China, Indonesia, Malaysia Berang Disadap AS

Posted by Muhammad Irfan on Tuesday, November 26, 2013 with No comments


Setelah diserang sekutunya di Eropa, Amerika Serikat kini diserang korban penyadapannya di Asia. Kali ini, oleh China dan Indonesia.
Indonesia mengecam Australia yang merupakan jaringan AS untuk menyadap Indonesia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Jumat (1/11/2013) , memanggil duta besar Australia. Sebagaimana dilaporkan Sydney Morning Herald (SMH), kedubes Australia di Jakarta digunakan sebagai basis untuk menyadap telepon dan data.
Selain Indonesia, China juga menyatakan kemarahannya kepada AS karena menyadap pemimpin mereka. Dari dokumen yang pertama kali dibocorkan oleh Edward Snowden ini diungkap oleh majaah Jerman, Der Spiegel. Disebutkan, AS, Inggris, Australia, dan Kanada digunakan oleh AS untuk menyadap negara lain.
Sebagaimaan diberitakan SMH, Kedubes yang digunakan antara lain di Jakarta, Bangkok, Hanoi, Beijing, dan Kuala Lmpur. Mantan anggota intelijen Australia yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada SMH bahwa kedubes Australia di Jakarta dan Konjen di Bali digunakan untuk menyadap.
Dalam sebuah pernyataannya, Menlu marty Natalegawa mengatakan, “Kami tidak bisa menerima perlakuan itu dan secara tegas memprotes kabar adanya penyadapan terhadap kita,” ujarnya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan Beijing benar-benar kesal atas perlakuan itu. “China meminta AS mengklarifikasi dan menjelaskan masalah ini. Kami meminta semua kedutaan besar di China menghormati Konvensi Wina,” tegasnya.
Kementerian Luar Negeri Malaysia juga demikian. Dalam pernyataanya, mereka meminta klarifikasi dari kedubes AS di Kuala Lumpur dan menegaskan bahwa masalah tersebut menganggu keamanan dan kedaulatan Malaysia.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan, “Semua agen pemerintah Australia bekerja atas dasar hukum yang jelas.




http://web.inilah.com/