Tak Perlu Operasi Lutut ke Luar Negeri, Dokter Indonesia Juga Ahli

Posted by Muhammad Irfan on Friday, January 13, 2012 with No comments

Saat ini masyarakat sering menganggap dokter dari luar lebih ahli sehingga memilih berobat ke luar negeri. Padahal untuk operasi lutut dan panggul tak perlu ke luar negeri, karena dokter disini juga punya kemampuan yang sama bahkan lebih maju.

"Di Indonesia misalnya di Asean kita tergolong maju, teknologi apa yang kita tidak punya? teknologi dengan robot kita ada, cuman kita tidak boleh mempromosikan di dalam negeri sementara negara tetangga boleh," ujar Dr Nicolaas C Budhiparama, SpOT, Ketua Asosiasi Ahli Bedah Lutut dan Panggul Indonesia disela-sela acara 2nd Annual Scientific Meeting of The Indonesia Hip and Knee Soiety (IHKS) di HOtel Gran Melia, Jakarta, JUmat (13/1/2012).

Dr Nicolaas menuturkan untuk teknik computer assistent surgery disini sudah mulai sejak tahun 2004-2005, lalu ada juga teknik Double Bundle Reconstruction untuk sport yang dilakukan dr Andre Pontoh, SpOT dilakukan sejak tahun 2006.

"Teknik itu salah satu yang perdana di Asia, tapi banyak yang tidak tahu mengenai kemajuan ini," ujar dokter yang mengambil pendidikan bedah ortopedi di University Hospital, Leiden, Belanda.

Dr Nicolaas menjelaskan selama ini operasi yang dilakukan di luar negeri belum tentu semuanya berhasil karena ada juga yang gagal dan mengalami komplikasi, tapi pemerintahnya melindungi hal tersebut agar tidak muncul ke luar.

"Banyak masyarakat yang seolah-olah tidak boleh tahu mengenai kemajuan dari dokter yang ada di Indonesia, padahal negara tetangga belum tentu levelnya di atas kita," ujar dr Nicolaas yang menjadi kepala Departemen bedah ortopedi di RS Medistra, Jakarta.

"Saat ini ada 490 dokter bedah tulang tapi yang khusus hip and knee tidak sampai 10 persennya, itu masih kurang. Untuk itu kita ingin mengedukasi anggota sehingga kalau pengetahuannya baik maka mereka bisa melayani pasien dengan baik," ujar dr Andre Pontoh, SpOT.

Selain itu masyarakat cenderung belum peduli, masih kurangnya pengetahuan serta adanya kesalahan persepsi di masyarakat yang membuat sebagian besar pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam tahap lanjut.

Untuk di Indonesia paling banyak penyebab cedera ini disebabkan oleh trauma seperti kecelakaan, gangguan pada sendi panggul serta urat atau ligamen yang putus. Kondisi ini bisa disebabkan oleh olahraga atau proses degeneratif.

Degeneratif pada umumnya karena usia, ada juga yang sekitar 15 persen disebabkan oleh bekas kecelakaan dulu (sekunder). Misalnya dulu pernah kecelakaan terus patahnya atau sambungannya tidak rata.

http://www.detikhealth.com