Posted by Muhammad Irfan on Saturday, July 02, 2011 with No comments
Sabtu, 2 Juli 2011, 23:21 WIB
HEADLINES

Din Minta Akhiri Polemik BBM
Subsidi Haram

VIVAnews - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
Din Syamsuddin, meminta agar
kontroversi larangan Bahan
Bakar Minyak (BBM) bersubsidi
bagi orang kaya dan
keterkaitannya dengan fatwa haram Majelis Ulama Indonesia
(MUI) segera diakhiri. "Saya harap kontroversi ini
segera selesai. Karena tidak ada
keputusan atau fatwa haram dari
MUI tentang orang kaya yang
membeli BBM bersubsidi," kata
Din, saat ditemui di sela kunjungannya di Surabaya, Jawa
Timur, 2 Juli 2011. Menurut Din, persoalan itu hanya
pendapat pribadi seorang ulama.
Din kemudian berharap agar
ulama berhati-hati mengeluarkan
fatwa. "Soal itu harus dikaji lebih
komprehensif lagi. Dan, di tubuh
MUI sendiri belum ada
pembahasan tentang persoalan
itu. Jadi tidak perlu dilanjutkan
karena hanya pendapat pribadi, bukan fatwa MUI," tegas pria
kelahiran NTB tersebut. Menurut Din, untuk menjustifikasi
kenaikan harga BBM, pemerintah
tidak perlu mengerahkan kiai
atau pemuka agama. Din
berpendapat, polemik yang
muncul adalah bukti kalau pemerintah tidak mampu
menyediakan bahan bakar murah
bagi rakyatnya. "Itu yang harus segera dibenahi,"
ucap Din. Terkait itu, sikap
Muhammadiyah mendesak
pemerintah untuk segera
merevisi UU Migas yang dinilai
terlalu liberal dan berpihak ke asing dengan menjualnya ke
pihak asing. "Akibatnya, justru BBM mahal di
negeri yang sangat kaya raya
ini," papar dia. Dari pandangan
agama, katanya, persoalan
haram atau tidaknya BBM
bersubsidi lebih diserahkan kepada pembeli dan masuk dalam
ranah jual beli sesuai
kemampuan. "Masak orang beli premium
dianggap berdosa. Dari
pandangan agama ini termasuk
konsep jual beli dan bebas untuk
memilih, meski dia orang kaya
atau bukan," tutur Din. Harusnya, menurut Din,
pemerintah memperbanyak
produksi premium, bukan malah
mengharamkan orang yang
membeli. (ren) Laporan : Tudji Martudji |
Surabaya


SHOWBIZ
VIDEO: Aksi Nyentrik Lady
Gaga di Taiwan
» Lady Gaga dengan sanggul
'sarang lebah' Bayu Galih | Sabtu, 2 Juli 2011, 20:24 WIB VIVAnews - Lady Gaga melakukan kunjungan ke Taiwan
untuk mempromosikan album
terbarunya, "Born This Way".
Seakan ingin memperlihatkan
makna yang ada di album
barunya, Gaga pun tampil unik setibanya di Taiwan, bahkan
sejak turun dari pesawat. Mengenakan sanggul 'sarang
lebah' yang menjulang di atas
kepalanya, Gaga berlagak bak
putri raja begitu turun dari
pesawat. Gaga beberapa kali melambaikan
tangannya dengan anggun.
Tangannya pun beberapa kali
memegang roknya, menyerupai
putri raja di abad belasan. Setelah turun dari jet pribadinya,
penyanyi bernama asli Stefani
Joanne Angelina Germanotta ini
lalu segera menyelinap ke
kamarnya di Hotel Regent, Taipei



