Polusi Asap di Singapura Melonjak di Level 371, Tertinggi Sejak 1997
Kabut asap yang melanda wilayah Singapura dilaporkan semakin memburuk. Kini, Level Pollutant Standards Index (PSI) mencapai level 371, yang merupakan level tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Badan Lingkungan Nasional (NEA) mencatat, level PSI 371 ini terjadi sejak pukul 13.00 waktu setempat. Level tertinggi yang sempat tercatat sebelumnya terjadi pada Rabu (19/6) malam, dengan PSI 321.
Meski pada pukul 14.00 waktu setempat, level PSI dilaporkan mengalami penurunan ke level 355. Namun kualitas udara di wilayah Singapura masih tergolong 'berbahaya' bagi manusia.
Dalam kondisi seperti ini, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (20/6/2013), warga setempat diimbau untuk tidak keluar rumah. NEA memperingatkan agar anak-anak, warga lanjut usia dan orang-orang yang memiliki penyakit untuk tetap di dalam rumah dan menghindari aktivitas outdoor.
Demi mencari solusi bagi krisis ini, pemerintah Singapura dan Indonesia menggelar rapat darurat di Jakarta. Kepala NEA Andrew Tan telah berada di Jakarta untuk mengikuti rapat ini.
NEA sendiri memprediksikan, polusi asap ini akan terus menyelimut wilayah Singapura selama beberapa hari ke depan. Terutama karena kondisi cuaca yang cenderung kering dan keberadaan angin yang berhembus ke wilayah Singapura.
Terakhir kali, level polusi udara di Singapura mencapai level tertinggi pada September 1997 lalu, dengan level PSI pada angka 226 atau berarti 'sangat tidak sehat'. Level PSI di atas 300 mengindikasikan kualitas udara yang 'berbahaya' bagi manusia. Sedangkan level PSI antara 201-300 mengindikasikan kualitas udara yang 'sangat tidak sehat' bagi manusia.
Badan Lingkungan Nasional (NEA) mencatat, level PSI 371 ini terjadi sejak pukul 13.00 waktu setempat. Level tertinggi yang sempat tercatat sebelumnya terjadi pada Rabu (19/6) malam, dengan PSI 321.
Meski pada pukul 14.00 waktu setempat, level PSI dilaporkan mengalami penurunan ke level 355. Namun kualitas udara di wilayah Singapura masih tergolong 'berbahaya' bagi manusia.
Dalam kondisi seperti ini, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (20/6/2013), warga setempat diimbau untuk tidak keluar rumah. NEA memperingatkan agar anak-anak, warga lanjut usia dan orang-orang yang memiliki penyakit untuk tetap di dalam rumah dan menghindari aktivitas outdoor.
Demi mencari solusi bagi krisis ini, pemerintah Singapura dan Indonesia menggelar rapat darurat di Jakarta. Kepala NEA Andrew Tan telah berada di Jakarta untuk mengikuti rapat ini.
NEA sendiri memprediksikan, polusi asap ini akan terus menyelimut wilayah Singapura selama beberapa hari ke depan. Terutama karena kondisi cuaca yang cenderung kering dan keberadaan angin yang berhembus ke wilayah Singapura.
Terakhir kali, level polusi udara di Singapura mencapai level tertinggi pada September 1997 lalu, dengan level PSI pada angka 226 atau berarti 'sangat tidak sehat'. Level PSI di atas 300 mengindikasikan kualitas udara yang 'berbahaya' bagi manusia. Sedangkan level PSI antara 201-300 mengindikasikan kualitas udara yang 'sangat tidak sehat' bagi manusia.
@http://news.detik.com