Perantau di Kuala Lumpur Gagas Minangkabau Expo

Posted by Muhammad Irfan on Friday, August 19, 2011 with No comments
KUALA LUMPUR, HALUAN — Masyarakat Minang di Kuala Lumpur, Malaysia, berkeinginan menggelar Minangkabau Expo di ibukota negara jiran tersebut untuk lebih mem­perkenalkan Sumatera Barat kepada dunia internasional, termasuk rencana untuk men dirikan Rumah Gadang Minangkabau.

Keinginan itu mengapung saat digelarnya pertemuan sejumlah organisatoris Perantau Minang Malaysia, Buchari Ibrahim (Ketua Pertubuhan Ikatan Kebajikan Masyarakat Minangkabau/PIKMM) dan Haswin Darwis (Ketua Koperasi Minang Kuala Lumpur) serta beberapa orang lainnya dengan Sekretaris Jenderal Forum Silaturahim Saudagar Minang (FSSM) yang juga Ketua Umum Gebu Minang Jawa Timur, Firdaus Hasan Basri di Kualalumpur, Jumat (18/3).

Dalam penjelasannya kepada Haluan melalui melalui email, Firdaus melukiskan pertemuan di Restoran Puti Bungsu, depan Kuala Lumpur Central City (KLCC) itu, berlangsung sangat akrab sekitar tiga jam lebih.

Ia menjelaskan, keinginan mengadakan Minang Expo di Malaysia itu sangat strategis baik untuk memperkenalkan produksi Sumatra Barat, sekaligus untuk memperkenal­kan budaya dan obyek wisata Ranah Minangkabau bersama kulinernya kepada masyarakat dunia internasional.

Menurut Firdaus, selain sasarannya masyarakat Malaysia sendiri yang secara kultur merupakan negara serumpun Melayu, Malaysia juga memiliki potensi besar dalam menggaet turis karena negara ini tiap tahunnya telah berhasil menggaet turis mancanegara sekitar 15 juta orang.

“Kita berharap melalui Minangkabau Expo itu nanti para turis yang berkunjung ke Malaysia bisa melanjutkan perjalannya ke Sumatera Barat,” ujar Firdaus.

Firdaus menambahkan, meski terkenal dekat, Malaysia belum begitu tergarap oleh Sumatra Barat untuk menggaet wisatawan negara itu dan mancanegara untuk bisa ber­kunjung ke Sumbar. Karena itu harus diperbanyak iven di Malaysia.

Dengan adanya keinginan perantau Minang yang jumlahnya di Malaysia cukup besar, Firdaus optimis mereka bisa diberdayakan menjadi “duta-duta” wisata Ranah Minang di masa mendatang.

Untuk rencana besar ini, pihak pemuka masyarakat Minang Kuala Lumpur dan Firdaus sendiri sudah menemui Tan Sri Rais Yatim (Menteri Penerangan dan Kebudayaan Malaysia) yang cukup dekat dengan masyarakat Minangkabau, untuk membicarakan rencana kegiatan tersebut.

Dalam pertemuan itu kata Firdaus, pihaknya sudah diminta untuk segera menjadwalkan pertemuan dengan istri Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Rosmah yang berasal dari Bukittinggi untuk membicarakan masalah ini.

Hal strategis lainnya yang juga memiliki nilai historis dan strategis, sebut Firdaus adalah keinginan perantau Malaysia untuk membangun Rumah Gadang (bagonjong) Minangkabau di Kuala Lumpur.

Selain untuk dijadikan sekretariat organisasi Minang di Kuala Lumpur, Rumah Gadang itu nantinya juga bisa digunakan untuk berbagai pertemuan masyarakat Minang dan dapat pula menjadi salah satu ikon wisata guna menarik minat turisman untuk datang ke Sumatra Barat. “Ya, seperti rumah gadang kita di Jawa Timur lah,” ujar Firdaus.

Meski kultur budaya Ne.gara Bagian Seremban Negeri IX punya kaitan erat dengan Minangkabau, namun di Kuala Lumpur memang tidak ada rumah gadang berciri Minang, kecuali berupa replika di sejumlah tempat di Malaysia untuk menunjukkan gaya rumah bagonjong negeri IX.

Gelar Kehormatan

Tahun 2010 lalu, Pemprov Sumatra Barat yang difasilitasi Direktorat Jenderal Pemasaran, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, menggelar Minangkabau Food Festival di ibukota negara jiran itu. Waktu itu Minangkabau Food Festival ini dibuka resmi oleh Rais Yatim bersama Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da’i Bachtiar.

Namun jauh sebelumnya, Dirjen Pemasaran, Kembudpar, DR. Sapta Nirwandar pernah menggagas pemberian gelar kehormatan budaya Minangkabau untuk Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Badawi. Namun karena terjadi perubahan politik yang begitu cepat, rencana itu akhirnya diurungkan.

Kasubdit Promosi Wisata Wilayah I Sumatra, Raseno Arya, yang dihubungi di Padang akhir pekan ini, menyebutkan rencana pemberian gelar kehormatan untuk PM Najib bisa saja diwacanakan kembali. Apalagi beliau (Najib) adalah sumando orang Minang sendiri.

“Ya, itu ada baiknya. Perlu ada inisiasi untuk itu. Untuk kepentingan pariwisata Sumatra Barat, berbagai langkah kongkret dan sesuai prosedur yang baik, kan sangat bagus,” ujar Raseno.

Ia berjanji akan melaporkan adanya keinginan Masyarakat Minang di Kuala Lumpur untuk mengadakan Minangkabau Expo itu ke Dirjen Pemasara Sapta Nirwandar. “Mudah-mudahan beliau merespons,” ucapnya



sumber : http://www.harianhaluan.com