Misa di Gereja ini Gunakan Tiga Bahasa
Posted by Muhammad Irfan on Monday, December 26, 2011 with No comments
Kalau biasanya Misa Natal diadakan hanya satu bahasa, lain halnya dengan di Gereja Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat. Misa Natal di gereja ini sudah tradisi menggunakan tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, Belanda, dan Inggris.
Gereja yang sudah berdiri sejak 1839 ini bahkan menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa awal siar agama. "Dulu tidak ada bangsa Melayu yang beragama Kristen. Jadi, sejak didirikan Gereja ini sudah menggunakan Bahasa Belanda. Seiring perkembangannya, baru memakai Bahasa Indonesia, " ujar Pdt. H Deni Matulapelwa ketika ditemui VIVAnews.com usai Misa di Jakarta, 25 Desember 2011.
Meski masih menjalankan tradisi Misa Natal dengan menggunakan tiga bahasa, jamaat yang datang pada Misa berbahasa asing sudah mulai berkurang. "Biasanya jemaat merupakan pendatang," paparnya.
Sejak pukul 08.00, jemaat tampak mememuhi ruang gereja yang dipimpin oleh Pdt. H Deni Matulapelwa. Dijadwalkan, Misa Natal berbahasa Indonesia diadakan pada 18.30 WIB, sedangkan yang berbahasa Inggris pada pukul 17.00 WIB, sedangkan bahasa Belanda pada 10.00 WIB.
Menurutnya, makna Natal tahun ini menggambarkan manusia yang selalu diperbaharui, meski tetap memegang teguh kesederhanaan. "Seharusnya umat yang merayakan Natal tidak berpesta pora, tetapi lebih merayakannya di dalam hati."
Ia pun berharap pada tahun yang baru, umat dapat memperbaharui diri dengan cinta kasih dan kesederhanaan. "Semoga dihindarkan dari pengaruh yang tidak baik seperti korupsi. Buat apa merayakan Natal kalau tetap menjalankan korupsi," katanya.
Gereja yang sudah berdiri sejak 1839 ini bahkan menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa awal siar agama. "Dulu tidak ada bangsa Melayu yang beragama Kristen. Jadi, sejak didirikan Gereja ini sudah menggunakan Bahasa Belanda. Seiring perkembangannya, baru memakai Bahasa Indonesia, " ujar Pdt. H Deni Matulapelwa ketika ditemui VIVAnews.com usai Misa di Jakarta, 25 Desember 2011.
Meski masih menjalankan tradisi Misa Natal dengan menggunakan tiga bahasa, jamaat yang datang pada Misa berbahasa asing sudah mulai berkurang. "Biasanya jemaat merupakan pendatang," paparnya.
Sejak pukul 08.00, jemaat tampak mememuhi ruang gereja yang dipimpin oleh Pdt. H Deni Matulapelwa. Dijadwalkan, Misa Natal berbahasa Indonesia diadakan pada 18.30 WIB, sedangkan yang berbahasa Inggris pada pukul 17.00 WIB, sedangkan bahasa Belanda pada 10.00 WIB.
Menurutnya, makna Natal tahun ini menggambarkan manusia yang selalu diperbaharui, meski tetap memegang teguh kesederhanaan. "Seharusnya umat yang merayakan Natal tidak berpesta pora, tetapi lebih merayakannya di dalam hati."
Ia pun berharap pada tahun yang baru, umat dapat memperbaharui diri dengan cinta kasih dan kesederhanaan. "Semoga dihindarkan dari pengaruh yang tidak baik seperti korupsi. Buat apa merayakan Natal kalau tetap menjalankan korupsi," katanya.
0 comments:
Post a Comment