Tiang Masjid Mendadak Panas Seperti Bara Sabtu, 2 Juli 2011 21:49 WIB Metrotvnews.com, Jambi: Ada yang terasa aneh di
Kabupaten Kerinci, Provinsi
Jambi. Tiang masjid Jamik
Nurul Ikhwah di Desa Koto
Tengah, Kecamatan Siulak,
sejak sepekan terakhir tiba- tiba menjadi panas seperti
bara api. Rasa panas tersebut
disampaikan warga setempat
yang mengaku sempat
menyentuh tiang masjid
tersebut. "Salah satu tiang
masjid Al-Ikhwah tiba-tiba terasa panas seperti bara api
yang bisa membuat hangus
yang menyentuhnya," kata
Kepala Bagian Humas Pemkab
Kerinci Julizarman di Kerinci,
Sabtu (2/7). Ia mengaku Pemkab telah
mengirimkan tim untuk
meneliti laporan itu. Kejadian tersebut berawal
ketika Rahimi, garin masjid
yang hendak membersihkan
masjid menjelang salat Magrib
pada Ahad (26/6) menjerit
ketika telapak kakinya menyentuh keramik lantai
masjid di dekat tiang yang
panas itu. Menurut warga, semula hanya
bagian keramik lantai yang
terinjak yang panas. Tapi
setiap hari panas terus
menjalar ke salah satu tiang.
Saat ini warga setempat mengaku was-was dengan
kejadian aneh itu. Ia menjelaskan, menurut
analisa sementara tim petugas
dari Dinas Energi Sumber Daya
Mineral (ESDM) Kerinci, diduga
panas yang menjalar ke tiang
itu karena adanya uap panas bumi Gunung Kerinci karena
kawasan Siulak berada di atas
patahan kaki gunung tersebut. "Dugaaan sementara pihak
ESDM, hal itu disebabkan
keluarnya panas bumi dari
dalam tanah, karena
kemungkinan masjid itu berdiri
di atas patahan Gunung Kerinci yang mungkin melakukan
aktivitas hingga menyentuh
tiang masjid yang tertanam
dalam tanah," kata Julizarman. Untuk mengetahui penyebab
panas yang terus menjalar itu,
Pemkab Kerinci melalui Dinas
ESDM segera melakukan
penelitian ilmiah. Untuk
sementara waktu, warga setempat masih menggunakan
masjid tersebut untuk
beribadah, namun diminta
tidak berada di dekat tiang
yang mengeluarkan hawa
panas tersebut. "Mungkin saja nanti tiang itu
akan dibongkar agar dapat
diketahui secara pasti sumber
panas itu, jadi untuk sementara
jemaah masjid jangan dekat-
dekat dulu dengan tiang yang berada di tengah masjid itu,"
tambahnya.(Ant/BEY)


Kebutuhan Tenaga Dokter Meningkat 14 Persen Sabtu, 2 Juli 2011 20:52 WIB Metrotvnews.com,
Yogyakarta: Kebutuhan terhadap tenaga dokter di
seluruh dunia diperkirakan
akan terus meningkat hingga
14 persen. "Kondisi tersebut
menuntut peran berbagai pihak
terutama dokter muda untuk lebih meningkatkan
kompetensi dan
profesionalitas," kata Wakil
Rektor I Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Bambang Cipto pada pelantikan 31 dokter lulusan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
(UMY) di Yogyakarta, Sabtu
(2/7). Menurut dia, dengan adanya
peningkatan kebutuhan itu,
dokter harus mampu
mengembangkan diri dan
memberikan manfaat bagi
masyarakat, bahkan harus mampu memberikan lebih
banyak pada orang lain. Hal itu
penting karena dokter
merupakan aset nasional. "Saat ini penyebaran tenaga
dokter di Indonesia belum
merata, karena masih sedikit
dokter yang berada di luar
kota. Padahal, kebutuhan
kesehatan bagi masyarakat sudah seharusnya bisa merata
dan dapat terpenuhi," katanya. Ia mengatakan dengan tenaga
dokter yang semakin
bertambah diharapkan mampu
memberikan layanan lebih
baik kepada masyarakat.
Misalnya, memberikan pelayanan khusus kepada
masyarakat yang tidak
mampu di pedesaan. Wakil Ketua Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri
Raharjo mengatakan,
kompetensi dokter harus
selalu ditingkatkan dan diperbarui secara terus
menerus. Menurut dia, seorang
dokter harus menjaga
kompetensi klinis dan
profesionalitas melalui kursus
maupun simposium. Selain itu, juga harus melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi. "Hal itu diperlukan untuk
memperbarui surat izin
praktik dan meningkatkan
layanan kesehatan
masyarakat Indonesia untuk
mewujudkan Indonesia Sehat pada 2015," katanya.(Ant/BEY)



Dua Kubu Gereja Tuhan di
Indonesia Terlibat
Kericuhan Sabtu, 2 Juli 2011 22:03 WIB Click For Video | Audio Metrotvnews.com, Medan: Sengketa saling klaim
antarpengurus pusat Gereja
Tuhan di Indonesia (GTDI) di
Kota Medan, Sumatra Utara,
Sabtu (2/7), berujung ricuh.
Kedua kubu yang mengaku sebagai pengurus sah, terlibat
kericuhan ketika salah satu
kubu menurunkan spanduk
musyawarah besar GTDI. Kericuhan dipicu ketika kubu
Bishop memperingatkan kubu
Zebua masuk ke dalam areal
GTDI di Jalan Bambu Runcing,
Medan. Kubu Zebua bermaksud
menurunkan spanduk musyawarah besar GTDI milik
kubu Bishop Sorta Boru
Sihombing. Aksi kubu Zebua itu
dibalas kubu Bishop dengan
menurunkan spanduk
musyawarah besar ke-22 versi kubu Zebua. Kericuhan tersebut memaksa
aparat kepolisian turun tangan,
untuk meredakan ketegangan
masing-masing kelompok,
serta mengantisipasi tindak
kekerasan yang tak diinginkan. Kedua kubu sama-
sama mengklaim sebagai
pengurus GTDI yang sah. Kedua
kubu juga sama-sama
mengantongi keabsahan surat
legalitas otentik kepengurusan mereka. Musyawarah Besar GTDI versi
kubu Bishop sedianya akan
berlangsung Ahad (3/7) besok.
Sementara versi kubu Zebua
dijadualkan akan berlangsung
pada 6 Juli hingga 9 Juli 2011. Sengketa antar-kubu pengurus
pusat GTDI telah memasuki
ranah huku. Saat ini GTDI
memiliki 11 cabang di
Indonesia, dengan jumlah
pengikutnya di Kota Medan mencapai 250 jemaat. Sejauh
ini polisi hanya bisa mendesak
pihak-pihak yang bersengketa,
untuk menunggu proses dan
menaati keputusan hukum.
(RIZ)



Saksi Sebut Penista Agama
di Ciamis Larang Pasien
untuk Salat Kamis, 19 Mei 2011 14:13
WIB Click For Video | Audio Metrotvnews.com, Ciamis: Majelis hakim Pengadilan
Negeri Kabupaten Ciamis, Jawa
Barat, Kamis (19/5), kembali
menggelar sidang kasus
penistaan agama dengan
terdakwa Ondon. Seperti sidang sebelumnya, sidang
keempat itu dihadiri ratusan
orang dari sejumlah organisasi
massa Islam dan mahasiswa. Sidang terbuka keempat itu
kembali mendengarkan
keterangan lima saksi. Jadi
sampai sekarang sudah 10
saksi yang dihadirkan dalam
persidangan. Seorang saksi mengaku selama ini Ondon
dikenal sebagai tabib
pengobatan alternatif di
Kecamatan Cijeungjing, Ciamis.
Kepada setiap pasien, menurut
saksi, Ondon selalu melarang pasien untuk salat dan
berdzikir. Sidang diwarnai aksi damai
sejumlah ormas Islam di depan
Kantor PN Ciamis selama
sidang berlangsung. Dalam
orasi mereka, massa terutama
keberatan dengan kesaksian terdakwa penista agama,
Ondon, yang dinilai
bertentangan dengan banyak
saksi yang diajukan dalam
sidang. Sidang akan dilanjutkan
minggu depan dengan agenda
masih mendengarkan
keterangan para saksi.(DSY)