, seketika? Jika saya biarkan ketakutan berlanjut, saya akan menciptakan kekacauan selamanya. Oleh karena itu, kita melihat bahwa waktu adalah suatu unsur di dalam kekacauan, bukan cara untuk pada akhirnya bebas dari ketakutan. Jadi, tidak ada proses berangsur-angsur untuk bebas dari ketakutan, persis seperti tidak ada proses berangsur-angsur untuk bebas dari racun nasionalisme. Jika Anda memiliki nasionalisme dan Anda berkata pada akhirnya akan ada persaudaraan sesama manusia, di dalam selang waktu itu akan ada perang, ada kebencian, ada kesengsaraan, ada perpecahan yang mengerikan di antara sesama manusia ini; oleh karena itu, waktu menciptakan kekacauan.

~ J. Krishnamurti
Image Source : http://www.kampung-media.com/
Categories: